Ini cerita gue waktu kenal dg seorang wanita cantik di sebuah gym di Jakarta.
Jadi perkenalkan dlu, nama gue Iwan. Gue kerja di sebuah perusahaan IT di Jakarta, disamping kesibukan kerja gue, gue juga menyempatkan waktu untuk berolahraga Salah satu nya ngGym. Karena kurang lebih sudah 2 tahun ngGym ini buat fisik gue jadi kelihatan Bagus, atletis. Banyak org bilang gue punya wajah Manis. Modal plus2 gan. Hehehe
Seperti hari-hari biasa sepulang kerja gue lanjut ngGym. Nah, dsini gue kenal seorang cewek bernama Vera yg krg lebih berumur 29 tahunan, berparas cantik Manis wajah manado gitu. Sisi lain ya dia dah berkeluarga punya anak 1. Tapi, klo dari sepenglihatan gue karena dia sering ikut ngGym itu body gak kelihatan Kaya dah punya anak. Kenceng gan, gambarannya nih putih, perut langsing, pantat lumayan bulat padat, dada bulat mancung kencang kira2 34B mgkn ya. Rambutnya sebahu. Pasti jelas, kalian tahu pakaian klo di gym Kaya apa kan? Hehehe.
Oke lanjut, gue pertama Kali kenal saat itu waktu lagi di threadmill gue lihat dy lg threatmill juga sambil jogging sambil kenalan deh. Oh iya, namanya Vera doi kerja sebagai sekertaris di sebuah bank besar di Jakarta juga.
"Hai, sering ngGym jg?"Sapa gue
"hai juga, iya nih tapi g sering koq paling seminggu 2x", jawab nya ramah
Masih sambil jogging di threatmill. Tanpa basa basi langsung gue perkenalkan diri.
"Nama gue Iwan"
"Vera.." sambil tersenyum
"Wan, bagaimana sih biar punya badan Bagus Kaya elo?"Tanya Vera
"Lu mau? Bisa gue Bantu buat instrukturin lo Ver."
"Hmmm,, boleh boleh" jawab Vera antusias
Lama berbasa basi sm Vera, rupanya dia gak sendiri di gym. Dia bersama dua temannya. Cuma temannya ikut kelas yoga. Saat gue lagi tutorin Vera olah tubuh dengan bola. Datang dua temannya mendatangi Kita berdua.
"Hai Ver,,,, Kita dah selesai nih" panggil Vera kedua temannya sambil lirik Dan senyum ke gue
"Haiiii, kalian dah selesai? Gue masih nih. Lg di tutor sama temen gue. Oh iya kenalin night temen gue" Vera sambil mengajak kenalan sama kedua temannya
Salah satu temannya berbisik ke Vera.
"Ver, siapa nih? Ganteng n cool banget"
"Ya udah gue kenalin, yuk" ajak Vera
"Wan, kenalin nih temen gue" ucap Vera
Sambil menyodorkan tangannya, "gue Diana" ucapnya cewek berparas jawa Manis agak berkulit gelap tapi lumayan Manis, berpakaian kaos bercelana pendek boxer. Ukuran dada g terlalu kelihatan karena doi pake kaos longgar.hehehe
Satu lagi cewek berparas blasteran Arab sunda, berpakaian atasan bra sport n legging super ketat, yang kadang2 kelihatan belahan apemnya. Hehehe
"Hai Wan, gue Yola."
"Kalian mo ikutan stretching gak sama Iwan?" Ajak Vera
"Mauuuuuu,,,," bersamaan Yola n Diana menjawab dg centil.
Yola n Diana saling berbisik,
"Yol,, gile ni cowok badannya bikin gue serrr serrran," ucap Diana
"Iya, Na. Beuuh lu lihat pahanya mmm Mana tahan pasti 'kenceng" ujar Yola komentar nakal sambil cengar cengir
"Hayooo, kalian ngomongin apa?" Vera penasaran
Salah gue, ngGym pake boxer n kaos kutung.
Terus gue lanjut tutorialin mereka, beberapa gerakan membuat body mereka terekspos jelas. Sesekali bongkahan pantat mereka gak luput dari kedua tangan kekar gue.
Sekitar 1 jam berlalu, kemudian Kita selesai. Masing2 membersihkan diri di ruang kamar Mandi n ganti baju. Rupanya ada percakapan seru di dalam Sana. Sambil Mandi bareng para cewe saling berkomentar.
"Ver,, Iwan bgm?" Tanya Yola
"Apanya bagaimana Yol?" Vera memprtegas sambil membasuh tubuhnya dibawah pancuran
"Ya elaaaah,,,, pura2 lu Ver. Itu si Iwan badannya aduuuuh bikin day dig dug, hahahaha" ucap Yola
"Ahhh, elu Ver (sambil colek memek Yola) bilang aja lu yg pengen drtd" ledek Diana
"Eeeiiiii,,(kaget Yola di colek Diana) sialan lu Na"
"Ah kalian,,, iya sih...pasti seru....hahahaha" ucap Vera
Kemudian mereka mengeringkan badan, sambil berpakaian. Lanjut Yola mendesak Vera.
"Ver, jadi bgm? Drpd berjamur. Lagi pula suami lu keluar Kota mulu... Emng g kering apa?" Kode Yola
"Gila lu, ngga ah, g enak ma suami" kata Vera
"Ver, suami lu Mana Tau. Kan jauh. Klo g mau biar ma gue aj ya" kata Diana
"Yeeeee, enak aja. Gue dulu." Kata Yola
"Ambiiiil, " kata Vera setengah gak ikhlas
"Emang kalian gak dapet Dr pacar2 kalian apa?" Tanya Vera karena Diana n Yola blm nikah.
"Ngga,,," Diana n Yola jawab bersamaan
"Hahahahaha" mereka ketawa seru
Lalu mereka keluar berjalan pulang. Lalu mereka mendapati gue lagi di ruang tunggu yg duduk dg gadget.
"Wan, lu blm pulang?" Tanya Yola
"Belum, sebentar lagi"
"Wan boleh minta no telp gak?" Tanya Diana
"Oh, boleh. Nih simpan ya." Sambil menunjukan hape gue k Diana
"Eh gue mau dunk," ikut Yola
"Btw, kalian lgsg pulang?" Tanya Vera ke Diana n Yola
"Iy kayanya Ver, gue lanjut pulang mo istirahat."
"Gue juga kayanya, ada kerjaan yg harus gue siapin besok" ujar Diana n Yola
"Oke deh,"
"Lu pulang Ver?" Tanya Yola
"Nanti aja,"
"Anak lu kasihan dirumah"
Anak Vera berumur 2 th.
"Ngga koq, dia sama neneknya."
"Ciee mo jalan ya sama Iwan"ledek Diana
"Ngga koq, eh tapi gak Tau nih" ujar Vera
Lalu Diana n Yola pamit pulang
"Ver, Wan kita duluan ya."
" Oke Na Yol, hati2 dijalan."
"Nnt gue was lu y Wan" ajak Yola
"Boleeeh," sambil ketawa2
"Wan awas ya, temen gue jangan lu apa2in." Ancam Diana
"Emang mo di Apain.hahaha"
Kemudian mereka berjalan pulang, tinggal gue sama Vera yang kemudian lanjut makan malam.
Setelah selesai makan malam lalu gue Tanya ke Vera.
"Ver, lu mo pulang kemana? Biar gue antar sekalian"
"Plg kerumah sich tapi dirumah sepi anak lg dirumah neneknya"
"Pulang ke apartment gue an Kalo begitu"
"Haaaaa, enak aj lu. Nanti gue di apa2in ma elo lagi. Hehehe"
"Hehehe, diapain emangnya"
" Ngga ah, aterin gue kerumah nyokap aj deh"
"Yuk"
Lalu gue antar pulang kermh ibunya. Lambat laun waktu berlalu, 3 bln sudah kenal Vera n temannya di Gym. Seakan2 Kita semakin akrab.
Sampai suatu Hari gue n Vera setelah selesai ngGym lanjut seperti yg sudah. Makan malam..
Namun malam itu rasanya ada yang beda. Gue ngerasa lihat Vera itu luar biasa. Dibalik baju kerjanya. Dia pakai kemeja putih khas perbankan dg kacing terbuka 2 plus rok span diatas lutut n highheel yang membuat bongkahan pantatnya Naik. Leher jenjangnya yg putih membuat gue pengen nyaplok.hahhaha
"Ver gue antar lu pulang yuk, dah Malem kasihan anak lu"
"Hmmm, anak gue lg diajak neneknya ke Bandung Wan."
"Lu sendirian dunk, eh, sorry kn ad suami ya"
"Suami gue lagi di Jerman Wan, lagi ada kerjaan disana baru pulang ya mungkin 2 bulan lagi"
"We koq lama?"
"Iya, begitulah" sedikit muka kecewa
"Gue temenin lu deh"
"Makasih Iwan" senyum manja
"Kasihan juga lu Ver, kering dunk. Hahahaha" ledek gue
"Sialan lu wan, dah lama gak di boboin nih"
"Knp Ver?" Pura2 gak denger karena tadi suara Vera agak lirih
" Eh,, mmmm,, ngg,, ngga ngga..."gugup
"Yuk Ver main ke apartment gue"
"Ih ngapain berduaan doank, takut diapa2in sm lu"
"Ya elah masih aja."
"Hehehe, takut gak bisa nolak wan"
"Y udah yuk. Disana ada film2 Bagus."
"Film? Gue suka nnton Wan. Eh lu punya Film terbaru?"
"Komplit, lu mau apa? Horror, komedi, action. Ada."
"Serious?"
"Beneran"
"Y udh yuk, tapi awas lu klo macem2"
Berangkat lah Kita ke apartment gue, didaerah kemang.
Sesampainya disana, masuk ke ruang tamu lanjut keruang tv dimana interior yg Bagus, ad sofa besar n karpet tebal dg cahaya remang2. Kemudian langsung saja Vera memilih film2 yg dia suka. Saat dia menikmati film2 di apartment gue, gue tinggal keluar untuk Cari belanjaan bulanan di toko lantai bawah apartment.
"Ver, gue tinggal dlu ya. Minuman ada di kulkas. Ambil sendiri aj. Gue keluar sebentar mo belanja bulanan dlu di bawah"
"Oke Wan, yang lama ya. Hahahaha"
"Sialan"
4 jam berlalu, sudah beberapa film Vera tonton n masih banyak
"Koq lama ya Iwan. Gue WA dlu deh"
Vera WA gue n gue balas klo gue lagi cari2 barang blm ketwmu.
"Y udh deh lanjut nnt. Apartment Iwan nyaman juga ya"
Lalu Vera lanjut pilih2 film lagi. Lalu dia ambil salahsatu film bergenre action.
Dan dia gak tahu genre film yg dia pilih itu adalah video semi. Dimana di dalamnya ada adegan uncensored. Film sdh berjalan stg jam tibalah adegan dimana ada seorang wanita yg menjadi tawanan kemudian di perkosa. Dalam adegan itu Vera menonton Dan terhanyut. Dia kemudian membuka celana dalamnya tapi masih memakai rok, disimpannya cd kedalam tasnya. Perlahan dia membuka kakinya Dan mengangkat roknya sampai pinggul. Kemudian jarinya mengelus bagian klitorisnya, dari perlahan kemudian menggosoknya dengan keras.
Vera mendesah nikmat seiring erangan film di tv. Disini Vera Tak menyadari kalau di ruang tamu Dan ruang tv gue pasang CCTv, niat gue awalnya cuma berjaga2 kalau2 ada maling atau cleaning berbuat yg ngga2 saat gue gak dirumah.
Gue bgitu kaget saat duduk di kursi cafe apartemen karena saat itu gue lg pesen Kopi setelah bebelanja. Gue tonton terus, sampai2 gue terangsang saat lihat Vera menggosok memeknya yg ditumbuhi bulu2 halus Dan tangannya meremas payudaranya.
Semakin gak than lalu gue kembali ke apartment, gue buka pintu apartemen diam2. Gue dapati lampu ruang tamu padam. Alhasil gelap, terus gue mengendap2 ke ruang tv yg gelap juga cuma ada cahaya tv Dan remang2 lampu meja. Dsitu gue lihat Vera masih menggosok memeknya yg udah basah ditambah erangan nya. Entah Vera sudah terangsang berat sampai2 dia lupa sedang dimana. Perlahan gue buka baju n celana. Dimana kontol gue yg lumayan gede n panjang udah gak tahan mengacung. Perlahan gue mwndekati Vera. Tibalah gue dibelakang Vera, jelas menatap bongkahan dada dibalik kemeja tanpa bra. Putingnya sdh mengintip keluar. Lalu gue nyalakan lampu ruang tv, betapa terkejutnya Vera saat didapatinya gue yg udah bugil dg kontol yg mengacung. Vera menoleh kearah gue Dan berdiri tanpa sempat menurunkan roknya Dan meperbaiki kancing kemejanya.
"Haaaaa,,, I...I....iwaaan. Wan sowrrry"
"(Aduuuh, gue lupa klo lg di apartment Iwan, aduuuh kentang) ya Ampun Iwan, lu ngapain telanjang? Dah lama dstu?" Gugupnya Vera entah mo berbuat apa
"Sdh drtd koq Ver, hehehe,, knp?" Sambil berjalan mendekati Vera
"Wan lu mo apa? Jgn deket2" Vera sambil menutup matanya yg gak mau lihat kontol gue. Tapi dia lupa memeknya terpampang
Tanpa basa basi gue dekap dia, gue remas toketnya yg mancung
"Aaaahhhh, wan jangan. Gue gak mau"
"Gak mau apa sich Ver, tanggung biar gue selesain aja. Lu dah lama kn gak digarap suami lu. N kontol suami lu jg gak sebwsar gue juga kan?" Sambil mendekap dari belakang kedua tangan gue meremas toket Vera. Vera meronta melawan, dalam berontaknya dia tersandung dan tersungkur dengan posisi menungging di pinggiran sofa. Tanpa menyia-nyiakan gue langsung arahin kontol ke memeknya yang menyembul terlihat dari belahan pantatnya. Karena sudah basah Tak sulit kontol gue merapat ke belahan memeknya. Kepala kontol gue tepat di bibir lubang memeknya Dan terasa sama gue masih sempit walau anak 1. Gue dorong belum juga masuk. Kedua tangan gue menggenggam mantap pinggulnya, menahan gerak pinggulnya supaya kontol gue mantap masuknya. Gak lama, kontol gue masuk dengan mantap.
"Owhhhhhhh,,, Iwaaan ja...jaa..jangaaan."
"Hmmmmmmmmmmmm,,,,, " Vera melenguh panjang saat kontol gue masuk penuh kedalam memeknya. Perlahan gue kocok nya memek Vera. Perlahan tapi pasti, jelas terlihat batang kontol gue basah Dan terlihat cairan Vera yg keluar.
"Owwhhhh, Ver. Memek lu sempit. Tahan sayang, gue cepetin ya"
"Eheeem,,, mmmm,, sshhhhhhh" Vera sudah tidak bisa bicara lagi. Bibirnya digigitnya tangannya menahan badannya yg terguncang karena gerakan gue yang mengocok memeknya.
Lalu rambutnya Vera gue tarik sampai kepalanya mendongak keatas membuat badannya melengkung keatas menambah nikmat Vera.
"Aaahhhhhhhh,,, "
Lalu gue bukanya kemeja Vera, Dan roknya gue sikap sampai ke pinggang. Stg jam dg posisi ini, Vera berkali2 orgasme. Lalu gue berhenti sejenak. Dan merebahkan tubuh Vera di sofa, seeing tubuh Vera terbaring menyamping ke kanan, kakinya merapat. Semakin menjepit, lalu kocokan kontol gue dg cepat.
"Arggggghhhhh, iwaaaaannn. " Melenguh Vera panjang, Dan badannya bergetar tanda dia orgasme kembali. 1 jam berlalu akhirnya gue pun sampai klimaksnya.
"Vera, gue mo keluar nih" keluh gue
Dengan cekatan Vera telentang, membuka mulutnya lebar2 lalu gue cabut kontol gue Dan gue arahin ke mulutnya Dan peju gue pun menyemprot deras di mulutnya. Di lahapnya habis Tak bersisa. Gue pun terbaring, d sofa. Tanpa kata2 gue berdua, hanya suara nafas seperti berlari jauh. Gue memandang wajah Vera, Vera pun memandang gue lama.
"Vera, sorry gue gak bisa nahan diri"
Vera terus tersenyum Dan memeluk gue kepalanya rebah didada gue.
" Wan, lu koq jahat sich. Makasih ya wan. Gak pernah senikmat ini. Kontol lu gede wan, gue suka" ucap Vera kagum
Beberapa menit terbaring berdua sambil ngobrol Sana sini cekikikan berdua cerita2 lucu, dengan kondisi bugil. Waktu sdh jm 2 malam, tiba2 hp Vera berbunyi. Terlihat Yola menelfonnya.
"Ver, Yola tuh telp. Ngapain dia telp malam2?"
"Gk Tau nih, paling habis main sma pacarnya terus ditinggal tidur. Hehehe, sebentar ya Wan gue angkat dlu" Vera lalu bangkit sambil angkat telp Yola. Terlihat dari belakang pantat Vera bulat padat membuat gue kembali terangsang. Trdengar berbisik, Vera Dan Yola di telp.
"Ver lu dmn? Better nih gue" ujar Yola
"Knp Yol, lu lg dmn?"
" Gue di kost an Ver, lagi ad cowok gue."
"Ngapain? Hihihi, dah Malem bgini" ucap Vera
"Ah elu, Kaya gak Tau. Habis di pake nih. Tapi dia udhannya tidur. Kan sialan", "eh elu lagi dmn sich?" Penasaran Yola
"Mmm, mmm gue..."
"Ih knp lu, bingung amat. Lg dmn sich?"
" Gue di apartemen Yol"
"Waaaah,,,, gak ngajak2. Sendirian aja ?" Ucap Yola
"Gue di apartemen Iwan."
"What??? Gak salah denger gue. Ngapain? Tunggu....., Lu gak ngapa2in kan sm Iwan?" Ujar Yola
"Terus mo bagaimana Yol. Hihihi"
"Gila gila,,,,, lu ngentot ma Iwan?" Penasaran Yola
"Bukaaaaan, tapi gue yg di entot. Gue dipaksa Yol. Hihi" ledek Vera
"Koq dipaksa lu seneng c?"
"Eh bagaimana Iwan? Aaahhhhhhhh gila lu Ver. Pasti asik"
"Gue gak bisa ngomong apa2"
Vera masih berbincang di hp dg Yola perlahan gue mendekati Vera, gue yang terangsang lagi terus mendekati dari belakang. Vera menyadari Iwan yg mendekatinya. Dg lirih bicara di telp
"Oh my God, Iwan lg ngedeketin gue Yol."
"Mo ngapain dy?"
"Kayanya mo hajar gue lg deh"
"Njiiir, lu ngledek gue Ver?"
"Serious, kontolnya ampuuun"
Lalu gue gendong ke pinggir lemari, Dan dudukan dia di pinggir lemari pendek. Posisinya membuat memeknya tepat sejajar dengan kontol gue.
Tanpa basa basi n gue sadari Vera yg masih online dg Yola, gue arahin kepala kontol gue ke bibir memek Vera. Lalu Vera berbisik ke gue, "Wan, tar dlu gue masih Online sm Yola"
Tanpa peduli gue tekan kepala kontol gue ke memek Vera, kedua pahanya gue angkat ke atas. Terasa sekali batang kontol gue melesak dalam memek Vera sampai Tak ayal Vera pun melenguh.
"Oouggggghhhhhhh,,,sshhhhhhh"
"Ver,,,Ver,,,Veraaa, lu ngapain koq desah gt. Lu lagi ngapain?" Penasaran Yola
Hp pun ditaruhnya disamping Vera, dia sudah tidak bisa konsen tuk bicara di telp hanya bisa menikmati kocokan gue. Gilanya belum di tutupnya telp sehingga tiap erangan Dan suara benturan badan gue ke tubuh Vera jelas terdengar.
"Plaaak plaaak,, sshhhhhhh, arggggghhhhh, terus wan.."
Posisi in membuat kontol gue terasa oleh Vera. Orgasme pun kembali
Lalu gue membalik tubuh Vera dalam kondisi berdiri, dari belakang pun memek Vera gue hajar.
"Ahhhhhhhhhhhh,,,, wan terus."
"Owh Veer, lu hebat"
"Lu kuat banget sich wan" puji Vera.
Tak lama gue pun klimaks, bongkahan pantatnya gue siram dg peju, puas malam in gue berhasil ngentotin Vera. Vera pun senang Dan puas, hasrat yg terpendam lama akhirnya selesai oleh gue. Lalu kami pun beristirahat, hingga pagi kembali. Gue n Vera menjadi sering melakukan, selama suami Vera tidak di rumah. Kemudian suaminya pulang Dan gue sdh jarang ketemu Vera. Gue kembali menjalani aktifitas. Di gym hanya paling bertemu dengan Diana n Yola saja.
Berbulan2 berlalu hingga pada suatu Hari gue ada undangan party salah seorang sahabat gue dari Australia, di sebuah rumah di daerah Utara Jakarta. Pesta itu diadakan malam Hari, jm 9 sampai jam 1. Keriuhan pesta pada umumnya, penuh dg manusia2 berdansa menikmati alunan music dj. Sebagaimana rumah di wilayah Utara Jakarta yg besar2 sampai suara riuh pesta tidak terlalu terdengar. Gue asik berdansa dg para sahabat2, Dan kawan2 sepekerjaan.
Dalam acara it gue punya teman yg bernama Johny, dia tidak pernah absen dg yg namanya pesta. Dimanapun selalu ada dia, Dan ini yg gue Tau Dr dia, dia punya pacar yang gak pernah di kenalkannya sama gue, tapi klo cerita dia selalu meminta jatah 'tidur' klo lg pulang Dr kerjaan di luar Kota.
Dan dia selalu cerita ceweknya biasa di entot dg segala Gaya. Wew, dengarnya. Memang dia gak pernah selingkuh. Tipikal setia lah, itu lah sedikit cerita teman gue. Tapi bukan it yg mau diceritakan, justru sasarannya adalah ceweknya. Yang dimana tanpa rencana gue berhasil bermain dengan ceweknya.
Pesta masih terus berlangsung, sampai gue Dan Johny Dan kawan2 lainya minum2. Johny memang suka minum2 sampai pada akhirnya mabuk berat. Johny mabuk berat, sehingga gak bisa bangun. Itu pun setelah gue dapati Johny terbaring di sebuah teras. Gue Dan kawan2 lainya mendekati Johny yg terbaring.
"John,,, Johny,,, bangun John. Mabuk berat nih anak" ucap gue
"Bgm ni wan, kt anter ke apartment ny apa?" Ucap Hendra salah satu temannya dan teman kerja gue juga.
"Haduh, ketempuan nih. Ngerepotin aja nih anak" ucap gue
Tak lama ada seorang cewek menghampiri Kita Dan memanggil2 Johny.
"John, Johnny, sayang. Km mabuk lagi ya?" Sambil menepuk2 Johny yg masih terbaring
Gue sedikit memandang tuh cewek, rasanya suaranya gak asing. Maklum penerangan agak remang2 pesta. Jadi gue gak langsung ngenalin. Cukup lama gue pertegas itu cewek, ternyata itu Yola sahabat Vera. Lalu gue dg yakin tegur dia.
"Yol, Yola..., Lu Yola kan?" Sapa gue
"Eh,, lu Iwan kan?!"
"Iya gue Iwan"
"Duuuh, sorry ya Wan. Ini cowok gue pasti mabok lagi."
"Johny cowok lu? Ini teman gue juga Yol"
"Oh ya? Wan bantuin gue dunk anter pacar gue ke apart nya"
"Ok 2, Yol. Ndra bantuin gue bawa ke Mobil" gue Dan Hendra memapah ke Mobil lalu antar mereka ke apartment Johny
Dalam perjalanan ke apartemen gue sambil berbincang dengan Yola.
"Yol, dah lama lu pacaran ma Johny?"
"Udah lah Wan, terkhir kt ketemu gue sama dy"
"Owwhhhh,, ngomong2 Vera kemana ya?" Tanya gue
"Cieeeeee,, yang kangen." Ledek Yola
"Eh,, bukan soalnya dah lama gak ketemu dia"
Sesekali gue nglirik kebelakang Johny yg di tidurkan di pangkuan Yola, dimana kepala Johny di paha Yola Dan kepala Johny menyingkap gaun mini Yola sampai pakaian dalam Yola sedikit kelihatan. Tapi dasarnya Yola juga cuek sich. Yola pakai gaun mini dengan Tali potongan dada rendah, dada Yola gak terlalu besar tapi cukup bulat.dg rambut panjang terkuncir kuda. Gue duduk di sebelah Hendra yg lagi nyetir Mobil. Posisi Yola tepat dibelakang kursi driver. Hendra sedikit memberi kode ke gue, dengan jempol dijepit antra jari telunjuk Dan tengah.
Gue cuma ketawa dg tingkah Hendra.
"Kenapa lu Wan ketawa?"
"Ngga nih Hendra ada2 aja."
"Owwhhhh,,,, Wan kayanya lu dah bakalan jarang ketemu Vera deh, soalnya dia ikut suaminya" jelas Yola
"Oh ya, better lah."
"Kasihan anaknya Yol"
Beberapa lama kemudian Kita sampai apartemen Johny , gue n Hendra langsg antar Johny ke kamarnya Dan masih belum sadar. Hendra memapah Johny ke kamarnya. Gue sma Yola d luar kamar.
"Wann,, thank you banget ya. Bete deh gue Kalo dia mabok begini" keluh Yola
"Yah bgm, hobynya dy. Hehehe..."
Dengan nakal Yola berbisik ke gue, " wan bgm main sm Vera? Kayanya Vera puas banget"
Kaget nya gue koq Yola Tau,
"Apasih Yol, gak ngerti deh maksud lu?"
"Jangan pura2 deh, gue Tau koq. Mana Vera sampai teriak2. Hahahahaha,, makanya klo lg main telp ditutup dlu" ledek Yola
"Damn, gitu ya. Vera Vera..."
"Ya udah sich, santai aja. Lagian Vera dah lama gak di beri suaminya"
"Ngomong2 lu mau mnum apa Wan?" Sambil berjalan ke arah dapur Yola menyiapkan minum buat gue n Hendra. Dr belakang mata gue kembali nakal melihat betis sampai bongkahan pantat yang rasanya pengen gue tepak. Waw. Padat. Gue terus nyusul Yola ke dapur.
"Ngapain wan ngikutin gue, udh lu tunggu di sofa aja. Gue ambilin mnum buat lu." Ramah Yola dengan suaranya yg bs diblang sexy. Gue biasa gak basa basi, tangan guepegang pundak Yola terus jari gue nyikap Tali gaunnya.
"Ehhh, wan knp?" Terkejutnya Yola
"Gak apa Yol, lu cantik juga ya, sexy" ujar gue
"Hmm, apa nih maksudnya."
Di dapur yg Tak terlihat Dr ruang tengah dimana Hendra duduk disana, gue lalu mulai bergrilya di tubuh Yola. Pundaknya gue kecup manja, gue turunin Tali gaunnya sebelah kanan.
"Hhhhhh, wan lu mo ngapain" lirih Yola bak menikmati Dan gak menolak. Terus bibir Yola gue pagut. Bercumbu dalam di dapur, lidah gue menjelajah rongga mulut Yola.
"Hmmm,,mmhhhhh,,,cleepppook" suara pagutan bibir gue mengecup mantap bibir Yola. Tak lama jemari gue melorotin Tali gaun Yola, Tak ayal gaun Yola berbahan halus langsung melorot jatuh sampai kebawah. Yola terkejut hendak menengok kebawah kearah jatuhnya gaun. Tapi langsung gue arahin kembali untuk gue lumat bibirnya.
"No, Iwan lu ngapain. Ada cowok gue n temen lu." Khawatir Yola
"Tenang aja Yol, Hendra gak bakal bangun smpai pagi. Hehehe" gue meyakinkan terus tngan gue lanjut memegang pinggangnya, membuat Yola memiringkan leher n mukanya sampai bibirnya mengecap penuh melumat bibir gue, lidahnya gak mau kalah menjelajah mulut gue. Dada yg besar menjadi sasaran tangan gue, dibalik branya tangan gue meremas manja.
Yola seakan terhanyut membuka sendiri branya sampai terlihat penuh menggantung Dan menempel di dada gue. Lanjut tangannya membuka baju gue. Begitu liarnya Yola sampai tanpa diminta membuka celana gue. Masih dalam posisi berdiri, gue yg tinggal cd yg menonjol dimana kontol gue seakan may berontak. Tangan gue pun gak mo ketinggalan, gue pelorotinnya cd hitam Yola, polos sudah Yola tanpa sehelai benang pun. Tangan gue meremas gemas bongkahan pantatnya yg kenyal.
Yola pun kemudian jongkok dihadapan gue, di pelorotinnya cd gue sampai terlepas. Betapa terkejutnya Yola melihat kontol besar gue dah mengacung keras berurat.
"Waw,,,, Wan gila. Kontol lo koq gede banget...."
Tak membiarkan komentar banyak gue paksa Yola untuk membuka mulutnya Dan masuklah kontol gue ke mulut Yola. Terlihat penuh..
"Mmmmmmhhhhh,," lenguh Yola yg kemudian memaju mundurkan kepalanya membuat kontol gue keluar masuk di mulutnya lidahnya menggelitik ujung kepala kontol gue. Lama berlalu tanpa dia sadari ada Hendra di ruang tengah.
Semakin terhanyut Yola, semakin menggila. Buah zakar pun Tak ketinggalan di lahapnya. Bahkan lubang anus gue pun di jilatinya. Sekian jam gue Dan Yola saling melumat, tanpa disadari Hendra memperhatikan Yola yg bermain dg kontol gue. Ygpenuh semangat ngemutin. Kepalanya terlihat maju mundur memelintir liar .
Gue yang sadar akan kehadiran Hendra cuma ketawa, n ajak Hendra gabung. Gue kode Hendra buat buka pakaiannya. Hendra pun Tak tunggu lama untuk melepas pakaiannya. Kontol Hendra pun sudah mengacung keras tapi Tak sebesar n panjang Kaya gue.
Hendra berdiri di belakang Yola sambil mengocok kontol yg tepat di dekat kepalanya.
Yola benar2 terhanyut sampai Tak sadar diri bahwa ada Hendra di dekatnya.
Lalu Yola gue Bantu berdiri, kaki kanannya gue angkat ke pinggang gue. Gue arahin kontol gue menggesek bibir memeknya. Dan Yola terhentak
"Ahhhhhhhhhhhh,,mmhhhhh" kontol gue menggesek memeknya yg semakin basah
Badannya mulai gemetar, kepalanya bersandar ke bahu gue. Dadanya merapat k dada gue. Lalu Yola berbisik manja ke gue, "wan gue mau, masukin wan punya lu yg gede."
"Oke, sabar ya Yola.. kasihan temen gue tuh di belakang lu belum di pegang lu. Hahahaha" bisik gue membuat dia terkejut
Sambil tersadar Dan kemudian membalikan badannya ke arah Hendra yg sudah bugil.
"Haaaah,, Henn..Hendra."
"Gile lu wan, asik sendiri aja. Pacar temen lu apain nih. Masa gue gak diajak. Gue boleh gabung kan Yol. Hehehe" ujar Hendra
"Ngg....ngga.. no. Kalian"
"Ssstttttt,, udah lah Yol. Lagian lu ga pernah puas ma cowok lu. Biar Kita berdua puasin lu sekalian." Sambil gue dekap mulutnya
"Lu nikmatin aja, Kita berdua." Kata gue
Hendak melawan gue yang langsung memelintir tangan Yola ke belakang sampai Yola Tak bisa bergerak. Hendra pun Tak tinggal diam, dia berlutut di depan Yola dg kaki kiri Yola dinaikan ke atas pundak Hendra. Memeknya yg sedikit terbuka menjadi sasaran lidah Hendra.
Lidah yg kasar n basah menyapu bibir memek Yola. Yola hanya bisa terpejam, kepalanya mendongak ke atas tanpa bisa melawan. Tubuhnya terus menikmatinya, erangan semakin keras.
"Emmmmmmnnn,,,," Yola berusaha berontak tapi Tak ada daya hanya bisa mengerang Dan menggoyangkan pinggulnya. Belahan pantatnya bergerak membuat kontol gue nyelip di belahan pantatnya. Beberapa menit berselang gue lepas pegangan gue membuat Yola bebas. Tangannya pun terbebas namun mencengkram kepala Hendra seakan menekan kuat ke memeknya. Kepala nya menoleh kearah gue yg posisi nya di belakang dia.
"Waaaaannn,,, kalian mau ngapain gue...."
Hendra menghentikan jilatannya berdiri Dan menariknya ke ruang tengah.
Tiba diruang tengah, gue Dan Hendra masing2 mengulum buah dada Yola. Gue bagian kiri Hendra kanan. Ekspresi Yola semakin gak karuan.
"Huuufffttt,, sshhhhhhh,, uuhhhhhhhhh, kalian hentikan"
"Awwwwww,,,,sshhhhhhh" Hendra menggigit lembut putingnya
Lalu Yola gue paksa jongkok di antara Kita.
"Wan, Ndra,,, kalian mau apain gue. Ampuuun Wan..."
"Buat lu enak Yol, santai sich jarang juga kan 2 sekaligus" ledek Hendra
Sambil gue jambak kuncirnya, "Yolaaa, lu yakin gak mau. Gue rasa lu gak bakal nolak deh. Hehehe"
"Awwwwww,, I...I...iya Wan tapi gak sekaligus begini." Muka Yola memelas walau dalam hati dia berbicara, "( ya Ampun, Iwan gede banget sich punya elo. Tapi kenapa Mesti main sama kalian berdua) ahhhhhhhhhhhh"
"Udah deh Yol, Ayo emutin kontol Kita" ucap Hendra
Hendra mengarahkan muka Yola ke kontolnya. Bergantian Yola mengemut kontol gue Dan Hendra. Beberapa menit kemudian gue rebahin Yola diatas karpet bulu. Gue buka pahanya supaya jelas memeknya merekah merah dg tanpa bulu. Perlahan kontol gue lesakan. Perlahan mengocok memeknya Dan semakin cepat mengaduk. Membuat memeknya basah...
Hendra mengambil posisi di kepala Yola n mengarahkan mulut Yola ke Kontolnya. Posisi memeknya yg gue aduk, Dan mulutnya penuh kontol Hendra.
"Ehhhmmm,,mmmmmmhhhhh,,," eluh Yola. Berkali2 orgasme Yola membuat batang kontol gue basah mengkilap. Lalu bergantian Hendra mengambil posisi kontolnya di memek Yola yg sudah basah. Dmasukannya dengan mudah ke memek Yola yg sudah basah. Tanpa Ampun Hendra mengocoknya keras.
" Aaahhhhhhhh hhhhhh,,, Hendra teruuuussss. Uuuhhhhhhhsssshhh" badannya bergoyang hebat, buah dadanya berguncang hebat, tangan gue meremas kuat payudaranya.
Mulut Yola terbuka lebar disertai erangan yg kuat, pacarnya pun Tak bangun mendengarnya. Melihat seperti itu, langsung gue sumpal kontol. Yola hanya mendesah
"Hmm,,,mmmmmmhhhhh"
Tangannya Tak tinggal diam memelintir klitorisnya sendiri dengan cepat. Lalu Hendra menghentikan setelah 30 menit. Kami beristirahat sejenak.
"Wan, Ndra kalian gilaaaa. Gu...gueee,,, lemes..."
"Tapi lu suka kan?" Tanya Hendra
"He eh, hihihihi. Want bener kata Vera. Lu hebat.. " ujar Yola
"What? Vera cerita apa aj sich, gue kasih lu yg lebih Yol. Yuk lu Naik diatas gue. Gue mau lu di atas" sambil berbaring di atas karpet bulu dengan kontol mengacung ke atas. Yola mengelus batang kontol gue terus dia memposisikan badannya berjongkok diatas gue Dan menggenggam kontol gue until diarahin masuk k memeknya. Di oles2nya di bibir memek nya perlahan masuk.
Bless......
"Ahhhhhhhhhhhh,,, my God... Wan punya lu panjang"
"Ayo Yol, lu yang goyang ya" ajak gue
"He eh," perlahan tpi pasti pantat pinggul Yola bergerak maju mundur layaknya menunggang kuda... Semakin lama semakin cepat. Tidak lama tubuhnya menandakan orgasme mengejang punggungnya melengkung keatas kepalanya mendongak keatas diatas tubuh gue yang dilanjutkan badannya merebah melengkung memeluk gue. Kepalanya merebah di dada gue. Dengan rambut yang menutupi sebagian dada gue.terdiam beberapa detik. Gue lanjut mengocok kontol gue di memeknya. Dengan posisi gue di bawah, semakin cepat kocokan gue.
" Arrrggghhhh,, ampuuun Wan... Sshhhhhhh,, yeeaaaahhhh, teruuus waaannnnn"
"Yeeaaaahhhh,,, yooolllll" semakin cepat kemudian perlahan kembali membuat Yola terus orgasme. Keringat di badan nya sudah membuatnya mengkilap. Begitu basah keringat.
Sejenak terdiam Yola diatas tubuh gue, suara nafasnya yg terengal2 seperti habis lari marathon.
Kontol gue masih tertancap di memeknya, melihat kondisi ini Hendra inisiatif mengambil posisi. Selagi kontol gue yang masih tertancap di memek Yola, Hendra mengarahkan kontolnya ke memek Yola yg masih tertancap kontol gue. Memek yg basah membuat mudah kontol Hendra melesak. Tak ayal memek Yola terisi dua kontol laki2. Hendra mengocok pelan.
Yola tersentak kaget tubuhnya hendak bangkit namun gue menahannya.
"Hendraaaaaa, noooooo.. my goosssshhh, damn. Kontol kalian masuk memek gue....aaahhhhhhhh" badannya tertahan tangan gue jd Tak bisa bangkit dia hanya bisa menikmatinya.
Gue lanjut kode ke Hendra, untuk hajar sun hole nya
"Ndra, 1 lg nagnggur. Sikat deh" ujar gue
"What, no no no,,, pliisss wan. Pliisss Hendra jangaaaaaan" pinta Yola memelas.
"Ah elu Yol, dah biasa ma cowoklu jg, hahahaha"
" No Gangbang Waaannn"
"Ssstttttt, udah deh Yol. Yang penting lu enak.hahahahhaha" ucap Hendra sembari tertawa sm gue
Perlahan di ludahinnya lubang anus Yola oleh Hendra. Perlahan kontol Hendra menekan masuk lubang Anusnya. Tak sulit separuh batang kontol Hendra masuk. Karena memang pacar Yola pun sering menghajarnya. Teriaknya Yola menahan sakit.
"Aaaaaaaargggghhhh,,,, damn you all" umpat Yola
Perlahan Hendra mengocok Anusnya, sempit Nan basah. Gue Dan Hendra bergerak bersama mengocok kedua lubang Yola. Seiring menahan sakit lubang Anusnya berubah nikmat seiring kocokan kontol gue yang menggaruk dinding memeknya.
"Sshhhhhhh,,,, arrgggg common fuck me so hard boy...." Ucap Yola menjadi binal
Sekian menit dalam posisi in membuat Yola orgasme berkali2, Tak tahu sdh brp Kali dia orgasme, yang pasti badannya sudah dipenuhi peluh. Lalu setelah 15 menit Hendra mencabut kontolnya, gue pun merebahkan tubuhnya diatas karpet. Hendra mengocok kontolnya di depan wajah Yola. Gue ambil bantal sofa untuk gue taruh di kepala Yola. Peju Hendra pun menyemprot di wajah Yola sampai Yola memejamkam matanya karena terutup. Tak lama kemudian gue menyusul menyemprot kan peju gue k wajahnya sampai rambutnya pun kena.
"Kaliaaan,,, ahhhhhhhhhhhh sshhhhhhh" lelahnya Yola meladeni gue berdua
Lalu gue bersih2 berpakaian lagi, Hendra pun bgtu. Lalu Kita berdua pulang pukul 3 pagi. Meninggalkan Yola yang terbaring lemas diatas karpet bulu. Dengan wajah penuh peju gue Dan Hendra.
"Yol, thanks ya. Kita berdua balik dulu. Hehehe,, kapan2 Kita lanjut lagi oke." Ucap Hendra
Tertidurlah Yola sampai pagi, dg peju mengering di wajahnya. Kemudian sadar bahwa sudah pagi Dan pacarnya belum terbangun. Yola membersihkan diri. Saat pacarnya bangun Yola Sudah bersih.
Selasa, 11 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar