Istriku bernama Diana, aku sudah menikah 3 tahun denganya. Ia seorang
perempuan keturunan chinese yang berpenampilan sangat menarik. Umurnya
26 tahun, tinggi 165 cm, berat 50 kg, dada 34c, wajah sangat cantik dan
kulit putih bersih. Kami belum dikaruniai anak. Ini dikarenakan aku
tidak mencoba. Karena aku terlalu sibuk mengurus bisnis kecilku sehingga
tidak ada waktu untuk istri. Aku ingin membuktikan kepada keluarganya,
yang kebetulan lebih mapan dari keluargaku, bahwa aku mampu menghidupi
istriku.
Kenakalan istriku dimulai sekitar 4 bulan lalu. Kami baru saja pindah
rumah, tadinya kami tinggal bersama orang tuaku. Rumah baruku berada di
komplek yang baru, sehingga belum banyak rumah yang terbangun. Di gang
kami hanya ada 5 rumah jadi dan 2 rumah sedang dibangun. Pada suatu hari
ketika sore sore kami melintas di depan salah satu rumah yang sedang
dibangun, aku melihat seorang tukang bangunannya sedang membersihkan
dirinya dalam keadaan telanjang bulat. Aku melihat ke arah istriku yang
ternyata juga melihat kejadian tersebut.
"hey jangan dilihatin aja entar nafsu lagi" candaku.
Istriku hanya tersipu malu. Aku tak terpikir istriku terangsang melihat
hal seperti itu. Karena pertama, istriku tidak terlalu menikmati
hubungan seks. Jadi dia bukan "sex oriented". Kedua, yang dilihat itu
kan abang abang yang kasarnya adalah kuli bangunan, masa iya dia
terangsang pikirku.
Sekitar 1 bulan setelah kejadian diatas, aku pulang cepat dari kantor
karena kurang enak badan. Selama tinggal di rumah baru aku belum pernah
pulang lebih cepat dari jam 10 malam. Seringnya aku pulang saat istri
sudah tidur. Hari itu aku jam 5 sore sudah sampai di rumah. Ketika aku
tiba, kutanya ke pembantu rumah tangga ku kemana istriku.
"ibu jalan jalan sore pak" kata pembantuku
"jalan sore? Emangnya dia sering jalan sore mbak?" tanyaku
"tiap hari pak" jawab pembantuku
Aku bingung, kenapa tidak pernah cerita ke aku. Terus aku berjalan
keluar pagar, ku lihat kiri dan kanan, tidak ada penampakan istriku sama
sekali. Kemudian aku berjalan ke arah ujung gang melewati rumah yang
baru dibangun tersebut. Saat melintas di depannya aku agak sedikit
heran, biasanya tukang tukangnya kalau malam pada ngumpul di depan.
Tetapi hari ini tidak terlihat satupun. Aku terus berjalan ke arah ujung
gang, sampai disana aku menoleh kiri kanan, juga tidak terlihat
penampakan istriku. Yah sudah pikirku, entar juga balik. Aku kembali
menuju rumah. Sesampai di depan rumah yang baru dibangun tersebut, samar
samar aku mendengar suara tawa. Entah mengapa aku penasaran, sehingga
aku melangkah masuk ke arah rumah tersebut. Kulihat pintu kayu utama
tertutup rapat, sedangkan pintu samping yang berada di dalam garasi
terbuka. Jadi aku menuju ke pintu itu perlahan lahan. Makin dekat ke
pintu makin jelas suaranya. Terdengar seperti ada suara perempuan.
Ketika aku berhenti pas disamping pintu dan menguping, jelas terdengar
itu adalah suara istriku.
"kontol bang joko gede banget sih, aku selalu sakit kalo abis dientot
bang joko. Pelan pelan masukinnya bang, kan kalo lecet kasian temen
temennya nanti ngak ngerasain aku hari ini." kata istriku manja.
"ini mah memeknya neng diana aja yang peret, jarang dipake suami sih" kata si joko
Terus terdengarlah suara desahan istriku antara menahan sakit atau menikmati.
Aku mencoba bersabar dulu, aku berjongkok dan mengintip ke dalam pelan
pelan. Alangkah kagetnya aku melihat adegan mesum istriku dengan si joko
dan yang membuat ku lebih kaget lagi ternyata tidak hanya satu abang
tetapi ada 6 abang. Di dalam terdapat sebuah matras tipis, istriku
nungging di atasnya. Joko menyodoknya dari belakang "doggie style". Joko
mungkin berumur sekitar 40 an, hitam berotot dan memiliki wajah yang
sangar, mirip bandit. Kemaluannya memang terlihat sangat besar dan
hitam. sangat kontras dengan istriku yang putih bersih. Di sekeliling
istriku terdapat 3 abang abang yang sibuk mengelus elus tubuh istriku
dan memainkan buah dadanya. Yang dua orang lagi sibuk onani sambil
menonton.
"bang wawan sini kontolnya aku sepongin" minta istriku sambil terengah engah disodok oleh joko.
Tanpa ragu wawan langsung menyodorkan kemaluannya dan langsung dilahap
buas oleh istriku. Padahal biasanya istriku tidak suka oral seks. Wawan
kelihatan seperti masih 20 an, agak kurus tapi tinggi, cukup berotot,
rambut panjang, kulit hitam dan tampang tidak terlalu jelek. Kemaluannya
tidak sebesar joko tapi cukup panjang.
"sepongannya neng diana mantab" kata wawan sambil mendesah menikmati
Tidak lebih dari 5 menit wawan terlihat kelojotan kegelian.
"ah neng abang keluar ah ah" teriak wawan sambil kedua tangannya
memegang erat kepala istriku seolah olah ia berusaha agar tidak ada
spermanya yang menetes keluar. Gilanya istriku tidak terlihat menolak,
malah waktu si wawan mencabut kemaluannya, kepala kemaluannya tersebut
dijilat jilat sampe bersih oleh istriku.
"bang wawan pejunya enak deh" kata istriku manja
Sampai disini aku heran juga terhadap diriku. Aku bukannya marah malah
terangsang untuk nonton terus. Sepertinya aku malah menikmati kejadian
ini. Kemudian joko minta berganti gaya, ia terbaring telentang dan
istriku menungganginya.
"ayo siapa lagi yang mau disepongin, mulutku nganggur nih" kata istriku
"giliran gue yah" kata seseorang
"ayo sini bang tatang" kata istriku
Tatang berperawakan agak pendek gemuk. Umur mungkin hampir 30, kulit
hitam, rambut cepak. Kemaluannya tidak terlalu panjang tapi agak tebal.
"tang elu jangan kaya si wawan lu, masa baru disepong gitu aja dah ngak kuat" ledek joko.
"tenang bang, pokoknya kalo belom ngentotin neng diana ane belum mau keluar" sahut tatang
"iya dong bang aku kan pengennya dientot kontol banyak" kata istriku
Tak lama kemudian joko terlihat kegelian
"ah neng abang puas ah neng ah ah" teriak joko
"abang ah geli ah ah ah" teriak istriku yang ternyata juga orgasme berbarengan
Istriku kemudian berdiri dan terlihat spermanya joko menetes ke arah paha dan selangkangan istriku basah dengan sperma.
"sekarang bang tatang yah yang entot aku" kata istriku
Kemudian istri kembali mengambil posisi nungging, meminta tatang sodok dari belakang
"bang tarjo sini aku sepongin" pinta istriku
"dia aja dulu nih neng, anak baru. Si adang kan belum pernah ngerasain neng diana" kata tarjo
"ini mah masih perjaka kali yah?" canda istriku
Adang tersipu malu. Memang adang terlihat masih sangat muda, kayaknya
masih belasan. Tapi kalau soal ukuran kemaluan tidak malu maluin.
"tahan yah jangan cepet cepet keluar" kata istriku
Mulailah istriku menghisap dan mengulum kemaluan si adang. Sedangkan tatang tetap sibuk menyodok dari belakang.
Tidak bertahan lama si adang teriak teriak kegelian dan muncratlah spermanya ke dalam mulut istriku.
"gila banyak bangat sih nih peju, memang bener nih masih perjaka" ledek istriku
Adang hanya tersipu malu. Lalu berselang semenit tatang pun puas
"ah neng enaknya nih memek ah ah" teriak adang
Setelah memuaskan empat abang abang istriku tetap terlihat semangat.
Kemudian ia berbaring terlentang dengan keadaan ngengkang, memeknya
penuh sperma dan mulutnya juga belepotan sperma.
"bang tarjo gagahin aku dari atas yah" minta istriku
Kemudian tanpa ragu tarjo langsung menerkam dan menindih istriku. Tarjo
berbadan tegap berotot dan penuh tato, dengan kemaluan cukup besar. Ia
mulai mengatur ritme. Perlahan lahan kemudian dipercepat genjotannya.
Terdengar suara terengah engah dari keduanya. Dari tampangnya istriku
tampak sangat menikmatinya. Tarjo pun demikian tanpa henti ia mengenjot
istriku. Tak lama kemudian hampir berbarengan mereka mencapai puncak.
"neng diana bener bener nikmat" kata tarjo
"ah bang tarjo bisa aja, kontol bang tarjo juga nikmat" kata istriku
Kemudian adegan dilanjutkan oleh abang yang terakhir.
"nah giliran gue yah sekarang"
"bang yanto genjot aku dari atas aja yah kayak bang tarjo tadi" kata istriku
Mungkin dari semuanya yang paling mending hanya si yanto ini. Ia
terlihat agak alim dengan badan sedang sedang saja. Setelah sekitar
sepuluh menitan akhirnya mereka berdua puas mencapai puncak. Setelah
selesai memuaskan enam abang abang istriku berbaring di atas matras,
disampingna ada tarjo. Istriku menyenderkan kepalanya di ada tarjo yang
idang dan penuh tato dengan manjanya. Tarjo memeluk istriku dengan mesra
ayaknya sepasang kekasih. Yang lain pun turut bergabung dengan sebagian
sibuk mengelus els istriku.
"neng diana bener bener mantab" kata joko
"iya betul, kalo neng diana istri gue pasti udah gue entot berkali kali dalem sehari" kata tatang
"nanti dower dong memekku" kata istriku
"lah sekarang aja kan udah beberapa kontol sehari, tetep aja tuh peret
dan enak" sahut tatang sambil diikuti oleh tawa dari semuanya
Setelah sepuluh menit istirahat dan berbincang bincang, istriku minta pamit pulang.
"aku pulang dulu yah abang semua" kata istriku
"besok lagi yah neng, kayak biasa jamnya" kata joko
"pasti dong, aku mana tahan ngak dientot abang semua walau sehari aja" kata istriku
Aku pun segera berlari pulang, tetapi sebelumnya sempat kulihat istriku
langsung mengenakan celana dalamnya. Ia tidak membersihkan bekas sperma
di selangkangannya. Sesampai di rumah aku segera mandi. Selesai mandi,
istriku pas saja baru masuk ke kamar tidur kami. Tanpa tanya tanya aku
langsung telanjang dan menarik istriku ke ranjang.
"jangan sayang, biar aku mandi dulu. Aku keringetan dan kotor abis jalan
jalan" kata istriku yang tidak mengetahui bahwa aku sudah tahu rahasia
nakalnya.
"nak apa say, aku mau ngentotin kamu dalam keadaan kotor gini" jawabku
Entah kenapa aku terangsang mensetubuhi istriku dalam keadaan kotor,
mungkin ia terlihat binal seperti pelacur. Yang pasti malam itu ku garap
istriku sampai tiga kali.
Selasa, 11 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar