sesekali aku mencuri pandang kearah dadanya atau sekedar melihat tubuhnya yang kekar dan membuatku semakin bergairah, tak terasa bagian bawahku sudah basah. aku kekamar dan kulepas celana dalamku dan membersihkan vaginaku aku mengganti gaunku dengan yang lebih pendek menutup kakiku hanya sampai lutut saja. dadaku berdebar dihadapan kaca memandang diriku. kubulatkan hatiku untuk menggoda mang marwan dengan gairah ku yang sudah menguasai diriku. aku kembali ke ruang makan mengawasi mang marwan dengan perasaan tak menentu namun aku tak mau terlihat terlalu agresif dihadapannya.
kemudian ia berjongkok terus melanjutkan mengerjakan pekerjaannya.
udah hampir selesai ya mang... dengan dada berdebar aku mendekat berdiri disampingnya sambil melihat katas rak-rak kitchenset yang sudah selesai dipasangnya. aku tau pasti mang marwan sedang melihat kaki mulusku...bisik dalam hatiku dan benar saja saat kulirik mang marwan sedang melirik kearah kakiku disampingnya, bahkan setengah pahaku dapat ia lihat dengan jelas.
eh... iya bu... jawabnya memalingkan wajahnya masih merasa segan dan salah tingkah namun tak lama kembali melirik kakiku dengan sebagian paha mulusku yang begitu dekat dengannya dapat ia lihat dengan jelas.
sukur deh mang biar mang marwan bisa pulang ke garut...udah 3 minggu belum pulang ke garut kan...ujarku dan dengan sengaja aku menyenggol dan menumpahkan kotak paku hingga jatuh berantakan.
aduuh.. maaf mang gak sengaja...ucapku
seraya aku ikut berjongkok menghadapnya yang membuatnya semakin salah tingkah karena dengan berjongkok dengan kedua kakiku yang sengaja ku renggangkan aku yakin celana dalamku akan terlihat olehnya. sambil aku memunguti paku-paku yang berserakan dan memasukannya ke dalam kotak satu persatu.
ehm... gumannya dengan mata mencuri curi memandang kearah kakiku.
Mang.... panggilku mang marwan memandangku
dan tersenyum menyambut semyumanku seraya ku rentangkan kakiku yang jongkok hingga menganga.
mang marwan sudah kangen kan...?. ujarku kupandangi wajahnya yang ganteng kasep dengan sorot mata yang tajam menatapku penuh birahi. Matanya tertuju kebawah rokku.
Yessss...batinku bersorak dengan mang marwan yang sudah terpancing olehku.
eeeh...eeehh.. ucap mang marwan gugup saat matanya tertangkap olehku melihat kearah celana dalamku. kurenggangkan kedua kakiku lagi sehingga semakin jelas celana dalam putihku terlihat olehnya. sesaat matanya menatapku dan aku merunduk seraya kubuka lebih lebar lagi kakiku berjongkok dihadapannya.
mang marwan sudah mengerti isyarat ku, tangannya bergerak kearah selangkanganku dan menjamah selangkanganku yang terbungkus celana dalam berwarna putih yang sudah kembali basah oleh cairan vaginaku. aku hanya tersenyum seraya kubiarkan tangannya membelai celana dalam putih ku yang mulai terlihat basah, membiarkan ia membelai meraba vaginaku didalamnya.
dada berdebar, birahiku sudah terbakar. saat wajah mang marwan semakin dekat dan aku menyambut bibirnya yang mencium bibirku. peeffhhhh...kulumat bibirnya dengan lidah kujulurkan keluar yang dilumatnya dengan gemas. kurasakan satu tangannya meremas buah dadaku. nikmati mang...bisik hatiku dengan birahiku yang sudah memenuhi otakku seraya gaunku kuluruhkan merosot kebawah dari pundakku sehingga kedua buah dadaku menyembul keluar dari bra ku diremas remasnya.
aah.. bu dewi cantik sekali....pujinya dengan nafasnya yang memburu penuh birahi.
eemmhh...mang... lenguhku kembali mengecup bibirku sebelum ia beralih melumat puting susuku.
oooooh....ssshhhhh... desahku dengan tubuhku yang menggelinjang nikmat saat lidahnya menjilati putingku sambil meremas remas buah dadaku. nikmat sekali rasanya oleh tangannya yang kekar memainkan kedua buah dadaku membuatku semakin terasa basah, sudah 1 minggu lebih vaginaku tidak hujam kontol suamiku kini terasa begitu berdenyut.
oooh... mang...desahku saat mang marwan melepas puting susuku dari mulutnya, menatapku dan meraih tubuhku berdiri dengan cepat tangannya yang menyelinap kedalam rokku meraih celana dalamku yang kemudian melorotkannya dari kakiku terjatuh dilantai. aku pasrah saat mang marwan mendudukan aku diatas kitchensetku dan meraih kedua kakiku yang diangkatnya keatas mengangkang lebar menghadapnya.
ooohh... desahku, aku merasa begitu seksi dengan vaginaku yang telanjang mengangkang lebar dihadapannya.
aah...bu dewi... gumamnya menikmati pemandangan selangkanganku. tangannya merasakan kemulusan dengan mengusap usap kedua pahanku. bulu kemaluanku dibelainya dengan lembut. belahan bibirku disibaknya dengan lembut.
aaaaahhh... mang.... aku menggelinjang saat jarinya menyentuh itilku yang sudah gatal berdenyut. aku menggigit bibirku saat mang marwan berlutut hingga wajahnya tepat dihadapan vaginaku yang merekah.
ya nikmati mang...bisik hatiku bergelora menanti cumbuannya.
aaaaahhh.... desahku saat lidah mang marwan menjilati belahan bibirku. itilku seakan tersengat oleh lidahnya hingga aku menggelinjang hebat. jarinya menyibak lebar bibir vaginaku hingga lidahnya begitu bebas menjelajahi seluruh vaginaku.
oooohhh....maaaang.... desahku dengan tubuh menggeliat menghentak nikmat. tak kuasa aku menahan gejolak kenikmatan ini. hingga aku merintih mendesah olehnya.
maaang... aku gak nahan....ucapku dan mang marwan menatapku mengerti keinginanku jika aku sudah tak tahan ingin merasakan sodokan kontolnya di vaginaku. ah aku sudah benar-benar seperti wanita jalang namun aku sudah tak perduli dengan birahi sudah menguasai tubuhku.
kontol yang besar dan panjang menyembul saat mang marwan melorotkan celananya. lebih besar dan panjang dibanding kontol suamiku. sungguh beruntung istrinya pikirku. aku beranjak turun dari atas kitchensetku, tanpa malu aku bersimpuh dihadapan kontolnya. aku menggenggam dengan lembut, hangat berdenyut begitu keras di tanganku.
ooohh... kontol gede...bisikku, kutatap wajahnya yang ganteng tersenyum menatapku yang memegang dan membelai kontolnya. begitu gagah dan perkasa dimataku apalagi dengan kontol panjang dan sebesar ini dan sekeras ini akan membuat setiap perempuan terbang melayang menikmatinya. aku melumatnya dengan gemas penuh gairah, kujilati kepalanya, lubang pipisnya, buah zakarnya yang menggantung bebas sesukaku. kedua tangan mang marwan yang memegang kepalaku membelai rambutku dengan lembut dengan kepalaku bergerak maju mundur melumat menghisapi kontol besarnya.
kepala kontolnya seperti akan meledak dengan urat yang menonjol disepanjang lehernya begitu seksi dan menggairahkanku.
esshhh... mang pengen dimasukin....ucapku tak lagi sungkan memintanya dengan jari tangan kiriku yang sudah basah oleh cairan vaginaku yang banjir.
siapa yang akan menolak permintaan ibu dewi yang secantik ini...ucapnya meraih tubuhku dan kembali mengecup bibirku sambil tangannya melepas gaunku dan aku sudah telanjang bulat dihadapannya.
mang marwan kembali mendudukan aku diatas kitchensetku dengan kedua kakiku mengangkang pasrah dengan kontol mang marwan diarahkan kepada lubang vaginaku.
masukin ya bu dewi..., ucapnya kurasakan kepala kontolnya menggesek bibir dan menyentuh lubang vaginaku.
masukin...mang... ujarku lirih tak sabar dengan birahiku yang sudah diubun ubun.
aaahhhh..... lenguhku saat kontol mang marwan bergerak masukin ke dalam liang vaginaku dan terbenam seluruhnya didalam vaginaku. ah nikmat sekali rasanya, terasa lebih nikmat dengan kontolnya yang panjang dan besar menghujam hujam liang vaginaku.
uuuughhh... masih kayak perawan...uuuhh... ucap mang marwan bergetar penuh birahi menyetubuhiku.
aaaahh... mang... desahku dengan tubuh melengkung nikmat dalam pelukannya. dengan kontol sebesar dan sepanjang itu membuatku melayang nikmat sekali.
ooohh.. eessshh.. enak banget....ucapku. tangannya tak bosan meremas remas kedua buah dadaku yang terkadang dihisap hisapnya sambil diremas dengan tetap pinggulnya bergoyang menyetubuhiku.
enak buu...? uuugghh... geramnya seraya membuka bajunya yang tersisa dan terlihat dadanya yang kekar sungguh seksi menggairahkanku. mang marwan terlihat gagah perkasa olehku.
enak mang...kontol gede mang marwan enak banget... ucapku.
oohh..eessshh... emang punya suami ibu dewi gak gede kayak gini...?...
enggak mang... terus mang enak banget....
pantes bu dewi kayak masih perawan... masih rapet banget...uuugh....
oooh... bu dewi... cantik... mulus seksi... masih rapet kayak perawan...uuuhh... ujarnya dengan pinggul maju mundur, kulihat bulu bulu kemaluanku sesekali menyatu begitu rapat dengan kontolnya yang terbenam sampai terasa mentok rahimku.
aduuuh....maaaaang... aaah... gak kuat mang... enak banget... teruuusssss... sodok sodok....aaaaahhhh... maaanggg... aku mau keluaaaaahhhhhhhh.... aku menggelepar dalam pelukan mang marwan, aku tak kuasa menahan orgasmeku. tubuhku mengejang kejang penuh kenikmatan dan aku terbang melayang dalam pelukannya.
aaaahhh... maaaang....lenguhku dengan tubuh lunglai dipeluknya dan memutar tubuhku bersandar kitchensetku membelakanginya. tangannya membelai, meremas pantatku sambil kurasakan kontolnya yang kembali menyeruak vaginaku dari belakang.
ceplok...ceplokk..ceplokkk.. pantatku berbenturan dengan pinggangnya dan tanpa penghalang kontol besarnya menghujam hujam vaginaku dengan nikmatnya.
ooooaaahhh... lenguhku nikmat sekali dengan pinggangnya yang menghujam hujam membuat rasa geli tak dapat kubendung dan aku tak dapat membendung orgasme ku lagi.
aaaaaaaaaaaahhhh... aaaahhhh... pekikku dan tubuhku mengejang hebat sambil terus terhentak hentak oleh sodokan pinggangnya.
dengan kontol masih terbenam di vaginaku membawaku kelantai. ia duduk dilantai dengan kontol nya yang basah tegak berdiri begitu gagah bagiku. mang marwan menuntunku diatas pangkuannya. ku raih kontolnya dan kubimbing ke lubang vaginaku seraya aku menurunkan tubuhku sehingga kontol besarnya terbenam kembali di vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya.
aku menyambut lumatan bibirnya dan aku mengerti tugasku seraya aku menggoyangkan pinggulku agar ia merasakan lumatan vaginaku.
ooohh... desahku menahan rasa geli nikmat dari liang vaginaku. sementara mang marwan terbaring dilantai menikmati goyangan pinggulku. tubuhku seakan menari liar diatas pinggulnya. uuhh.. rasa geli itu membuatku semakin bergairah untuk menjepit kontol besarnya, memberikan kenikmatan padanya.
enak mang...?, ucapku.
uugghh... enak banget bu dewi... ooohh... bu dewi seperti bidadari...pujinya sambil meremas remas kedua buah dadaku.
eessshhh .... uuuh maaang... kontol gedenya enak banget....ucapku dengan gairah ku yang kembali bergelora dengan gerakan tubuhku yang semakin liar diatas pinggulnya. oh rasanya ingin kembali orgasme.
uuuh... maang... enak gak mang...?, ucapku.
he eh.. enak bu dewi....
uuuh... mangg... ucapku saat mang marwan beranjak dan memintaku berganti posisi padahal aku hampir orgasme lagi. aku menurut saat ia memintaku menungging lagi.
eesshhh.. mangggg...ucapku tak sabar saat mang marwan memasukan kontolnya ke vaginaku dari belakang, seperti seekor anjing betina yang tak sabar untuk di setubuhi anjing jantan. dengan posisi doggy style serperti ini aku merasa begitu seksi disetubuhinya.
bokongku berdecak decak berbenturan dengan pinggulnya, tubuhku mengayun maju mundur dengan kedua buah dadaku yang menbggantung sesekali diremasnya. hentakan pinggulnya semakin cepat membuatku melenguh penuh kenikmatan. aku menggelepar sejadinya hingga semakin memuncak aku tak kuasa membendung orgasme ku lagi.
aaaaaaahhhh... maaaaaaaaaaangg.... pekikku dengan tubuh seakan melayang dan aku terengah dengan tubuh terkulai namun dengan bokong tetap terangkat dalam cengkeraman tangannya dan pinggul yang masih bergerak maju mundur. sungguh luar biasa rasanya disetubuhi mang marwan dengan kontolnya yang panjan dan besar membuatku terbang melayang.
aku terkulai, terbaring dilantai dapur saat mang marwan mencabut kontolnya dari vaginaku, tubuhku terlentang saat mang marwan mengangkangkan kedua kakiku dan kembali memasukann kontolnya ke vaginaku.
ooohh... lenguhku geli nikmat kurasakan dari liang vaginaku yang kembali di genjotnya dengan begitu perkasa. semakin lama membuat tubuhku kembali bergairah melayaninya.
uuuhhhmmmm... mang marwan melumat bibirku yang kusambut dengan penuh gairah, lidahku kujulurkan yang dihisapnya dengan gemas, kadang lidahnya yang kuhisap, kadang saling melilit dengan penuh gairah.
uuuhhh... eesssh... maaang... enak banget.... ucapku dengan tubuh berkeringat dan keringatku yang sudah bercampur dengan keringatnya. dadanya rapat menindih buah dadaku yang melejit, mulutnya kian kemari menciumi leherku, tubuh telanjangku dan tubuh telanjangnya menyatu saling berdekapan.
ooohhh... maaangg... enak banget...teruuusss... maaang... gak kuaaat... bisikku mendekap tubuh kekarnya yang menindihku, kedua kakiku melingkar di dipinggangnya yang bergerak menggenjotku.
uuughh...bu dewiii... uuuhhh...
enak mang...?
he-eh.. eegghh... gak nahan bu dewiiii...uuughh... saya mau keluar... uughh.... ucapnya disela geramannya dengan genjotan pinggang yang semakin cepat.
aaahh... saya juga mau keluar lagi mang... jangan dilepas.... keluarin di dalam maaang...bisiikku dan kucium bibirnya dengan lidah kujulurkan yang langsung di hisapnya sementara aku mengejang mencapai orgasme ku lagi yang kemudian bersamaan dengan mang marwan yang melepas bibirku seraya menggeram.
uuugghhh... bu dewiiiiiii.... pekik mang marwan dengan tubuh mengejang dan pinggul menghentak hentak dengan cepat. kurasakan semburan sperma nya didalam vaginaku membanjiri rahimku. oh nikmat sekali rasanya, aku dan mang marwan bersamaan mengejang mereguk kenikmatan orgasme bersamaan.
sesaat dengan nafas terengah dan keringat membasahi tubuh telanjang aku dan mang marwan yang menyatu berpelukan dilantai dapur.
uuughhh... geramnya.
eeehhhh... desahku saat kurasakan kontolnya keluar dari vaginaku.
mang marwan duduk menghadap aku yang bangun dan kudapati vaginaku yang dibanjiri spermanya yang meleleh dari dalam lubang vaginaku. aku duduk mengangkang membiarkan sebagian sperma itu meleleh di lantai. kulihat kontol besarnya yang basah masih berdiri tegak.
makasih bu dewi boleh keluarin didalem... tapi kalo sampe hamil gimana ?...ujarnya.
gak apa-apa mang... lagian kan aku punya suami....ujarku.
aaaahhh... mang marwan... ucapku menggelinjang saat tangannya menjamah vaginaku dengan jari menusuk lubang vaginaku yang basah oleh spermanya, namun aku membiarkan ia terus melakukan itu dengan jari semakin dalam menusuk dan mengeluarkan sisa spermanya yang didalam untuk keluar meleleh dilantai. dan kubersihkan dengan celana dalamku.
emmmhh... aku tersenyum padanya dan kulihat kontolnya yang masih basah.
aku mendekat kuraih, sambil tersenyum aku merunduk dan kulumat kontol besar itu dengan gemas, kubersihkan dari sisa sisa spermanya. tanganku membelai buah zakarnya yang menggantung. kujilati kepala kontolnya hingga pangkal kontolnya sehingga seluruh sisa spermanya kubersihkan oleh lidahku. namun semua itu membuat kontol mang marwan menjadi semakin mengeras kurasakan dan aku semakin bergairah melakukannya.
maang... keras lagi.... bisikku.
kekamar yuk mang... ajakku kugandeng mang marwan kedalam kamar sambil merangkul tubuhku. dengan tubuh aku dan mang marwan telanjang melangkah menuju kamarku. aku membawa mang marwan keatas ranjang pelaminan dimana suamiku dan aku biasa tidur bahkan melakukan hubungan badan dikasur ini. kini aku membawa mang marwan keatasnya untuk melakukan persetubuhan denganku.
seperti pengantin baru aku dan mang marwan berbaring dengan tubuh telanjang saling bergumul penuh gairah diatas ranjang. kedua bibir kami saling melumat, lidah kami saling bertukar menjulur keluar, kedua tangan kami saling meraba menjamah seluruh bagian tubuh kami sesukanya. dan kedua kemaluan kami saling menyatu dengan menyatunya persaan dan gairah kami memadu hasrat birahi.
kontol besar dan panjangnya begitu nikmat kurasakan didalam vaginaku, aku mereguk kenikmatan dengan liarnya.
ooohhh... teruuus maang...desahku dengan menunggingkan pantatku dan kontolnya menyodok nyodok vaginaku dari belakang. tangannya mencengkeram pinggulku, sesekali pantatku dipukulnya seperti ingin memacu kuda agar semakin cepat dan aku semakin cepat menggerakan tubuhku maju mundur. dengan posisi dogy style seperti anjing betina yang sedang disetubuhi anjing jantan dengan ganasnya.
uughhh... bu dewi seksi banget...bisiknya sambil terlentang meremas remas kedua buah dadaku sementara aku seperti menari diatas tubuhnya dengan vagina terjejal kontol besar nya yang nikmat sekali sehingga aku tak dapat menahan orgasme ku yang ke tiga.
oooohh... maaang... kontolnya enak banget.... oooh... kontol gede... aaaahh... koontooll... pekikku dan aku menggelepar diatas tubuhnya.
berbagai posisi mang marwan menyetubuhiku, membuatku terbang melayang hingga aku mengalami orgasme 4 kali diatas ranjang jarang sekali kudapatkan orgasme sebanyak itu jika dengan suamiku yang hanya mampu memuaskan aku hanya 2 kali orgasme.
bu dewi cantik sekali... bisiknya ditelingaku dan kemudian melumat bibirku. pinggulnya semakin cepat bergerak menggenjotku dengan wajahnya menegang yang bertanda akan mencapai orgasmenya.
terus maaang.... semprotin didalam lagi mang...bisikku memeluk tubuhnya.
uuugh... bu dewi... gak apa apa kalo hamil bu dewiii....eeeghhh..
iya mang... hamilin aku mang....
oooh... bu dewiiiii.... saya hamilin yaaaaa.... aaaaaaaaaaagggggggrrrhhhh.....aaarrrggggg... geramnya tubuhnya mengejang kejang, spermanya memenuhi rahimku. kupeluk tubuhnya yang semakin tenang.
kubersihkan spermanya yang meleleh keluar dari vaginaku, kubersihkan dari kontolnya yang basah yang sudah terlihat layu walau masih terlihat besar dan panjang. aku tertidur sesaat kemudian dengan tubuh kubiarkan masih telanjang. entah berapa lama aku tertidur saat aku terbangun kuraih handuk untuk menutupi tubuhku dan kudapati mang marwan yang sudah menyelesaikan kitchensetku didapur. tersenyum memandangiku yang hanya mengenakan sehelai handuk.
sudah selesai ya mang ?...ujarku mendekat memandang sekeliling dapurku yang rapih.
sudah bu dewi... sambil merangkulku, ia merasa sudah bebas memperlakukan aku seperti merangkulku. kubiarkan ia merangkulku sambil tersenyum memandangnya.
makasih ya mang...ucapku.
makasih untuk yang mana bu dewi... kalo yang tadi saya yang harus terima kasih...ujarnya.
ya untuk semuanya mang....ucapku.
apalagi bu dewi cantik mulus.... wah saya gak nyangka...ujarnya tangannya memeluk semakin erat.
kuraba kontolnya yang menonjol dengan senyum senyum. aku dan mang marwan saling terdiam dan sesaat kemudian ia menciumku yang kusambut dengan saling melumat.
tolong jaga rahasia ini ya mang.... pintaku.
iya bu dewi.... saya juga punya anak istri....ucapnya sambil membiarkan saja tanganku mengelus selangkangannya.
tangan mang marwan meraih dan melepaskan lilitan handuk dari tubuhku yang telanjang.
bu dewi mulus banget....apalagi itu nya bu dewi masih kayak perawan...
ah mang marwan bisa ajah... mungkin karena punya mang marwan gede panjang gitu jadi berasa sempit...balasku.
biasa punya suamiku kan kecil... makanya terasa beda...ujarku lagi, kubiarkan ia memandang tubuh telanjangku menikmati kemulusan tubuhku. tangannya membelai belai lembut bulu kemaluanku.
biasanya aku cukur... ini udah panjang belum di cukur lagi...ujarku.
tapi malah bagus kok bu dewi...apalagi paha bu dewi yang putih banget jadi keliatan seksi banget bulunya...ujar mang marwan.
buka mang... mau liat lagi...sebelum pergi....pintaku dan mang marwan membuka celananya. kubelai kontolnya yang masih terlihat besar dan panjang walau sudah layu. aku bersimpuh kucium dan kuhisap kontolnya dengan gemas, kontol besar dan panjang yang pertama kali aku merasakannya.
aku melepas mang marwan dengan tubuh telanjang berlalu keluar rumah membawa peralatannya.
kututup pintu usai mang marwan sudah jauh dan beberapa saat kemudian suamiku menghambur keluar dari persembunyiannya seraya mengambil kamera yang ia letakkan tersembunyi merekam semua persetubuhanku dengan mang marwan.
enak sayang....tanya suamiku. aku tersenyum dan berkata, ya enaklah pah, kontolnya gede pah....ujarku sambil senyum senyum membuat suamiku beringas meraih tubuhku dan memasukan kontolnya yang sudah tegang berdiri ke lubang vaginaku yang masih basah oleh sperma mang marwan.
spermanya banyak banget di dalam.... kata suamiku sambil terus menyetubuhiku dan tak lama ia orgasme menyemburkan spermanya bercampur dengan sperma mang marwan.
-------------------- UPDATE LANJUTAN --------------
bu... sapa mang marwan dengan ramah saat aku melewati warung.
eh mang... balasku dengan ramah.
mang marwan tolong itu pintu kitchenset nya ada yang macet gak bisa dibuka... ujarku.
o iya bu nanti saya liatin deh.... sebelum pulang kampung... ujarnya.
iya makasih ya mang....jawabku. dan berlalu sambil tersenyum tanpa memperlihatkan sesuatu yang mencurigakan kepada orang lain. dan mang marwan pun bersikap biasa saja seperti tidak ada kejadian kemarin.
dari pintu belakang kusambut mang marwan yang membawa peralatan dan kupastikan pintu kukunci saat mang marwan mulai memelukku dan menciumku. kusambut lumatan bibirnya yang penuh birahi. tangannya meremas pantatku meremas buah dadaku dengan gemasnya.
emmmhh... mang.... bisikku melepas lumatan bibirnya dan kuajak mang marwan ke kamar seraya satu persatu aku melepas bajuku, kulepas bra ku dan kulepas celana dalamku hingga sampai di kamar aku sudah telanjang bulat dihadapannya.
dilepas mang....pintaku sesampainya didalam kamar. dan dengan cepat mang marwan melepas semua pakaiannya hingga telanjang. aku berbaring dikasur dan menyambutnya yang naik keatas ranjangku. kontolnya kulihat sudah mengeras walau masih belum maksmal, dan aku akan membuatnya lebih keras sampe menyemburkan spermanya nanti dalam hatiku. mang marwan berbaring disisiku dan kusambut ciuman bibirnya. kujulurkan lidahku dan ia menghisap lidahku dengan gemas.
jadi mang marwan nanti sore pulang ke garut ke istri mang marwan ?, tanyaku.
iya bu... udah 2 bulan ini nganggur blom di masukin ke sarangnya... ujarnya membuatku tertawa.
pake sarang punya ku mang....ujarku dan ia menggumuliku dengan gemas. tubuh telanjangku seakan tenggelam dalam pelukan tubuh kekar nya.
uuh gak nyangka kalo diluar ibu pake kerudung... pas kalo udah telanjang gini bikin napsu.... katanya kubiarkan ia menikmati tubuhku yang memang selama ini jika aku keluar rumah tertutup rapat dengan kerudung dan pakaian tertutup. kedua buah dadaku habis dilumatinya diremas putingku dihisapnya dengan gemas.
kurentangkan kedua kakiku mengangkang lebar saat mang marwan beralih kebawah tubuku. agar ia leluasa menikmati selangkanganku. agar ia puas melihat dan menjamah vaginaku dan agar kontol besarnya bertambah mengeras dan membesar bisa leluasa menghujam di vaginaku.
oooossshshhhh... aku merasakan mang marwan mencium melumat vaginaku, clitorisku dihisapnya denga kuat.
ooossshhh maaanngg...gelliiii... ujarku.
harum banget....sih bu...jadi gemes...jawabnya kebali melumat namun lebih lembut. lidahnya menyapu belahan vaginaku yang sesekali menjilat jilat itilku hingga membuatku menggelinjang nikmat olehnya.
puas sudah ia menjamahi vaginaku. mang marwan menyodorkan kontolnya kepadaku. kusergap dengan mulutku, kulumat kepala kontol besarnya kuhisap dan kumasukan lebih dalam hingga tenggorokannku.
aku suka kontolnya mang.... bisikku disela aku menjilati kontolnya.
emang sama kontol nya bapak gak suka bu ? tanyanya
ya suka... tapi kontol mang marwan lebih gede... ujarku sejujurnya.
jadi lebih enak ya bu...
iya... kontol gede... kontol enak.. hihihi... ujarku sammbil tertawa membuatnya juga tertawa.
gak nyangka ibu alim pake kerudung suka kontol gede saya... katanya sambil tertawa juga.
saya juga kan manusia biasa mang...dalihku.
iya gpp bu... asal enak...katanya kembali tertawa.
mang aku masukin ya... pintaku. mang marwan berbaring dan aku berbaring diatas tubuhnya seraya mencium dan saling melumat sesaat sebelum akhirnya kuraih kontolnya dan kuarahkan pada mulut lubang vaginaku yang sudah gatal tak sabar ingin menerima kontol itu dalam dalam.
ooossshhh... desahku dengan pasti perlahan lahan kutekan sehingga semakin melesak kedalam kutelan kontol besar itu dengan vaginaku. menyatukah vaginaku dengan kontolnya. perlahan aku bergerak agar kontol itu bergerak keluar masuk mengoyak dinding vaginaku yang gatal agar digesek kontol ini.
enak bu dewi...?tanya mang marwan.
iya mang... enak bannget kontolnya...eeessshhhh... jawabku.
enakan mana sama kontol bapak bu ?, tanyanya lagi sambil tangannya meremas remas kedua buah dadaku sementara tubuhku naik turun berguncang guncang.
enakan kontol mang marwan...enakan kontol gede gini....ujarku. tubuhku semakin cepat bergerak dan semakin nikmat kurasakan dan aku semakin bergerak liar diatas tubuhnya. namun aku tak dapat menahannya dan orgasme pertama kurasakan belum lama persetubuhan ini berlangsung. tubuhku mengejang, aku memekik sejadinya merasakan kenikmatan orgasme ku.
tubuhku lunglai diatas menindih tubuhnya. kedua kakiku direntangkannya dan pinggulnya bergerak naik turun sambil memeluk tubuhku yang diatas dadanya. pantat ku menyundul keatas karena hentakan pinggang mas marwan dari bawah. sementara ia memelukku dengan erat membuat ku melenguh geli penuh kenikmatan.
tak lama mas marwan berguling membalik dan menindih tubuhku dan melanjutkan hujaman kontolnya didalam vaginaku.
aku kembali orgasme yang kedua kalinya namun mang marwan tetap meneruskan menetubuhiku berganti posisi menungging aku kembali orgasme untuk yang ketiga kalinya. hingga kembali ia menindih tubuku mang marwan meminta ijin kepadaku untuk menyemburkan sperma nya didalam rahimku.
iya mang...ujarku dan menyemburlah spermanya yang belum disalurkan kepada istrinya kini ditumpahkan di dalam vaginaku mengisi rahimku.
terlentang berdampingan dengan tubuh telanjang berkeringat dan nafas tersengal kurasakan sperma mang marwan meleleh keluar dari vaginaku sebagian. mang marwan duduk meraih HP nya dan meminta ijin mengambil poto vaginaku yang ada spermanya. aku mengangguk mengijnkannya seraya kurentangkan kakiku lebih lebar saat mang marwan membidik vaginaku dan memotonya dari dekat. beberapa kali ia megambil poto vaginaku sesekali dengan menyibak bibir vaginaku lebar lebar dan membidiknya dari dekat.
kulihat kontolnya yang basah masih meneteskan sperma kuraih dan kujilati dengan gemas sisa sisa sperma yang keluar dari lubang kontolnya terasa gurih dan menggairahkan bagiku.
boleh mang asal jangan keliaran muka aku ya mang....ujarku saat mang marwan ingin memoto pantatku dengan pose menungging. aku mengambil inisiaf untuk berpose sendiri seperti mengangkang nungging dan lain lain didepan mang marwan yang memotoku dengan senangnya.
tuh bu gak ada mukanya semua loh... ujarnya sambil memperlihatkan satu persatu sambil berbincang santai mang marwan tetap memeluk tubuh telanjangku.
sesekali mang marwan mengecup bibirku. dan memuji kecantikanku, bapak beruntung banget punya istri kaya ibu dewi, cantik....ujarnya. sambil tangannya kesana kemari menjamah dadaku atau vaginaku.
kuelus kontolnya dan kemudian kulumat dan kuhisap dimulutku. tak berapa lama kontol ini sudah mengeras dimulutku.
mang... masukin lagi mang... pintaku dan kembali aku disetubuhinya lagi dengan nikmatnya membuatku kembali mendapatkan orgasme sampai 6 kali.
menjelang sore aku melepas mang marwan dari pintu belakang dengan tubuh telanjangku. sebelum pamit keluar mang marwan menciumku meremas dan menghisap putingku dan tak lupa tangannya menjamah vaginaku sambil berbisik yang katanya vaginaku seperti perawan.
jaga rahasia ini ya mang...pintaku berpesan agar ia menjaga rahasia ini rapat rapat.
-------------------- UPDATE LANJUTAN --------------
emmmhh.... kuhisap dan kujilat kontol besar mang marwan dengan mulutku sehingga kepalaku bergerak maju mundur.
uuugghh... bu dewi... lenguh mang marwan memegang kepalaku untuk membenamkan kontolnya dimulutku semakin dalam membuatku tersengal dan terbatuk.
maaf bu... bisiknya yang kemudian mengecupku yang kusambut dan saling melumat dengan penuh birahi. tangannya meremas remas kedua buah dadaku.
kusingsingkan gaun gamis ku saat tangannya meraba selangkanganku dan mendapati pangkal selangkanganku tak lagi terbungkus celana dalam karena aku sengaja tak memakainya. tangannya membelai lembut bulu kemaluanku.
eeemmmhh... mang... bisikku seraya kuangkat satu kakiku keatas kitchenset sehingga aku berdiri diatas satu kakiku mengangkang.
aaaaahh... maaang....geliii.... lenguhku saat tangannya menyeruak menyibak dan menyentuh itilku. tiba tiba mang marwan bersimpuh dan menjilati vaginaku.
aaaaaahhh...maaang...pekikku sambil kubiarkan dan kunikmati cumbuannya. nikmat dan geli kurasakan saat lidahnya bibirnya berciuman dengan vaginaku.
aaah.... maaaang.... gak tahannnn... rintihku seraya ku renggut rambutnya. gak nahaan maanng...ujarku lagi.
tanyannya kembali membelai bulu kemaluanku, jemarinya menyibak bibir vaginaku hingga semakin lebar terbuka.
bu dewi sempurna banget...cantik... mulus... memeknya tembem dan kayak masih perawan rasanya... ucapnya memujiku.
ah mang marwan bisa ajah...balasku tersipu kubiarkan ia beberapa kali mengecup dan menjilati itilku lagi.
mang gak pengen dimasukin...? ucapku.
bu dewi udah pengen...?.
aku mengangguk sambil tersipu. aku duduk diatas kitcheset ku dengan kedua kaki mengangkang lebar dihadapan mang marwan yang menggenggam kontol besarnya. dikecupnya bibirku sambil mengelus dan mengarahkan kepala kontol besar itu di bibir vaginaku. kepalanya tepat menyentuh lubang vaginaku membuatku mendesah tak sabar ingin merasakan hujamannya, namun kepala kontol itu tak segera masuk malah keatas menggesek itilku membuat aku menggelinjang semakin tak sabar.
maaannngg.. masukin....bisikku. namun mang marwan masih menggesekkannya kepala kontolnya.
bu dewi minta diapain...bu ?, ucapnya tersenyum menggodaku.
dimasukin mang...jawabku.
dimasukin apa bu?
dimasukin kontol.
dimasukin kemana bu ?
ke memek aku maangg... rintihku tak sabar namun membuat mang marwan tersenyum lebar mengerjaiku.
aaah mang marwan.... ucapku dengan manja.
coba ibu minta nya yang jelas.....ujarnya.
aaah... maang.... memek aku minta dimasukin kontol....ucapku tanpa malu kuucapkan dengan birahiku yang sudah diubun ubun tak sabar ingin merasakan hujaman kontol itu.
minta sekali lagi bu....ujarnya.
minta dientot kontol, memek aku mang....ucapku kuulang dengan menggeliatkan pinggulku.
aaaaaaaaahh... pekikku saat kurasakan batang kontol besar dan panjang itu menyeruak perlahan hingga amblas didalam vaginaku. kupeluk tubuh mang marwan yang memelukku dan melumat bibirku. mang marwan menggenjot vaginaku sambil melumat bibirku yang ku sambut dengan penuh birahi. hujaman demi hujaman pinggulnya membawa kenikmatan bagiku hingga aku tak lagi bisa menahan orgasmeku.
maaanggg.... aaaaaaaaahhhh... pekikku dengan tubuh mengejang hebat dalam pelukannya. dadaku tersengal seluruh sendi tubuhku seakan terlepas merasakan kenikmatan ini.
dalam pelukan mang marwan nafas ku kembali tenang, tangannya memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung hijau dan mengecupku yang kusambut dengan lembut.
bu dewi cantik banget....pujinya kemudian menarik pinggangnya hingga kontol nya menjulur keluar dari vaginaku yang basah. aku turun dari kitchensetku saat mang marwan memintaku untuk menungging. kusingsingkan gaunku dan kusembulkan pantatku dihadapannya dengan tangan bersandar diatas kitchensetku dan aku kembali menikmati sodokan kontol nya dari belakang.
aaahhh.. lenguh mang marwan saat mulai membenamkan kontolnya didalam vaginaku, tangannya meremas pantatku dan pinggulnya mulai mangayun menggenjotku dengan dahsyatnya. sesekali tangannya menepuk nepuk pantatku atau bahkan mengelus elusnya dengan gemas. beberapa saat kemudian aku kembali tak dapat menahan orgasme kedua ku dan aku mengejang hebat.
sudah keluar lagi sayang..., bisik mang marwan. bolehkan bu saya panggil sayang?...ucapnya lagi.
aku mengangguk kurasakan ia mencium pipiku sambil memelukku.
tangannya meremas bokongku saat ia kembali menggenjotku dengan garangnya. ceplol ceplok ceplok pantatku membentur pinggangnya. aku hanya menggelepar menahan rasa nikmat yang tak dapat kutahan dan sesaat kemudian mang marwan menggeram dengan pinggul menghentak hebat dan bersamaan dengan kurasakan cairan hangat membanjiri rahimku dengan derasnya.
aaaghh.. bu dewi memeknya enak bangett....disela geramannya dengan dada tersengal.
spermanya meleleh keluar dari vaginaku yang ku raih dengan kain dan kubersihkan yang masih terus menetes karena begitu banyak mang marwan menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
---------------------------------------- UPDATE LANJUTAN
dikomplek perumahan baru tak jauh dari rumahku, aku tak menolak saat mang marwan menarikku ke salah satu rumah baru yang masih kosong. mang marwan membawaku kedalam kamar yang hanya ada meja dan tikar yang terhampar di lantai.
mang nanti ada orang..., ucapku.
enggak bu... yang lain lagi pada pulang kampung, cuma saya dan yayan yang lagi keluar...ujar nya.
aku hanya diam pasrah saat mang marwan memelukku karena aku pun menginginkannya, aku menyambut ciumannya, kujulurkan lidahku yang langsung dihisapnya dengan ganas. tangannya yang memelukku sambil meremas remas bokongku. nafasku tersengal dipacu oleh birahiku. mang marwan membuka sleting celananya dan menyembul kontol besarnya yang sangat kuidamkan. aku bersimpuh kugenggam dengan tanganku yang membelai nya. kujilat kepala kontolnya yang mulai merekah mengeras kumasukan ke dalam mulutku dan kuhisap hisap dengan gemasnya keluar masuk mulutku. mang marwan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung bergerak maju mundur hingga kontol besarnya begitu keras tegang dimulutku dengan urat nya yang terlihat sungguh gagah perkasa.
ah bu dewi...bisik mang marwan seraya meraih pundakku dan memelukku, ia mencium bibirku yang kembali kusambut dengan lembut. tangannya meraih gaun panjangku dan menyingsingkannya. aku pasrah saat mang marwan meraih celana dalamku dan melorotkannya, kusimpan celana dalamku disaku. kubiarkan tangan mang marwan mengusap usap bulu kemaluanku.
eeesshhh...eeemmhh...lenguhku saat kurasakan jarinya menyelinap bibir vaginaku yang sudah basah. mang marwan membimbingku agar aku berbalik membelakanginya dengan gaunku yang disisngsingkan di pinggangku aku merunduk dengan bokongku dihdapan kontol besarnya yang sudah siap.
aku berpegang tembok membungkuk saat kurasakan kepala kontolnya mulai menyeruak bibir vaginaku dari belakang dan blessss.....melesak kedalam dengan nikmatnya.
eeesshhh....maaaaang...rintih ku penuh kenikmatan aku mulai disetubuhinya. pantatku berdecak dengan pinggul mang marwan yang menggejotku. sesekali bokongku dipukulnya seperti memacu kuda sambil diremas remasnya.
aku berbaring dengan kedua kakiku direntangkan oleh mang marwan lebar lebar dan kembali menggenjot vaginaku dengan dahsyatnya.
eeemmfffhhh...lenguhku kusambut bibirnya yang melumat bibirku tangannya meremas remas kedua buah dadaku yang tertutup gaunku yang tersingkap hanya sampai perutku sehingga kedua buah dadaku masih terbungkus bra dan gaun panjangku. dengan tempat yang seadanya diperunahan yang belum jadi ini mang marwan menyetubuhiku dengan tubuhku telanjang dari perut hingga kakiku saja bagian atasku masih tertutup gaun dan kerudungku.
maaaaaang...bisikku seraya menggeliat aku tak kuasa membendung orgasmeku. mang marwan semakin mempercepat hujaman kontol besarnya di vaginaku.
ooohh...maaaang.... kontolnya enak banget... aaaaaaah koooontolll... pekikku kusebut berkali kali kata kontol bersamaan dengan orgasme ku dalam rengkuhan tubuhnya yang menindihku.
nafasku terengah dengan tubuh menggeliat menahan rasa geli oleh sodokan kontolnya yang terus keluar masuk vaginaku yang sudah basah karena cairan orgasmeku.
oooohhh...desahku berkali kali sesekali kusambut ciuman bibir mang marwan yang menatapku dengan penuh napsu melihatku menggelinjang dan menggeliat geli nikmat yang tengah kurasakan.
mang marwan mengecupku dan memintaku untuk bangun memintaku menungganginya. dengan kontol besarnya yang tegak berdiri mang marwan berbaring berganti posisi aku diatas. kusingsingkan gaun panjangku dengan setengah berdiri kuarahkan pada kepala kontol mang marwan yang siap dan saat kepala itu dimulut vaginaku aku menurunkan tubuhku, bleesssss... kontol besar nya amblas ditelan vaginaku dan aku terduduk diatas pinggulnya.
diatas tubuh mang marwan aku mulai bergoyang mengayunkan pinggulku sesekali tubuhku naik turun sesuka hatiku mereguk kenikmatan merasakan kontol besar mang marwan didalam liat vaginaku mengoyak, menyodok, memutar didalamnya membuatku semakin melayang nikmat merasakannya. tubuhku seakan menari meliuk liuk diatas pinggul mang marwan hingga aku kembali tak dapat membendung orgasme ke duaku. pinggulku bergerak semakin liat dan cepat, nafasku memburu dan .....
aaaaahh...koonntol...gede enak banget.... aaaah... maaang...kontolnya enaaaaak..., pekikku kembali menyebut kata kontol seperti biasanya disaat aku orgasme. aku terkulai diatas dada mang marwan yang memelukku mencium keningku dengan lembut. diterlentangkan aku disampingnya dan mang marwan menindih tubuhku dengan kontol besarnya kembali masuk didalam vaginaku yang kembali banjir oleh cairan orgasme vaginaku.
tak lama menindihku mang marwan memintaku untuk menungging, aku membalikkan badanku menungging dengan gaun kusingsingkan dipinggangku bokongku yang menyembul telanjang dihadapannya yang akan kembali disetubuhinya.
aaahhhh.... erangku merasa geli saat kurasakan kepala kontolnya menyentuh bibir vaginaku dan mencengkeram pantatku dengan kasar, mungkin karena bernapsu pikirku. dan blessss... kontol itu terbenam dengan kerasnya didalam vaginaku namun kurasakan sesuatu yang berbeda, kurasakan kontol ini berbeda bengkoknya kearah kanan sementara tadi saat awal disetubuhi dari belakang mang marwan bengkok ke kiri, dan kurasakan batang kontol ini panjang namun lebih kecil lingkarannya kurasana di liang vaginaku.
dengan reflek aku menoleh kebelakang saat kulihat mang marwan terjerembab terlentang kesamping dengan kontolnya yang masih tegak, jadi siapa yang sedang memegang bokongku dan menyetubuhiku, pekikku dalam hati. saat kulihat seorang lelaki seusia mang marwan sedang memegang pingggulku.
aaahhh...jerikku dengan reflek aku meronta menghindar menatap lelaki itu seraya kututup selangkanganku.
maaf bu... saya juga gak tau... tau tau yayan dorong saya....ujar mang marwan
saya udah ngintip dari tadi... gak kuat liatnya.... saya gak akan sebarin kejadian ini asal saya boleh ikut bu... ujar lelaki yang bernama yayan ini berkali kali meyakinkan aku untuk tidak menyebarkan kejadian ini dan setengah memelas mang yayan mengatakan kalau dia sudah 3 bulan ini tidak pulang kampung. dari wajahnya terlihat lebih muda dibanding mang marwan dan juga terlihat bersih dengan kulitnya yang putih.
aku hanya diam tak bergeming saat mang yayan mendekatiku sambil membujukku. kupandang mang marwan yang juga tak dapat berbuat banyak hingga aku pasrah saat tangan mang yayan menyentuh pundakku.
boleh ya bu....bisik mang yayan menatap wajahku dan melihatku tak mengelak tangannya mang yayan tak menunggu jawaban dari mulutku lagi. aku pasrah mengikutinya saat mang yayan membaringkanku di atas tikar. kontolnya yang tadi sempat masuk ke dalam vaginaku terlihat tegak berdiri dengan celana yang sudah dilepasnya. kurentangkan kedua kakiku saat mang yayan menyibak rok gaunku keatas perutku. matanya berbinar penuh napsu melihat bulu kemaluanku. berkali kali pujian keluar dari mulutnya memuji kemulusan tubuhku. tangannya menggenggam barang kontolnya dan mengarahkannya ke lubang vaginaku.
aaahhh... sudah lama saya enggak rasain ginian...ujarnya dan perlahan kurasakan batang kontolnya masuk kedalam vaginaku.
mang yayan menggenjot vaginaku sementara mang marwan disampingku dengan tangan meremas remas buah dadaku. gaun gamisku sudah tersibak hingga dadaku membuka seluruh auratku yang dinikmati mang yayan dengan mata terbelalak melihat kemulusan tubuhku yang sedang disetubuhinya.
uuuhh... enak banget wan... seksi banget ibu dewi pake kerudung.... gak nyangka...ucap mang yayan kepada mang marwan yang menyaksikan sambil mengelus kontinya yang kemudian ia menyodorkannya ke mulutku dan aku menyambut batang kontol mang marwan sehingga 2 mulut, atas bawah ini terjejal 2 kontol bersamaan.
konti mang yayan terasa lebih panjang olehku sehingga menyentuh mulut rahimku hingga terasa begitu nikmat oleh gesekan kontinya membuatku semakin melenguh nikmat sambil tetap ku hisap konti mang marwan yang memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung dengan tak sempurna. mang marwan menarik kontinya dari mulutku seraya memandan dan mendekatkan wajahnya, bibirnya mencium bibirku yang kusambut dan saling melumat sambil tangannya terus meremas-remas kedua buah dadaku.
sesaat mang marwan duduk menjauh dariku memberi seakan memberi kesempatan mang yayan untuk menyetubuhiku sendiri. hujaman mang yayan semakin cepat, tangannya meremas-remas buah dadaku. bibirnya mencium bibirku yang melumat bibirku dengan penuh napsu. aku tak kuasa menahan kenikmatan dari mang yayan, sesaat kemudian aku memekik, tubuhku mengejang nikmat, aku mencapai orgasmeku dibawah tubuh mang yayan yang terus menggenjotku.
nafasku tersengal, mang yayan memandangku dengan hujaman konti nya yang melambat keluar masuk vaginaku yang basah berlendir. dibantu mang marwan aku membalikan tubuhku untuk menungging dihadapan mang yayan yang memegang bokongku.
aaaaaaaaahhh... lenguhku yang kembali kontinya menghujam vaginaku dari belakang dan terdengar ceplok ceplok benturan bokongku dengan pinggulnya yang bergerak maju mundur sambil meremas remas bokongku. mang marwan tak tinggal diam seraya memintaku untuk menghisap kontinya lagi di mulutku. jika pinggul mang yayan mengayun ke depan menyodokkan kontinya di vaginaku, membuat tubuhku terhentak ke depan sehingga konti mang marwan terbenam ke dalam mulutku.
aaahh... enak banget...masih sempit gini... memek bu dewi..., ujar mang yayan tangannya sambil menepuk bokongku.
gak nyangka bisa ngentot cewek cantik kayak bu dewi ini..., ujarnya lagi.
apalagi bu dewi berkerudung... jadi tambah seksi dan cantik ya wan....?!. ujarnya kepada mang marwan yang memegang kepalaku, membenahi kerudungku yang kemudian ditarik tangan mang yayan kebelakang sehingga kepalaku mendongak keatas membuat konti mang marwan terlepas dari mulutku. untuk kedua kalinya aku mengejang mencapai orgasmeku dengan kepala terdongak keatas karena kerudungku di tarik mang yayan seperti sedang memacu kuda betina yang menggelepar nikmat.
aku terkulai dengan konti mang yayan yang tercabut dari vaginaku. tubuhku di terlentangkan oleh mang yayan, kedua kakiku direntangkan mengangkang dilengannya dan kontinya kembali menghujam vaginaku yang di enjot nya lagi dengan ganasnya.
ooohhh.. oooh.. lenguhku menahan rasa geli nikmat, kulihat mang marwan yang mengelus kontinya sendiri bersimpuh di sebelahku melihatku dengan tak sabar.
bu dewi... bisik mang yayan yang tiba tiba memelukku wajahnya tepat diatas wajahku memandangiku.
aaahkk... mang yayan menggeram dengan pinggul menghentak hentak menyodokkan kontinya yang menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
aaaghh.. geram mang yayan memandangku dengan puas sambil mencabut kontinya dari vaginaku yang banjir oleh spermanya dan aku tergolek lemas mengangkang saat mag marwan beringsut ke depan selangkanganku. kini gilirannya mengarahkan kontinya yang dari tadi menunggu ke vaginaku yang banjir sperma.
blessshh...konti mang marwan masuk dengan lancarnya dan menggejotku dengan penuh kenikmatan. hingga 2x lagi aku mengalami orgasme ku dengan mang marwan disaksikan mang yayan yang sudah merapikan celananya duduk merekam dengan HPnya.
mang yayan... jangan direkam... ujarku.
enggak keliatan mukanya bu...ujarnya
iya asal muka aku jangan keliatan... gak apa-apa...ujarku dan mang yayan merekam hanya sebatas dada kebawah.
ooohh.. maaang...lenguhku tak dapat lagi kumenahan orgasme ku yang ke 3 dengan mang marwan bersamaan dengan mang marwan yang menggeram.
aah.. bu dewi terima...ucapnya dan pinggulnya menghentak hentak penuh kenikmatan bersmaan dengan aku yang mengejang orgasmeku.
dengan nafas masih terengah aku duduk seraya kubersihkan vaginaku yang masih keluar sperma yang meleleh dari lubang vaginaku. entah anak siapa jika nanti aku hamil pikirku teringat suamiku aku masih beruntung memiliki suamiku.
mulus banget punya bu dewi... puji mang yayan sambil melihatku yang masih duduk mengangkang memuji vaginaku. satu tangan memegang HP merekam vaginaku dan satu tangannya lagi menjamah dan menyibak bibir vaginaku memerah basah.
jembutnya seksi banget...ucapnya membelai bulu kemaluanku yang tercukur dengan model mo-hawk berbaris rapih dari atas hingga belahan bibir vaginaku membentuk garis lurus hitam.
kurapihkan kerudungku, gaun gamisku kubersihkan dari debu dengan celana dalam yang basah tak lagi kukenakan kuselipkan ke dalam saku ku dan aku pamit.
--------------------------------------------------- UPDATE LANJUTAN
3 bulan telah berlalu sejak aku disetubuhi mang yayan dan mang marwan di rumah baru yang masih kosong di komplek perumahan. aku tak menceritakan kejadian itu kepada suamiku. jika dia kuceritakan pasti dia akan senang hati mendengarnya dengan penuh napsu, apalagi sampai melihat istrinya sendiri disetubuhi laki-laki lain, hingga aku memutuskan tidak menceritakan peristiwa itu kepadanya, biarlah menjadi kenangan dan kenikmatan tersendiri buatku.
hingga suatu hari suamiku memintaku untuk kembali bersetubuh dengan mang marwan lagi dan dia akan merekam nya lagi dengan kamera tersembunyinya.
gimana mih ? mau kan ? tanyanya.
iya piih... ujarku.
hari yang ditentukan. dari balik jendela, kulihat mang marwan membawa beberapa kayu dan kotak peralatannya yang hanya sebagai kamuflase agat tetangga tak curiga. mang marwan memasuki halaman rumah. saat kusambut di pintu, wajahnya tersenyum melihatku di balik pintu dengan tubuhku yang telanjang bulat sambil tersenyum menghadapnya.
diutup mang pintunya... nanti keliatan orang... ujarku tersenyum senyum menyambut tangannya yang merangkulku dan bibirnya yang mengecup bibirku.
ih bu dewi nakal banget....ujar mang marwan sambil tangannya mengelus bokongku. aku menyambut bibirnya dan kulumat sesekali kujulurkan lidahku yang di hisapnya dengan gemas.
kuajak mang marwan ke kamar sambil melepas pakaiannya satu persatu hingga telanjang, kontinya sudah berdiri tegak kugenggam dan kutarik lembut keatas ranjang.
emmhh...kecup mang marwan dibibirku sambil memandang.
kangan ya sayang...? ucapnya.
iya mang... kangen... jawabku membiarkan tangannya menjelajahi tubuh telanjangku.
kangen apanya sih...? goda mang marwan membelai rambutku.
kangen kontol... bisikku nakal seraya ku benamkau wajahku di dadanya.
buat bu dewi sayang.... nih...ucapnya seraya membimbing tanganku memegang kontinya.
sesaat sunyi, yang ada deru nafas penuh napsu aku dan mang marwan yang bergumuk saling mencumbu ganas. kontinya sudah begitu keras.
mang... masukin...pintaku aku terlentang dengan ku rentangkan kakiku.
apanya sayang...?. pancing mang marwan menggodaku
masukin kontolnya... mang... pengen dientot... ucapku dengan vulgar membuat mang marwan semakin bernapsu mendengar kata-kataku sehingga dengan ganas nya mang marwan menyetubuhiku.
3x atau 4x entah sudah berapa kali orgasmeku dengan berbagai posisi aku disetubuhinya dan aku mereguk kenikmatan darinya. hingga kulihat mang marwan menatapku dengan pinggul bergoyang cepat.
bu dewi.. sayang... saya mau keluar... bisiknya.
iya mang keluarin di dalem...ucapku menyemangatinya.
iya bu dewi...
keluarin di dalem mang... aku hamil juga gak apa apa... ucapku
oooh... saya hamilin bu dewi ya...
iya maang... hamilin aku....
uuughh... saya hamilin bu dewi... pekiknya dan pinggulnya menghentak hebat.
namun tiba-tiba
gubrak... terdengar keras dari lemari dengan pintunya yang terbuka kulihat suamiku keluar dari persembunyiannya sambil memgang kontinya memandang aku dan mang marwan yang sedang orgasme.
mang marwan hanya terperangah terhenyak dengan konti yang dicabutnya dan menghindar kesamping saat suamiku merangsak maju ke arahku dan mengarahkan kontinya ke vaginaku yang banjir sperma mang marwan.terpana melihat suamiku yang menyetubuhiku dihadapannya dengan tiba-tiba.
aaagghh... geram suamiku tak lama ia menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
hanya suara nafas terengah, sunyi. mang marwan hanya terduduk terdiam memandangku dan memandang suamiku.
ah maaf....ucap suamiku.
saya yang minta maaf pak...ujar mang marwan dengan suara pelan.
gak apa-apa....mang...ujar suamiku.
gak kuat sayang... waktu kamu bilang hamilin tadi...ujar suamiku kepadaku rupanya itu yang membuatnya keluar dari persembunyiannya merekam dan mengintip persetubuhan ini.
aku beranjak ke kamar mandi dengan tubuh telanjangku yang tak ku tutupi. kubasuh tubuhku dan kubersihkan diriku setlah mereguk kenikmatan berkali kali dengan mang marwan.
aku kembali ke kamar saat kulihat mang marwan dan suamiku diranjang sudah terlibat percakapan ringan dengan suasana yang lebih akrab.
saya sudah mengerti bu dewi...ujar mang marwan saat aku duduk di tengan-tengan antara dia suamiku dengan tubuh masih telanjang. tangannya membelai pahaku.
jadi bu dewi gak usah kangen lagi...ucap mang marwan seraya tertawa kecil.
iiih papah... bukan aku loh yang minta... kan papah yang nyuruh aku godain mang marwan...protesku.
iya...sayang ujar suamiku.
iya bu dewi... enggak gitu kok...ujar mang marwan seraya merangkul dan memeluk tubuh telanjangku dihadapan suamiku.
aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku sesekali bercengkerama atau tertawa bertiga bersenda gurau.
istri pake kerudung mang...tanya suamiku kepada mang marwan yang seang menghisap puting susuku.
pake pak... jawab mang marwan, tangannya membelai bulu vaginaku yang hanya berbentuk garis hitam dari atas kebawah belahan vaginaku.
cakep... dipotong gini... bikin napsuin...ujar mang marwan.
iya nodel mo-hawk... istri suruh potong gitu mang... ujar suamiku dan kami tertawa bersama.
beberapa saat kemudian saat kurasakan konti mang marwan sudah begitu keras sejak tadi ditanganku dan suamiku sedang keluar kamar. mang marwan mengecupku.
lagi yuk bu dewi...ucapnya membimbingku ke tengah ranjang dan aku digumulinya, disetubuhinya lagi.
oooh... kontol... pekikku saat mang marwan mulai menyarangkan kontinya kedalam vaginaku bersamaan dengan suamiku yang kembali ke kamar dan melihatku sedang disetubuhi mangmarwan.
----------------------------------------- LANJUTAN UPDATE
POV mang marwan
aku memang beruntung, pikirku setelah beberapa kali aku zinahi mamah muda ini kini dengan restu suaminya aku bisa leluasa menzinahinya lagi. mamah muda usianya 26 tahun berkerudung, cantik, tubuhnya yang mulus dan satu lagi mekinya yang masih sempit nikmat sekali. kurangkul tubuh telanjangnya saat suaminya keluar kamar.
lagi yuk.. bu dewi...? bisikku seraya kubelai rambutnya yang tak lagi terbungkus kerudung. ku cium pipinya dan ku lumat bibirnya yang menyambutnya dengan penuh birahi. ku rebahkan dan kugumuli dengan penuh napsu sambil tanganku meremas-remas kedua buah dadanya.
eeesshh....maaang... cepet masukin...bisiknya disela desahnya saat kepala kontiku hanya ku gesekkan pada belahan bibir vaginanya. aku hanya tersenyum sambil terus kugesekan, kupandangi vaginanya yang mulus terlihat indah, menggembung kemerahan tidak seperti milik istriku pikirku.
maaang...ayo masukin....disela desahannya ibu dewi memandangku.
apanya bu dewi..? godaku.
kontolnya masukin maaang... bisiknya dengan nada seksi dan nakal.
aaaahhhh... desahnya saat kepala kontolku ku tekan dan blesss... perlahan menyeruak masuk dengan penuh kenikmatan dan mulai ku gerakan pinggulku maju mundur diiringi desahan dan lenguhan suara bu dewi yang terdengar sungguh seksi.
waaah... nambah nih...?! ucap pak agung saat masuk kekamar melihat aku sedang menyetubuhi istrinya dengan suaranya bergetar mendekat duduk dibibir ranjang menyaksikan istrinya ku setubuhi.
eeeshh.. papah... desah bu dewi memanggil suaminya sambil tubuhnya yang terlentang menghentak hentak oleh pinggangku.
enak sayang...?, pak agung memegang tangan istrinya.
enak paah... enak banget... kontolnya mang marwan...ucap bu dewi dengan wajah cantiknya penuh birahi.
liat paaah... aku dientot mang marwan...ucap bu dewi membuatku terhenyak dan meletupkan birahiku terdengar sungguh seksi ditelingaku.
papah suka kan...? liat aku dientot cowo lain... ucap bu dewi lagi membuatku semakin bersemangat. kulihat pak agung yang mengocok kontolnya sendiri menatap istrinya yang terengah penuh kenikmatan ku setubuhi.
liat memek aku di entot kontol mang marwan paah...lanjut ucapan bu dewi kulihat membuat pak agung semakin bernapsu mengocok kontolnya sendiri.
pak agung mendekatiku mamandangi vagina istrinya yang kuhujam kontolku.
gantian pak...ucapku seraya kucabut kontolku dan memberi kesempatan kepadanya yang sesaat memandangku dan mengambil alih posisiku. kontolnya yang kecil mulai menghujam hujam vagina istrinya dengan penuh semangat.
gantian lagi pak... ujarku menghentikannya.
saya minjem bu dewi, pak.... ujarku seraya di depan matanya ku hujamkan lagi kontolku dan kembali bu dewi menggelinjang dan menggeliat nikmat disaksikan suaminya sendiri.
uuh... memek bu dewi, istri bapak enak banget pak...ucapku kepada pak agung yang justru membuatnya semakin terbakar birahinya.
gantian mang...pinta pak agung seraya mengambil alih posisiku dan menyetubuhi istrinya dengan penuh napsu. sementara aku bergeser sambil kusodorkan kontolku ke wajah bu dewi yang menyambut dengan mulutnya yang menganga dan menghisapnya dengan penuh gairah.
liat pak agung... istri bapak seksi banget... ujarku.
ooooohhh... geram pak agung sambil menggeram orgasme.
aku ambil alih tubuh telanjang bu dewi dari suaminya yang terkulai usai menyemprotkan spermanya di vagina istrinya yang langsung kuhujamkan dalam dalam dengan nikmatnya. pak agung hanya bisa menyaksikan istrinya ku setubuhi dihadapannya.
aaaahh.. maaang...kontolnya enak banget..., ucap bu dewi setiap kali kubuat ia orgasme dengan berbagai macam posisi. sambil memandang suaminya yang tak berdaya menyaksikan istrinya kusetubuhi.
pak agung...panggilku kuminta untuk mendekat.
liat pak... saya hamilin istri bapak...ucapku dan
crooot... kutanamkan kontolku dalam dalam menghujam hujam dengan sperma menyembur liar vagina bu dewi. kucabut kontolku yang basah dah kusodorkan kepada bu dewi untuk menghisap dan membersihkan sisa sisa sperma ku dihadapan pak agung, suaminya.
================ UPDATE LANJUTAN
menjelang sore tak terdengar suara pak agung dan bu dewi di kamarnya membuatku penasaran perlahan kubuka pintu kamarnya dan kudapati tubuh telanjang pak agung dan bu dewi yang terlentang masih terlelap. kupandangi tubuh bu dewi yang sungguh terlihat seksi, dengan kedua buah dadanya dan bulu kemaluannya yang hitam membentuk garis terlihat indah dengan pahanya yang putih mulus sungguh menggairahkanku. ku sentuh kakinya membangunkannya melihat kearahku dan menurut saat kuajak keluar kamar dengan tubuh masih telanjang dalam rangkulan tanganku sambil mengelelus bongkahan bokongnya yang seksi. di sofa ruang tengah ku peluk tubuhnya diatas pangkuanku dengan bibirnya yang menyambut bibirku yang melumat nikmat. sekali lagi aku ingin menyetubuhinya menghujam vaginanya pikirku sambil ku celupkan 2 jariku membuatnya melenguh.
emmhh... mang... bisiknya dengan kedua kakinya yang di bukanya mengangkang lebar membiarkan jariku keluar masuk dilubang vaginanya yang mulai basah satu tanganku lagi meremas-remas buah dadanya yang masih kenyal dan lembut.
enak bu dewi...? bisiikku
he ehmmh... jawabnya dengan mata terpejam pejam.
pengen pake kontol gak ? bisiikku lagi.
he eh... jawabnya lagi menatapku dengan penuh harap. kuminta ia untuk menyebutkannya dengan nakal.
kontol...ucapnya dan menyambut kecupanku.
bilang lagi bu dewi...ujarku.
pengen kontol... mang...ucapnya dengan terlihat jalang. terbayang setiap hari ia menyenakan kerudung terlihat seksi saat menyebut kannya.
pengen apa bu ?, pancingku lagi.
pengen dientot kontol mang... ucapnya kembali ku kecup bibirnya dan kuminta untuk melorotkan celanaku dan kontiku sudah mengacung dihadapan wajahnya. kuminta ia untuk menghisapnya.
ku belai rambutnya memegang kepalanya yang bergerak naik turun dengan mulut dipenuhi batang kontiku, aku memandang istri pak agung ini sungguh cantik sekali dengan penuh napsu yang akan ku setubuhi lagi.
aku duduk di sofa saat ku minta untuk bangun dan ku bimbing mengangkangiku. tangan lentiknya meraih kepala kontiku yang diarahkannya ke lubang vaginanya yang sudah basa.
oooohh... lenguhnya dengan tubuh merosot duduk diatas pangkuanku dengan kontiku yang terbenam didalam vaginanya yang hangat yang menjepit dengan nikmatnya.
enak bu dewi..., bisikku sambil kupeluk tubuhnya dipangkuanku
he eh... mang.. enak banget... disela lenguhannya dan pinggulnya mulai mengayun maju mundur, terkadang tubuhnya naik turun sesuka hatinya mereguk kenikmatan birahinya.
berbagai posisi ku setubuhi mulai dari WOT sampai menungging hingga membuatnya berkali-kali orgasme.
uuughh... geramku sudah saatnya aku menyemburkan sperma ku di dalam rahimnya pikirku. kududukan tubuh telanjangnya di sofa dengan kedua kaki menjulur ke lantai mengangkang lebar dan kuhujam hujamkan kontiku dengan cepat.
uuughh... enak bu dewi.... ? bisiku memandang wajah cantiknya yang sayup menggeliat penuh kenikmatan. kupegang pinggulnya sambil ku hentak hentakan pinggulku menghujam dengan deras dan cepat kontiku di vagina cantiknya dengan bulu jembutnya yang tercukur rapi membentuk garis tegak lurus dan bibir nya yang kemerahan. kontiku sudah berlumur lendirnya yang putih terus keluar masuk menyodok-nyodok hingga akhirnya aku tak dapat menahan orgasme ku.
crooothh... croothh.. berkali kali sperma ku menyembur didalam.
uuuhh... habis sudah spermaku, jika sampai hamil aku tak peduli toh sudah diijinkan suaminya. ku cium bibirnya sebelum kucabut kontiku bersamaan dengan spermaku yang meleleh membanjiri lubangnya.
kubersihkan kontiku dan kurapihkan celanaku sebelum aku keluar meninggalkan bu dewi yang masih tergeletak lemas dengan vagina yang basah oleh spermaku yang meleleh dari vaginanya dan aku pamit keluar rumah menjelang sore.
=================================================== LANJUTAN
===================================================
POV wife
sudah 4 bulan berlalu setelah terakhir aku disetubuhi mang marwan, aku merasa kangen, kangen dengan kenikmatannya walau suamiku selalu memenuhi hasrat biologisku namun kurasakan berbeda dengan mang marwan, mungkin karena konti mang marwan lebih besar dan panjang dibanding milik suamiku memberikan kenikmatan yang lebih saat aku disetubuhinya, teringat juga dengan mang yayan saat mereka menyetubuhiku bergantian, namun aku merasa kurang suka dengan mang yayan.
siang itu, kusingsingkan gaun gamis panjangku kuraba vaginaku yang basah karena tanpa celana dalam meleleh hingga pahaku. diruang tamu dan dengan dildo ditanganku duduk mengangkang ku gesekkan kepala dildo itu diantara bibir vaginaku. teringat saat-saaat konti mang marwan yang besar menggesek diantara bibir vaginaku dan kepala kontinya melesak memasuki lubang vaginaku, sambil ku tekan kepala dildoku di lubang vaginaku.
aaah... masukin maang... bisikku sambil kutekan lebih dalam dildo itu ke vaginaku terbanyang mang marwan yang mulai menyetubuhiku.
mang.. marwaan... kontolnya enak banget... bisikku dengan dildo kuhujam hujamkan sendiri mengaduk lubang vaginaku. semakin cepat dan semakin nikmat yang kurasakan walau tak senikmat kontol asli mang marwan.
kontoool... pekikku sambil aku menggejang mencapai orgasmeku.
kuulang hingga 3x aku mengalami orgasme ku dengan dildo ku sambil membayangkan konti mang marwan menghujam vaginaku. aku terkulai lemas di kursi ruang tamu dengan gaun gamis yang kubiarkan tersingkap dengan vaginaku yang basah oleh cairan kenikmatanku sendiri. hingga entah berapa lama aku tertidur di situ. saat aku tersadar suara ketukan pintu yang berkali-kali.
yaaa... ujarku seraya ku rapihkan gaunku dengan rasa was-was apakah tamu itu melihat lewat jendela ?, pikirku. jika melihat dari jendela pasti ia melihat aku yang tertidur dengan gamis ku yang tersingkap tadi.
sore bu... maaf ini pesanan ibu tadi...ujar seorang yang berseragam minimarket dihadapan pintu.
oh ya... mas....rivan.. ujarku pada rivan yang sudah terbiasa mengirim pesananku, seraya ku sambut bungkusan yang ia sodorkan, aku memandangi wajahnya dan menyuruhnya masuk dan aku membawa bungkusan itu kedalam seraya mengira apa dia melihat aku tertidur dari jendela tadi ? pikirku lagi seraya aku kedalam untuk mengambil dompetku dengan rasa gundah penuh tanda tanya.
jika ia mengintip kedalam melihat posisi tidur ku dengan gamis tersingkap tanpa celana dalam yang membungkus selangkanganku ia pasti melihat aku selangkangan ku dengan jelas.
dari kamar dengan membawa beberapa lembar uang aku kembali ke ruang tamu.
mas rivan ini... ucapku namun membuatku terhenyak sambil menyodorkan uang dan aku terpaku melihat rivan.
oooh... ya bu..., ucap rivan dengan gugup dengan tangan yang menggenggam dildo miliku yang tadi kupakai dan meletakkannya kembali di kursi tamu.
ma.. maaf bu... ta tadi saya dudukin... ucap rivan berdiri merunduk. sambil meletakkan dildo itu kembali di kursi dan aku hanya terdiam dengan merasa malu dan entah apa yang harus kulakukan.
maaf bu dewi... sa saya... eee.. anggap saja saya gak liat itu... ucapnya menyadarkan keterkejutanku sambil ia mengambil uang dari tanganku. ingin rasanya menutup wajahku yang mungkin memerah dihadapannya.
ini kembaliannya bu... ujarnya menyodorkan ke tanganku saat mataku melihat ke arah tonjolan kemaluannya yang terlihat menggelembung.
ta... tadi kamu juga liat dari jendela ya... ? ucapku perlahan.
ma.. maaf bu gak sengaja... tadi saya ketuk pintu lama... jawab rivan memandangku dengan mata tajam membuat mataku tertunduk dan melihat kearah selangkangannya yang menonjol semakin terlihat sesuatu mengeras disitu.
kembaliannnya buat kamu aja.. ucapku dengan pandangan mata menatap matanya seraya aku mendekat.
asal kamu jangan bilang siapa-siapa... ucapku sambil kupegang tangannya dan rivan memandangku dan tak menghindari tubuhku yang semakin berdiri merapat dengan tubuhnya. wajahku sudah begitu dekat dengan wajahnya dan menunggu apakah ia akan menghindar yang berarti menolak atau akan melakukan sesuatu.
sesaat mataku dan matanya saling memandang dan membuatku gembira saat rivan mendekatkan wajahnya dan aku menyambut ciuman bibirnya.
emmhh... sambil kupejamkan mataku, yang berarti terjadi sesuai keinginanku asalkan ia mau menyimpan rahasia ini. tangannya sudah memeluk tubuhku dengan bibirnya yang melumat bibir dan lidahku dengan penuh napsu.
emmhh... rivan... kamu jaga rahasia ya... bisiiku.
iya bu dewi... jawabnya dan kembali melumat bibirku tangannya meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang kontinya yang sudah mengeras di dalam celananya yang menggembung. rivan memandangku saat aku bersimpuh dan membuka sleting celananya.
aaah... gede banget... bisikku saat kontinya menjulur keluar dari celah sletingnya dengan kepala konti yang seperti jamur seperti milik mang yayan namun memiliki leher yang besar seperti mang marwan. tangan rivan memgang kepalaku yang terbungkus kerudung dan menariknya agar aku menghisapnya dan aku mengerti seraya ku hisap dan kujilati dengan penuh napsu konti besar dan panjangnya.
aah... bu dewiiii... enak banget... ucapnya membiarkan aku terus menghisapi kontinya dengan kepalaku yang bergerak maju mundur semakin cepat.
kontinya sudah begitu keras saat ku keluarkan dari mulutku seraya kusingsingkan gaun gamisku.
kamu tadi liat dari jendela keliatan apa ?, bisiiku.
keliatan bu dewi... gak pake celana tadi saya liat... ucapnya memandangiku yang menyingsingkan gamisku yang kemudian kuangkat dan kuperlihatkan selangkanganku yang memang tak terbungkus celana dalam.
emmh... jembut aku keliatan ya tadi... ucapku seraya kuperlihatkan bulu kemaluanku.
iya bu dewi... rapih banget jembutnya... ucapnya seraya bersimpunh dihadapanku yang berdiri. tangannya membelai bulu kemaluanku.
emmhh... rivan.. lenguhku saat tangannya membelai bibir vaginaku jari tengahnya menyelihap kelubang vaginaku.
kamu gak pengen masukin punya kamu ?, ucapku dengan birahiku yang sudah diubun-ubun.
mau bu... biar bu dewi gak usah pake dildo... candanya.
aaah... kamu...nih jadi malu ketahuan sama kamu.... seraya kusingkirkan vas bunga dari meja tamuku dan aku duduk dibibir meja dengan kaki mengangkang menjulur ke lantai.
masukin rivan... pintaku lagi dan rivan melepas ikat pinggangnya dan melorotkan celananya ke lutut. dengan kontinya yang berdiri begitu keras rivan bersimpuh dihadapanku dengan konti diarahkannya ke vaginaku yang sudah basah.
eemhh... rivaaan... lenguhku saat kurasakan kepala konti nya menggesek belahan vaginaku dan berhenti tepat di mulut lubang vaginaku saat kurasakan perlahan kepala konti itu mendesak masuk dan semakin dalam hingga perlahan semakin terbenam dan menghilang di dalam lubang vaginaku.
oooohhssss.. rivaan... lenguhku dab blesssshhh... kurasakan kenikmatan saat seluruh konti panjangnya terbenam seluruhnya ke dalam vaginaku. tubuhku melengkung nikmat terasa lebih nikmat dibanding dengan dildo yang baru saja kunikmati. lebih hangat dan hidup dldalam vaginaku.
kusingsingkan gaun gamisku hingga kedua buah dada telanjangku terpampampang di hadapannya agar tangannya bebas menjamah dan meremas kedua buah dadaku dan aku mereguk kenikmatan birahi bersamanya. kedua tangan rivan yang memegang pinggangku sesekali meremas buah dadaku, dengan pinggangnya bergerak maju mundur menyetubuhiku memberikan rasa nikmat yang kurasakan dengan kepala kontinya yang besar mengaduk aduk lubang vaginaku.
oosshhh... aaahh.. ooohh.. lenguh ku berkali kali. sesekali rivan melumat bibirku.
uuuh... bu dewiii.. cantik banget... dari dulu kalo ibu lagi belanja saya udah napsu banget sama ibu dewi... ujar rivan memangku dengan penuh napsu, pinggulnya tak henti maju mundur.
saya tau... kamu suka liatin saya kalo lagi belanja van... ujarku.
teruss vaan... lenguhku yang beberapa saat kemudian aku tak kuasa membendung orgasme ku, aku mengejang, tubuhku menggeliat nikmat.
udah keluar bu dewi...? bisik rivan mengecup pipiku
udah van... ujarku sambil terengah. rivan memintaku untuk menungging, membimbing tubuhku bersandar di bangku membelakanginya dengan bokongku menyembul dihadapannya.kurasakan tangannya mengelus, meremas dan memukul kecil bokongku plak...plak... plak... dan sesaat kemudian kurasakan kontinya mulai mencari jalan dibibir vaginaku.
bleessshh... aaahhh.. lenguhku saat kontinya terbenam dari belakang.
beberapa saat rivan menyetubuhiku dengan posisi menungging membuat birahiku kembali terbakar.
vaan... aku mau diatas... pintaku dan dengan penuh pengertian rivan mencabut kontinya dan duduk di kursi menyambut tubuhku. kedua kakiku mengangkang diatas kontinya yang tak lama terbenam didalam vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya. rivan memeluk tubuhku dan aku mulai menggoyangkan pinggulku sehingga kontinya mengaduk dengan nikmatnya didalam vaginaku.
dengan posisi aku diatas pangkuan rivan membuat aku tak bertahan lama dengan rasa nikmat yang sangat kurasakan konti rivan terbenam begitu dalam dan mengaduk nikmat didalamnya hingga aku tak mampu menahan orgasme kedua ku. tubuhku mengejang nikmat seraya kucium dan kulumat bibir rivan.
rivan memelukku hingga orgasmeku selesai. dan dengan lembut rivan mendudukanku di kursi, kedua kakiku yang mengangkang di tahannya dikedua lengannga dan kontinya kembali menghujam vaginaku yang basah.
rivaaan... lenguhku terengah nikmat.
enak bu dewi...? ucap rivan semakin cepat mengoyangkan pinggulnya.
gak nyangka saya bisa ngentotin bu dewi...uuuhgg... ujarnya lagi dengan penuh birahi.
uughh.. saya suka memek bu dewi... uuh.. aaah... bu dewiiii.. tiba tiba rivan memekik tertahan dan kulihat pinggulnya mengejang hebat. aku hanya menggelinjang membiarkan ia menumpahkan seluruh spermanya didalam vaginaku.
rivaan... kamu keluarin didalem... ucapku saat rivan mencabut kontinya dan melelehlah spermanya dari lubang vaginaku.
aah... maaf bu dewi... gak kuat nahannya tadi.
usai membersihkan dan merapikan diri rivan pamit kepadaku.
jangan bilang siapa-siapa ya van... ucapku untuk merahasiakan kejadian ini.
iya bu dewi... ujar rivan tersenyum dan menyambut kecupan bibirku.dan berlalu pergi. emhh... aku menghela nafas, aku sudah disetubuhi orang lain lagi selain suamiku dan tanpa sepengetahuan suamiku. entahlah tapi aku menikmatinya sejak suamiku sendiri menyuruhku untuk bersetubuh dengan laki-laki lain.
===============================
POV wife
sudah 4 bulan berlalu setelah terakhir aku disetubuhi mang marwan, aku merasa kangen, kangen dengan kenikmatannya walau suamiku selalu memenuhi hasrat biologisku namun kurasakan berbeda dengan mang marwan, mungkin karena konti mang marwan lebih besar dan panjang dibanding milik suamiku memberikan kenikmatan yang lebih saat aku disetubuhinya, teringat juga dengan mang yayan saat mereka menyetubuhiku bergantian, namun aku merasa kurang suka dengan mang yayan.
siang itu, kusingsingkan gaun gamis panjangku kuraba vaginaku yang basah karena tanpa celana dalam meleleh hingga pahaku. diruang tamu dan dengan dildo ditanganku duduk mengangkang ku gesekkan kepala dildo itu diantara bibir vaginaku. teringat saat-saaat konti mang marwan yang besar menggesek diantara bibir vaginaku dan kepala kontinya melesak memasuki lubang vaginaku, sambil ku tekan kepala dildoku di lubang vaginaku.
aaah... masukin maang... bisikku sambil kutekan lebih dalam dildo itu ke vaginaku terbanyang mang marwan yang mulai menyetubuhiku.
mang.. marwaan... kontolnya enak banget... bisikku dengan dildo kuhujam hujamkan sendiri mengaduk lubang vaginaku. semakin cepat dan semakin nikmat yang kurasakan walau tak senikmat kontol asli mang marwan.
kontoool... pekikku sambil aku menggejang mencapai orgasmeku.
kuulang hingga 3x aku mengalami orgasme ku dengan dildo ku sambil membayangkan konti mang marwan menghujam vaginaku. aku terkulai lemas di kursi ruang tamu dengan gaun gamis yang kubiarkan tersingkap dengan vaginaku yang basah oleh cairan kenikmatanku sendiri. hingga entah berapa lama aku tertidur di situ. saat aku tersadar suara ketukan pintu yang berkali-kali.
yaaa... ujarku seraya ku rapihkan gaunku dengan rasa was-was apakah tamu itu melihat lewat jendela ?, pikirku. jika melihat dari jendela pasti ia melihat aku yang tertidur dengan gamis ku yang tersingkap tadi.
sore bu... maaf ini pesanan ibu tadi...ujar seorang yang berseragam minimarket dihadapan pintu.
oh ya... mas....rivan.. ujarku pada rivan yang sudah terbiasa mengirim pesananku, seraya ku sambut bungkusan yang ia sodorkan, aku memandangi wajahnya dan menyuruhnya masuk dan aku membawa bungkusan itu kedalam seraya mengira apa dia melihat aku tertidur dari jendela tadi ? pikirku lagi seraya aku kedalam untuk mengambil dompetku dengan rasa gundah penuh tanda tanya.
jika ia mengintip kedalam melihat posisi tidur ku dengan gamis tersingkap tanpa celana dalam yang membungkus selangkanganku ia pasti melihat aku selangkangan ku dengan jelas.
dari kamar dengan membawa beberapa lembar uang aku kembali ke ruang tamu.
mas rivan ini... ucapku namun membuatku terhenyak sambil menyodorkan uang dan aku terpaku melihat rivan.
oooh... ya bu..., ucap rivan dengan gugup dengan tangan yang menggenggam dildo miliku yang tadi kupakai dan meletakkannya kembali di kursi tamu.
ma.. maaf bu... ta tadi saya dudukin... ucap rivan berdiri merunduk. sambil meletakkan dildo itu kembali di kursi dan aku hanya terdiam dengan merasa malu dan entah apa yang harus kulakukan.
maaf bu dewi... sa saya... eee.. anggap saja saya gak liat itu... ucapnya menyadarkan keterkejutanku sambil ia mengambil uang dari tanganku. ingin rasanya menutup wajahku yang mungkin memerah dihadapannya.
ini kembaliannya bu... ujarnya menyodorkan ke tanganku saat mataku melihat ke arah tonjolan kemaluannya yang terlihat menggelembung.
ta... tadi kamu juga liat dari jendela ya... ? ucapku perlahan.
ma.. maaf bu gak sengaja... tadi saya ketuk pintu lama... jawab rivan memandangku dengan mata tajam membuat mataku tertunduk dan melihat kearah selangkangannya yang menonjol semakin terlihat sesuatu mengeras disitu.
kembaliannnya buat kamu aja.. ucapku dengan pandangan mata menatap matanya seraya aku mendekat.
asal kamu jangan bilang siapa-siapa... ucapku sambil kupegang tangannya dan rivan memandangku dan tak menghindari tubuhku yang semakin berdiri merapat dengan tubuhnya. wajahku sudah begitu dekat dengan wajahnya dan menunggu apakah ia akan menghindar yang berarti menolak atau akan melakukan sesuatu.
sesaat mataku dan matanya saling memandang dan membuatku gembira saat rivan mendekatkan wajahnya dan aku menyambut ciuman bibirnya.
emmhh... sambil kupejamkan mataku, yang berarti terjadi sesuai keinginanku asalkan ia mau menyimpan rahasia ini. tangannya sudah memeluk tubuhku dengan bibirnya yang melumat bibir dan lidahku dengan penuh napsu.
emmhh... rivan... kamu jaga rahasia ya... bisiiku.
iya bu dewi... jawabnya dan kembali melumat bibirku tangannya meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang kontinya yang sudah mengeras di dalam celananya yang menggembung. rivan memandangku saat aku bersimpuh dan membuka sleting celananya.
aaah... gede banget... bisikku saat kontinya menjulur keluar dari celah sletingnya dengan kepala konti yang seperti jamur seperti milik mang yayan namun memiliki leher yang besar seperti mang marwan. tangan rivan memgang kepalaku yang terbungkus kerudung dan menariknya agar aku menghisapnya dan aku mengerti seraya ku hisap dan kujilati dengan penuh napsu konti besar dan panjangnya.
aah... bu dewiiii... enak banget... ucapnya membiarkan aku terus menghisapi kontinya dengan kepalaku yang bergerak maju mundur semakin cepat.
kontinya sudah begitu keras saat ku keluarkan dari mulutku seraya kusingsingkan gaun gamisku.
kamu tadi liat dari jendela keliatan apa ?, bisiiku.
keliatan bu dewi... gak pake celana tadi saya liat... ucapnya memandangiku yang menyingsingkan gamisku yang kemudian kuangkat dan kuperlihatkan selangkanganku yang memang tak terbungkus celana dalam.
emmh... jembut aku keliatan ya tadi... ucapku seraya kuperlihatkan bulu kemaluanku.
iya bu dewi... rapih banget jembutnya... ucapnya seraya bersimpunh dihadapanku yang berdiri. tangannya membelai bulu kemaluanku.
emmhh... rivan.. lenguhku saat tangannya membelai bibir vaginaku jari tengahnya menyelihap kelubang vaginaku.
kamu gak pengen masukin punya kamu ?, ucapku dengan birahiku yang sudah diubun-ubun.
mau bu... biar bu dewi gak usah pake dildo... candanya.
aaah... kamu...nih jadi malu ketahuan sama kamu.... seraya kusingkirkan vas bunga dari meja tamuku dan aku duduk dibibir meja dengan kaki mengangkang menjulur ke lantai.
masukin rivan... pintaku lagi dan rivan melepas ikat pinggangnya dan melorotkan celananya ke lutut. dengan kontinya yang berdiri begitu keras rivan bersimpuh dihadapanku dengan konti diarahkannya ke vaginaku yang sudah basah.
eemhh... rivaaan... lenguhku saat kurasakan kepala konti nya menggesek belahan vaginaku dan berhenti tepat di mulut lubang vaginaku saat kurasakan perlahan kepala konti itu mendesak masuk dan semakin dalam hingga perlahan semakin terbenam dan menghilang di dalam lubang vaginaku.
oooohhssss.. rivaan... lenguhku dab blesssshhh... kurasakan kenikmatan saat seluruh konti panjangnya terbenam seluruhnya ke dalam vaginaku. tubuhku melengkung nikmat terasa lebih nikmat dibanding dengan dildo yang baru saja kunikmati. lebih hangat dan hidup dldalam vaginaku.
kusingsingkan gaun gamisku hingga kedua buah dada telanjangku terpampampang di hadapannya agar tangannya bebas menjamah dan meremas kedua buah dadaku dan aku mereguk kenikmatan birahi bersamanya. kedua tangan rivan yang memegang pinggangku sesekali meremas buah dadaku, dengan pinggangnya bergerak maju mundur menyetubuhiku memberikan rasa nikmat yang kurasakan dengan kepala kontinya yang besar mengaduk aduk lubang vaginaku.
oosshhh... aaahh.. ooohh.. lenguh ku berkali kali. sesekali rivan melumat bibirku.
uuuh... bu dewiii.. cantik banget... dari dulu kalo ibu lagi belanja saya udah napsu banget sama ibu dewi... ujar rivan memangku dengan penuh napsu, pinggulnya tak henti maju mundur.
saya tau... kamu suka liatin saya kalo lagi belanja van... ujarku.
teruss vaan... lenguhku yang beberapa saat kemudian aku tak kuasa membendung orgasme ku, aku mengejang, tubuhku menggeliat nikmat.
udah keluar bu dewi...? bisik rivan mengecup pipiku
udah van... ujarku sambil terengah. rivan memintaku untuk menungging, membimbing tubuhku bersandar di bangku membelakanginya dengan bokongku menyembul dihadapannya.kurasakan tangannya mengelus, meremas dan memukul kecil bokongku plak...plak... plak... dan sesaat kemudian kurasakan kontinya mulai mencari jalan dibibir vaginaku.
bleessshh... aaahhh.. lenguhku saat kontinya terbenam dari belakang.
beberapa saat rivan menyetubuhiku dengan posisi menungging membuat birahiku kembali terbakar.
vaan... aku mau diatas... pintaku dan dengan penuh pengertian rivan mencabut kontinya dan duduk di kursi menyambut tubuhku. kedua kakiku mengangkang diatas kontinya yang tak lama terbenam didalam vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya. rivan memeluk tubuhku dan aku mulai menggoyangkan pinggulku sehingga kontinya mengaduk dengan nikmatnya didalam vaginaku.
dengan posisi aku diatas pangkuan rivan membuat aku tak bertahan lama dengan rasa nikmat yang sangat kurasakan konti rivan terbenam begitu dalam dan mengaduk nikmat didalamnya hingga aku tak mampu menahan orgasme kedua ku. tubuhku mengejang nikmat seraya kucium dan kulumat bibir rivan.
rivan memelukku hingga orgasmeku selesai. dan dengan lembut rivan mendudukanku di kursi, kedua kakiku yang mengangkang di tahannya dikedua lengannga dan kontinya kembali menghujam vaginaku yang basah.
rivaaan... lenguhku terengah nikmat.
enak bu dewi...? ucap rivan semakin cepat mengoyangkan pinggulnya.
gak nyangka saya bisa ngentotin bu dewi...uuuhgg... ujarnya lagi dengan penuh birahi.
uughh.. saya suka memek bu dewi... uuh.. aaah... bu dewiiii.. tiba tiba rivan memekik tertahan dan kulihat pinggulnya mengejang hebat. aku hanya menggelinjang membiarkan ia menumpahkan seluruh spermanya didalam vaginaku.
rivaan... kamu keluarin didalem... ucapku saat rivan mencabut kontinya dan melelehlah spermanya dari lubang vaginaku.
aah... maaf bu dewi... gak kuat nahannya tadi.
usai membersihkan dan merapikan diri rivan pamit kepadaku.
jangan bilang siapa-siapa ya van... ucapku untuk merahasiakan kejadian ini.
iya bu dewi... ujar rivan tersenyum dan menyambut kecupan bibirku.dan berlalu pergi. emhh... aku menghela nafas, aku sudah disetubuhi orang lain lagi selain suamiku dan tanpa sepengetahuan suamiku. entahlah tapi aku menikmatinya sejak suamiku sendiri menyuruhku untuk bersetubuh dengan laki-laki lain.
=============================================LANJUTAN
iya ditunggu... ujarku seraya kututup HP ku. ku kenakan gaun gamisku untuk menutupi tubuh telanjangku dan kedudung menutupi kepalaku untuk menyambut rivan yang membawa pesanan belanjaan ku tadi. aku sudah ketagihan kontolnya yang tak mungkin lagi kudapat dari mang marwan yang sudah beberapa bulan ini pulang kampung. kini aku mendapatkan kenikmatan birahiku dari rivan, yang bekerja di minimarket dekat perumahanku.
aku bergegas ke depan rumah membuka pintu saat terdengar ketukan dan suara rivan yang kusambut dengan senyum mempersilahkannya masih. kututup pintu seraya ku kunci kembali.
ah... rivaaan... pekikku saat tiba-tiba rivan memelukku dari belakang.
iih... kamu nakal...ujarku namun kubiarkan ia tetap memelukku dan kusambut kecupan bibirnya.
saya gak kuat kalo liat ibu dewi... pengennya saya peluk aja..., ujarnya memandangiku. tangannya kurasakan mengelus bokongku, kusambut bibirnya yang kembali melumat bibirku.
rivaan...eluh ku dengan nafas tersengal, gaun gamisku sudah terangkat oleh tangannya. kusingsingkan lebih tinggi dan kuperlihatkan tubuh telanjangku dibalik gaun gamis ini.
bu dewi seksi banget... pujinya dan aku hanya tersenyum membiarkan tangannya membelai bulu kemaluanku.
jembut bu dewi seksi banget...pujinya lagi.
kusingsingkan lebih tinggi saat tangannya menjamahi kedua buah dadaku.
rivaan... emmhhh.. aku hanya melenguh memandanginya yang menjilat dan menghisap kedua puting ku yang sensitif terasa geli dan nikmat. kedua tangannya meremas dengan lembut membuat terasa berdenyut semakin membuat putingku mengeras.
aaah... rivaan... geliiii bangeet... ujarku seraya kupeluk kepalanya dan kuremas rambutnya.
ah rivaan... pekikku duduk pasrah dengan kedua kakiku yang direntangkan tangannya mengangkang lebar.
emmhh... saya suka memek bu dewi... masih mulus dan tembem... pujinya.
jarinya membelai bibir vaginaku.
aaaah... lenguhku dengan tubuhku menggeliat saat jari rivan menusuk dan masuk lubang vaginaku.
eeesshh... rivaan.. eluhku namun tak menghalanginya saat kepalanya merunduk dan lidahnya menjilati kacangku.
ooooohhh.... eesssh... aku hanya mendesis memegang kepalanya.
tubuhku gemetar menikmati setiap jilatan lidahnya yang begitu liar memainkan kacangku yang semakin sensitif memberikan rasa geli nikmat yang membuatku menggelepar dengan nafas terengah-engah.
bu dewi jangan pake dildo lagi... pake punya saya aja... ujarnya seraya berdiri dan membuka sleting celananya dan menjulurlah batang kontinya yang panjang dan besar seperti punya mang marwan. terlihat keras berdiri mengacung gagah dihadapanku.
emmhh... kamu ngeledek ya... ujarku sambil tersipu tanganku meraih kontinya dan ku cium kepalanya dengan lembut.
enakan punya saya kan bu dewi.... dari pada pake dildo... ujarnya.
iya lah... makanya saya telpon kamu lagi.... ujarku dan kuhisap dengan penuh napsu dimulutku. rivan memegang kepalaku yang masih berkerudung dengan pinggul maju mundur menyodok-nyodokan kontinya dimulutku.
kontolnya sudah begitu keras keluar dari mulutku dan aku sudah tak sabar untuk merasakannya didalam vaginaku. dibibir kursi tamu aku dengan gaun gamis kusingsingkan dipundakku. kedua kakiku kurentangkan mengangkang lebar. dengan penuh harap merasakan kejantanannya menggagahiku.
rivan meraih tanganku agar aku membimbing kepala kontinya ke mulut vaginaku dan blessshhh... perlahan namun pasti kontinya melesak masuk.
aaaahh... lenghku dan dimulainya kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku setiap enjotan pinggulnya membuat lubang vaginaku seakan diaduk-aduk konti besarnya, memberikan kenikmatan yang dahsyat kepadaku.
uuh bu dewiii... memeknya enak banget...pujinya dan kusambut kecupan bibirnya. tangannya meremas remas kedua buah dadaku.
rivaaan... kontol kamu juga enak banget.... bisikku.
uuuh... seksi banget.. bu dewii... bilang kontolnya.... ujarnya membuatku senang melihatku terlihat seksi dengan menyebut kontol hingga aku mengulanginya.
kontol kamu enak... ucapku lagi.
memek bu dewi juga enak... balasnya.
enak banget ngentot memek bu dewi... ujarnya lagi.
entot terus vaaan... balasku dan kusambut lumatan bibirnya.
nungging bu dewi... pinta rivan dan aku mengambil posisi menungging diatas kursi. bokongku dipukul pukulnya sesekali mengulas dan meremasnya.
plak... plakk... sesaat kemudian kontinya kembali mengaduk aduk liang vaginaku. seperti seekor kuda betina aku sedang di enjot kuda jantan dengan penuh napsu, hingga aku tak kuasa menahan orgasmeku.
oooh rivaaan...ooohh... pekikku dan tubuhku mengejang-ejang nikmat.
aku terkulai lemas saat rivan membimbingku kembali mengangkang dibibir kursi dengan kaki mengangkang dan kembali kontinya menghujam dengan mantap. bless... blesss.. bless... semakin cepat membuatku tak kuasa menahan rasa geli nikmat ini.
uuhh... bu dewi... geram rivan mengecupku.
kamu mau keluar van...?, tanyaku.
iya bu dewi... jawabnya dengan suara bergetar berat.
aku jugaaaa.. vann... keluar lagi.... uuuh.... pekikku dengan pinggul ku yang bergerarak meliuk.
uuh bu dewiii... geram rivan memandangku.
aaah... vaan.. jangan dilepas.... aku mau keluar juga....pintaku.
dan sesaat kemudian aku dan rivan mencapai orgasme bersamaan. kurasakan semburan spermanya didalam vaginaku berkali kali membuat lubang vaginaku banjir oleh spermanya.
nafas rivan dan aku terengah-engah saling memeluk erat penuh kenikmatan.
maaf bu dewi... nyemprot didalam lagi...ujarnya.
gak apa-apa van...ujarku menenangkannya.
kalo sampe hamil gimana ?, tanyanya.
ya gak apa-apa... kan ada suamiku... ujarku tersenyum dan ia mengecupku.
rivan terduduk mengangkang sambil memandangi vaginaku yang dibanjiri oleh spermanya sementara aku duduk disampingnya memandangi kontinya yang masih terlihat setengah menegang.
gak nyangka enak banget ngentotin bu dewi... ucapnya.
ih kamu... tapi jaga rahasia ya... pesanku.
iya bu dewi... ucapnya melihatku mengelus kontinya yang basah oleh sisa-sisa spermanya.
==============================================
POV rivan
anjit emang enak banget ngentotin mamah muda cantik ini... pikir gue dalam hati. memeknya masih terasa sempit banget. keliatan seksi banget memeknya dengan potongan jembut yang membentuk garis lurus keliatan seksi menurut gue. dan gue gak nyangka kalo bu dewi yang penampilang berkerudung ini jalang banget. beruntung gue mergokin dildonya kemarin dan akhirnya terjadi kayak gini.
gue elus kepalanya yang masih terbungkus kerudung biru waktu ia isep kontol gue yang selesai nyemprot didalem memeknya dan gue gak peduli kalo dia bakal hamil toh dia sendiri bilang gak apa-apa karena ada suaminya.
uuuh... enak banget isepannya, kontol gue jadi bersih lagi dan ngaceng lagi.
rivan... aku pengen lagi..., bisik bu dewi. gila mamah muda ini napsunya gede banget. gue biarin dia yang minta sambil gue tetap duduk dan dia berdiri mengangkangi pinggang gue tepat diatas kontol gue yang udah keras lagi. tangan lentiknya mengarahkan kepala kontol gue tepat di bawah lubang memeknya yang masih netes sperma gue.
blessss... kontol gue terbenam masuk waktu dia duduk diatas pangkuan gue.
aaaaahhh... , desahannya keliatan napsuin banget. muka nya yang cantik sayup berkerudung bener-bener cantik dengan muka mirip marshanda( sang artis ). gaun gamis yang tersingkap sampe leher jadi keliatan dua teteknya yang udah agak kendor tapi masih keliatan seksi, dan bulu jembut nya yang berbentuk garis berdiri keliatan hitam seksi di kulit nya yang putih mulus.
ooohh... lenguhnya dengan pinggul maju mundur di atas pangkuan gue.
enak bu dewi...?, bisik gue sambil gue remes-remes pantatnya.
he eh.. kontol kamu enak banget... katanya sambil sekali-sekali gue lumat bibirnya.
bu dewi seksi banget kalo bilang kontol..., bisik gue dan bikin dia dengan sengaja bilang tambah seksi.
kontol... kontol kamu enak banget van....katanya sambil goyang pinggulnya tambah cepat.
enak banget dientot kontol kamu vaaan... katanya lagi. dan gak lama dia menggelinjang orgasme di atas pangkuan gue yang gue peluk sambil gue cium bibirnya.
badannya gue dudukin lagi di kursi dengan kakinya yang mulus gue buka lebar-lebar terus gue entot lagi memeknya bu dewi. gue ngerasa beruntung banget bisa ngentotin mamah muda macam kayak bu dewi ini. apalagi dengan leluasa gue bisa semprotin sperma gue di dalem memeknya. dan gue bakalan semprotin lagi kali ini.
uuuh... rivaan... uuh geli banget..., lenguh nya sambil badannya menggeliat-geliat yang tambah gue kencengin enjotan kontol gue. gue pengen bikin dia keluar bareng lagi kayak tadi.
uuuh...rivaaan... gak kuaat akuuuu... pekik bu dewi, gue emut bibirnya dan orgasme gue juga udah gak lama.
uuughh... geram gue saat gue liat bu dewi yang menggelinjang bareng gue semburin sperma gue didalem memeknya. croooth... croooth.. crooth...
enak banget rasanya bisa crot di memek bini orang apalagi mamah mudah yang cantik kayak bu dewi ini.
============================================ lanjutan
Mang marwan !, ucapku hampit saja memekik antara terkejut dan senang saat kubuka pintu mang marwan dihadapanku.aku tak dapat berkata apa apa, hanya membiarkan mang marwan masuk ke dalam ruang tamu dan disusul mang yayan yang tersenyum penuh birahi kearahku. kulihat motor mang marwan dihadalam dengan perkakas yang berada diatasnya. kututup pintu dengan rasa tak karuan.
aku duduk dengan rasa masih terkesima dengan kedatangannya sambil kujawab mang marwan yang menanyanyakan kabarku.
kusuguhkan air minum di meja tamu, saat mang marwan menyentuh tanganku.
bu dewi gak kangen ?.... ujar mang marwan menatapku. dan aku hanya tersipu dengan rasa jengah dengan adanya mang yayan yang sejak tadi menatapku dengan penuh birahi.
saya cuma mampir... besok ada project agak jauh dari sini... ujar mang marwan. kubiarkan tanganku yang di genggam dan dielusnya. berarti akan lama lagi mang marwan bertemu lagi, pikirku.
mang marwan duduk bergeser merapat lebih dekat membuat ku berdebar bergairah. kusambut bibirnya yang mengecup bibirku. kulihat mang yayan tak mau ketinggalan berpindah diduduk di sebelahku juga. tangannya menjamah dadaku.
gak apa-apa kan bu dewi..?, ujar mang yayan. aku berganti menyambut kecupan mang yayan. dadaku berdegup kencang teringat saat aku di gilir mereka dulu di komplek perumahan itu.
tiba-tiba HP mang marwan berbunyi dan aku kembali menyambut kecupan bibir mang yayan yang merangkulku. ku dengar mang marwan yang berbicara dengan istrinya sambil melihat kearahku dalam rangkulan mang yayan.
usai menelpon, mang marwan hanya melihat ku yang sedang dicumbu mang yayan, tangannya menyibak gaun gamisku dan mendapati selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam. mang yayan terhenyak gembira, tangannya mengelus bulu kemaluanku yang tercukur rapih.
ah... mang... jangan di poto... ucapku melihat mang marwan mengarahkan HPnya kepadaku.
mukanya gak keliatan kok bu dewi... ujar mang marwan.
dibuka yan... ujar mang marwan kepada mang yayan dan tangannya menyibak gaun gamisku lebih lebar. kurentangkan kedua kakiku dan mang yayan berpose di depan selangkanganku.
mang marwan memperlihatkan HP nya kepadaku, meyakinkan aku, wajahku tak terlihat di poto tadi.
bu dewi... ujar mang yayan di sebelahku berdiri sudah menyodorkan kontinya dihadapan wajahku.
tolong bu dewi... ujar mang yayan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung dan mengarahkannya kehadapan kontinya. aku membuka mulutku dan kuhisap konti mang yayan dimulutku.
eeemmhh... emmhh.. lenguhku sambil kepalaku maju mundur dan kulihat mang marwan melihatku sambil merekam.
eemm... maang marwan... protesku seraya kututup wajahku.
gak apa-apa bu dewi saya simpan buat sendiri...ujar mang marwan semetara mang yayan sudah kembali menjejalkan kontinya di mulutku dan aku hanya pasrah membiarkan mang marwan merekamku yang menghisap konti mang yayan.
udah mang... jangan direkam... pintaku dan mang marwan mematikan HPnya.
emmhh... lenguhku kedua tanganku menggenggam kontol mang yayan dan mang marwan yang bergantian ku hisap dimulutku. kontol-kontol mereka yang besar dan panjang memberikan sensasi nikmat yang luar biasa hingga membuatku basah terbayang saat di masukan ke vaginaku.
emmhh... aku tersenyum melihat kearah mang marwan yang mengelus kerudungku. ku kecup kepala konti mang marwan dan ku ucapkan dengan penuh perasaan.
kontol...ucapku sambil aku tersenyum senyum membuat mang marwan dan mang yayan terbakar birahinya.
mang marwan menariku berdiri dan memelukku sementara dibelakangku kurasakan mang yayan yang menyingsingkan gamisku keatas, meremas dan memukul bokongku dan menyelipkan kontinya di belahan bokongku.
sementara aku menyambut lumatan bibr mang marwan kurasakan konti mang yayan mennerobos vaginaku dari belakang.
eemmhh... lenguhku dengan mulut saling melumat dengan mang marwan dan aku di enjot mang yayan dari belakang.
uuuhh... bu dewii... memeknya enak banget... ujar mang yayan dan tubuhku terhentak hentak dalam pekukan mang marwan yang tak lama mang marwan memintaku untuk menghisap kontinya lagi. dari depan dan belakang tubuhku terjejal 2 konti atas bawah yang saling bergerak maju mundur dengan posisi tubuhku yang menungging berpegang meja tamu.
mang di kasur aja... pintaku saat mang marwan akan menggilirku.
tanpa melepas kerudung dan gamis yang kusingsingkan keatas, aku terlentang di atas kasur menyambut mang marwan yang menindingku dan memasukan kontinya ke vaginaku.
ooohh... lenguhku merasakan kenikmatan kontol besar mengaduk aduk didalam vaginaku.
terus mang.... pintaku saat mang marwan melepas kontinya dan memberikan kesempatan kepada mang yayan untuk menggenjotku. kusambut tubuh mang yayan yang menindihku dengan konti yang terhujam di vaginaku. hujaman-demi hujaman konti mang yayan membuatku semakin binal.
ooh.. kontool.. kontol... ucapku berulang ulang dan aku tak dapat menahan orgasme ku. tubuhku mengejang hebat dalam gumulan tubuh mang yayan yang menyetubuhiku.
==============
mang yayan melepaskan tubuhku memberi kesempatan kepada mang marwan yang membimbingku untuk menungging. gaun gamisku disingkapnya keatas, tangan mang marwan meremas bokongku sebelum menghujamkan kontinya ke vaginaku.
ooohhh... lenguhku dan mang marwan mulai menggenjotku dari belakang.
emmhh... lenguhku berkali kali, sementara mang yayan sesekali melumat bibirku dengan gemas, berkali kali mang yayan memuji kecantikanku dan kemulusan tubuhku sambil tangannya meremas-remas buah dadaku yang menggantung terguncang-guncang.
eeehh... maaang... eluhku dengan tubuh terdorong kedepan, mang marwan mencabut kontinya dan memintaku untuk bangun sementara ia duduk dibibir ranjang. kulepas gaun gamisku agar lebih bebas dan leluasa hanya kerudung yang tersisa membungkus kepalaku.
sini bu dewi... pinta mang marwan agar aku duduk dipangkuannya seraya aku mengangkangkang kakiku dan mendekatkan bibir vaginaku ke kepala konti mang marwan sebelum aku duduk dipangkuannya.
blessshhhh... oooaaahhh... lenguhku terbenamlah konti mang marwan yang memelukku dari belakang memangkuku. ku goyangkan pinggulku sehingga terasa kenikmatan konti mang marwan mengaduk aduk dilubang vaginaku.
mang marwan dan aku terbaring saling bertumpukan sehingga aku terlentang diatas tubuhnya saat mang yayan mulai menerkamku, sesaat bibirnya mengecup.
eeehhh... oooh... mang yayaaan ?, sergahku namun aku tak berdaya saat mang yayan mencoba memasukan kontinya ke lubang vaginaku yang masih terjejal oleh konti mang marwan.
jangan maaang... gak muaat... ucapku.
tenang bu dewi.... muat kok....paksa mang yayan.
aaaaahh... mang yayaaan.. eessshh... rintihku perlahan kontinya menyeruak masuk ke vaginaku yang kini terjejal 2 konti mereka yang besar dan panjang ini.
pelan-pelan mang... disela lenguhan ku mang yayan yang mulai menggenjotnya. 2 kontol bersamaan saling menyodok nyodok di vaginaku bersamaan.
uuuggh... waaaan... rasanya kayak perawan... ucap mang yayan sambil menggeram menghujam-hujamkan kontinya, sementara aku semakin menggelinjang terengah-engah dengan tubuh menggeliat menahan rasa geli begitu nikmat terjepit diantara tubuh perkasa mereka berdua.
uuuggh... enak bu dewi...? geram mang yayan sambil tangannya meremas buah dadaku.
sungguh dahsyat sekali kenikmatan ini, dengan 2 kontol yang besar dan panjang terjejal bersamaan hingga aku tak kuasa membendung orgasme ku. aku menggelepar sejadi jadinya, tubuhku mengejang hebat mencapai puncak kenikmatan ini dan aku terkulai pasrah dengan tubu telanjang ku yang masih terjepit diantara tubuh kekar mereka.
minjem wan... ucap mang yayan seraya meraih tubuhku dari mang marwan dan menelentangkanku.
uuugghh... gak nahan euuuy... udah pengen crot didalem... ucap mang yayan sambil mengangkangkan kedua kakiku, pinggulnya menggenjot semakin cepat.
ooh... bu dewii.... geram mang yayan memelukku erat dan seketika tubuhnya menghentak hebat. kurasakan semburan spermanya yang deras di dalam vaginaku, membanjiri rahimku.
uuughh... nikmat eeuuyy... ucap mang yayan seraya mencabut kontinya dari vaginaku yang dipenuhi spermanya yang langsung kembali disumbat oleh konti mang marwan.
ooohh... aku hanya bisa melenguh menyambut tubuh mang marwan.
tak lama mang marwan menggeram dan menyemburkan spermanya di dalam vaginaku dan membanjiri rahimku juga.
dengan tubuhku yang masih telanjang aku masih terlentang tak berdaya saat mang marwan dan mang yayan pamit meninggalkan aku.
mang yayan meremas buah dadaku dan mengecup bibirku saat pamit kepadaku.
menjelang sore aku bangun dan membersihkan diri.
-------------------- UPDATE LANJUTAN --------------
bu... sapa mang marwan dengan ramah saat aku melewati warung.
eh mang... balasku dengan ramah.
mang marwan tolong itu pintu kitchenset nya ada yang macet gak bisa dibuka... ujarku.
o iya bu nanti saya liatin deh.... sebelum pulang kampung... ujarnya.
iya makasih ya mang....jawabku. dan berlalu sambil tersenyum tanpa memperlihatkan sesuatu yang mencurigakan kepada orang lain. dan mang marwan pun bersikap biasa saja seperti tidak ada kejadian kemarin.
dari pintu belakang kusambut mang marwan yang membawa peralatan dan kupastikan pintu kukunci saat mang marwan mulai memelukku dan menciumku. kusambut lumatan bibirnya yang penuh birahi. tangannya meremas pantatku meremas buah dadaku dengan gemasnya.
emmmhh... mang.... bisikku melepas lumatan bibirnya dan kuajak mang marwan ke kamar seraya satu persatu aku melepas bajuku, kulepas bra ku dan kulepas celana dalamku hingga sampai di kamar aku sudah telanjang bulat dihadapannya.
dilepas mang....pintaku sesampainya didalam kamar. dan dengan cepat mang marwan melepas semua pakaiannya hingga telanjang. aku berbaring dikasur dan menyambutnya yang naik keatas ranjangku. kontolnya kulihat sudah mengeras walau masih belum maksmal, dan aku akan membuatnya lebih keras sampe menyemburkan spermanya nanti dalam hatiku. mang marwan berbaring disisiku dan kusambut ciuman bibirnya. kujulurkan lidahku dan ia menghisap lidahku dengan gemas.
jadi mang marwan nanti sore pulang ke garut ke istri mang marwan ?, tanyaku.
iya bu... udah 2 bulan ini nganggur blom di masukin ke sarangnya... ujarnya membuatku tertawa.
pake sarang punya ku mang....ujarku dan ia menggumuliku dengan gemas. tubuh telanjangku seakan tenggelam dalam pelukan tubuh kekar nya.
uuh gak nyangka kalo diluar ibu pake kerudung... pas kalo udah telanjang gini bikin napsu.... katanya kubiarkan ia menikmati tubuhku yang memang selama ini jika aku keluar rumah tertutup rapat dengan kerudung dan pakaian tertutup. kedua buah dadaku habis dilumatinya diremas putingku dihisapnya dengan gemas.
kurentangkan kedua kakiku mengangkang lebar saat mang marwan beralih kebawah tubuku. agar ia leluasa menikmati selangkanganku. agar ia puas melihat dan menjamah vaginaku dan agar kontol besarnya bertambah mengeras dan membesar bisa leluasa menghujam di vaginaku.
oooossshshhhh... aku merasakan mang marwan mencium melumat vaginaku, clitorisku dihisapnya denga kuat.
ooossshhh maaanngg...gelliiii... ujarku.
harum banget....sih bu...jadi gemes...jawabnya kebali melumat namun lebih lembut. lidahnya menyapu belahan vaginaku yang sesekali menjilat jilat itilku hingga membuatku menggelinjang nikmat olehnya.
puas sudah ia menjamahi vaginaku. mang marwan menyodorkan kontolnya kepadaku. kusergap dengan mulutku, kulumat kepala kontol besarnya kuhisap dan kumasukan lebih dalam hingga tenggorokannku.
aku suka kontolnya mang.... bisikku disela aku menjilati kontolnya.
emang sama kontol nya bapak gak suka bu ? tanyanya
ya suka... tapi kontol mang marwan lebih gede... ujarku sejujurnya.
jadi lebih enak ya bu...
iya... kontol gede... kontol enak.. hihihi... ujarku sammbil tertawa membuatnya juga tertawa.
gak nyangka ibu alim pake kerudung suka kontol gede saya... katanya sambil tertawa juga.
saya juga kan manusia biasa mang...dalihku.
iya gpp bu... asal enak...katanya kembali tertawa.
mang aku masukin ya... pintaku. mang marwan berbaring dan aku berbaring diatas tubuhnya seraya mencium dan saling melumat sesaat sebelum akhirnya kuraih kontolnya dan kuarahkan pada mulut lubang vaginaku yang sudah gatal tak sabar ingin menerima kontol itu dalam dalam.
ooossshhh... desahku dengan pasti perlahan lahan kutekan sehingga semakin melesak kedalam kutelan kontol besar itu dengan vaginaku. menyatukah vaginaku dengan kontolnya. perlahan aku bergerak agar kontol itu bergerak keluar masuk mengoyak dinding vaginaku yang gatal agar digesek kontol ini.
enak bu dewi...?tanya mang marwan.
iya mang... enak bannget kontolnya...eeessshhhh... jawabku.
enakan mana sama kontol bapak bu ?, tanyanya lagi sambil tangannya meremas remas kedua buah dadaku sementara tubuhku naik turun berguncang guncang.
enakan kontol mang marwan...enakan kontol gede gini....ujarku. tubuhku semakin cepat bergerak dan semakin nikmat kurasakan dan aku semakin bergerak liar diatas tubuhnya. namun aku tak dapat menahannya dan orgasme pertama kurasakan belum lama persetubuhan ini berlangsung. tubuhku mengejang, aku memekik sejadinya merasakan kenikmatan orgasme ku.
tubuhku lunglai diatas menindih tubuhnya. kedua kakiku direntangkannya dan pinggulnya bergerak naik turun sambil memeluk tubuhku yang diatas dadanya. pantat ku menyundul keatas karena hentakan pinggang mas marwan dari bawah. sementara ia memelukku dengan erat membuat ku melenguh geli penuh kenikmatan.
tak lama mas marwan berguling membalik dan menindih tubuhku dan melanjutkan hujaman kontolnya didalam vaginaku.
aku kembali orgasme yang kedua kalinya namun mang marwan tetap meneruskan menetubuhiku berganti posisi menungging aku kembali orgasme untuk yang ketiga kalinya. hingga kembali ia menindih tubuku mang marwan meminta ijin kepadaku untuk menyemburkan sperma nya didalam rahimku.
iya mang...ujarku dan menyemburlah spermanya yang belum disalurkan kepada istrinya kini ditumpahkan di dalam vaginaku mengisi rahimku.
terlentang berdampingan dengan tubuh telanjang berkeringat dan nafas tersengal kurasakan sperma mang marwan meleleh keluar dari vaginaku sebagian. mang marwan duduk meraih HP nya dan meminta ijin mengambil poto vaginaku yang ada spermanya. aku mengangguk mengijnkannya seraya kurentangkan kakiku lebih lebar saat mang marwan membidik vaginaku dan memotonya dari dekat. beberapa kali ia megambil poto vaginaku sesekali dengan menyibak bibir vaginaku lebar lebar dan membidiknya dari dekat.
kulihat kontolnya yang basah masih meneteskan sperma kuraih dan kujilati dengan gemas sisa sisa sperma yang keluar dari lubang kontolnya terasa gurih dan menggairahkan bagiku.
boleh mang asal jangan keliaran muka aku ya mang....ujarku saat mang marwan ingin memoto pantatku dengan pose menungging. aku mengambil inisiaf untuk berpose sendiri seperti mengangkang nungging dan lain lain didepan mang marwan yang memotoku dengan senangnya.
tuh bu gak ada mukanya semua loh... ujarnya sambil memperlihatkan satu persatu sambil berbincang santai mang marwan tetap memeluk tubuh telanjangku.
sesekali mang marwan mengecup bibirku. dan memuji kecantikanku, bapak beruntung banget punya istri kaya ibu dewi, cantik....ujarnya. sambil tangannya kesana kemari menjamah dadaku atau vaginaku.
kuelus kontolnya dan kemudian kulumat dan kuhisap dimulutku. tak berapa lama kontol ini sudah mengeras dimulutku.
mang... masukin lagi mang... pintaku dan kembali aku disetubuhinya lagi dengan nikmatnya membuatku kembali mendapatkan orgasme sampai 6 kali.
menjelang sore aku melepas mang marwan dari pintu belakang dengan tubuh telanjangku. sebelum pamit keluar mang marwan menciumku meremas dan menghisap putingku dan tak lupa tangannya menjamah vaginaku sambil berbisik yang katanya vaginaku seperti perawan.
jaga rahasia ini ya mang...pintaku berpesan agar ia menjaga rahasia ini rapat rapat.
emmmhh.... kuhisap dan kujilat kontol besar mang marwan dengan mulutku sehingga kepalaku bergerak maju mundur.
uuugghh... bu dewi... lenguh mang marwan memegang kepalaku untuk membenamkan kontolnya dimulutku semakin dalam membuatku tersengal dan terbatuk.
maaf bu... bisiknya yang kemudian mengecupku yang kusambut dan saling melumat dengan penuh birahi. tangannya meremas remas kedua buah dadaku.
kusingsingkan gaun gamis ku saat tangannya meraba selangkanganku dan mendapati pangkal selangkanganku tak lagi terbungkus celana dalam karena aku sengaja tak memakainya. tangannya membelai lembut bulu kemaluanku.
eeemmmhh... mang... bisikku seraya kuangkat satu kakiku keatas kitchenset sehingga aku berdiri diatas satu kakiku mengangkang.
aaaaahh... maaang....geliii.... lenguhku saat tangannya menyeruak menyibak dan menyentuh itilku. tiba tiba mang marwan bersimpuh dan menjilati vaginaku.
aaaaaahhh...maaang...pekikku sambil kubiarkan dan kunikmati cumbuannya. nikmat dan geli kurasakan saat lidahnya bibirnya berciuman dengan vaginaku.
aaah.... maaaang.... gak tahannnn... rintihku seraya ku renggut rambutnya. gak nahaan maanng...ujarku lagi.
tanyannya kembali membelai bulu kemaluanku, jemarinya menyibak bibir vaginaku hingga semakin lebar terbuka.
bu dewi sempurna banget...cantik... mulus... memeknya tembem dan kayak masih perawan rasanya... ucapnya memujiku.
ah mang marwan bisa ajah...balasku tersipu kubiarkan ia beberapa kali mengecup dan menjilati itilku lagi.
mang gak pengen dimasukin...? ucapku.
bu dewi udah pengen...?.
aku mengangguk sambil tersipu. aku duduk diatas kitcheset ku dengan kedua kaki mengangkang lebar dihadapan mang marwan yang menggenggam kontol besarnya. dikecupnya bibirku sambil mengelus dan mengarahkan kepala kontol besar itu di bibir vaginaku. kepalanya tepat menyentuh lubang vaginaku membuatku mendesah tak sabar ingin merasakan hujamannya, namun kepala kontol itu tak segera masuk malah keatas menggesek itilku membuat aku menggelinjang semakin tak sabar.
maaannngg.. masukin....bisikku. namun mang marwan masih menggesekkannya kepala kontolnya.
bu dewi minta diapain...bu ?, ucapnya tersenyum menggodaku.
dimasukin mang...jawabku.
dimasukin apa bu?
dimasukin kontol.
dimasukin kemana bu ?
ke memek aku maangg... rintihku tak sabar namun membuat mang marwan tersenyum lebar mengerjaiku.
aaah mang marwan.... ucapku dengan manja.
coba ibu minta nya yang jelas.....ujarnya.
aaah... maang.... memek aku minta dimasukin kontol....ucapku tanpa malu kuucapkan dengan birahiku yang sudah diubun ubun tak sabar ingin merasakan hujaman kontol itu.
minta sekali lagi bu....ujarnya.
minta dientot kontol, memek aku mang....ucapku kuulang dengan menggeliatkan pinggulku.
aaaaaaaaahh... pekikku saat kurasakan batang kontol besar dan panjang itu menyeruak perlahan hingga amblas didalam vaginaku. kupeluk tubuh mang marwan yang memelukku dan melumat bibirku. mang marwan menggenjot vaginaku sambil melumat bibirku yang ku sambut dengan penuh birahi. hujaman demi hujaman pinggulnya membawa kenikmatan bagiku hingga aku tak lagi bisa menahan orgasmeku.
maaanggg.... aaaaaaaaahhhh... pekikku dengan tubuh mengejang hebat dalam pelukannya. dadaku tersengal seluruh sendi tubuhku seakan terlepas merasakan kenikmatan ini.
dalam pelukan mang marwan nafas ku kembali tenang, tangannya memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung hijau dan mengecupku yang kusambut dengan lembut.
bu dewi cantik banget....pujinya kemudian menarik pinggangnya hingga kontol nya menjulur keluar dari vaginaku yang basah. aku turun dari kitchensetku saat mang marwan memintaku untuk menungging. kusingsingkan gaunku dan kusembulkan pantatku dihadapannya dengan tangan bersandar diatas kitchensetku dan aku kembali menikmati sodokan kontol nya dari belakang.
aaahhh.. lenguh mang marwan saat mulai membenamkan kontolnya didalam vaginaku, tangannya meremas pantatku dan pinggulnya mulai mangayun menggenjotku dengan dahsyatnya. sesekali tangannya menepuk nepuk pantatku atau bahkan mengelus elusnya dengan gemas. beberapa saat kemudian aku kembali tak dapat menahan orgasme kedua ku dan aku mengejang hebat.
sudah keluar lagi sayang..., bisik mang marwan. bolehkan bu saya panggil sayang?...ucapnya lagi.
aku mengangguk kurasakan ia mencium pipiku sambil memelukku.
tangannya meremas bokongku saat ia kembali menggenjotku dengan garangnya. ceplol ceplok ceplok pantatku membentur pinggangnya. aku hanya menggelepar menahan rasa nikmat yang tak dapat kutahan dan sesaat kemudian mang marwan menggeram dengan pinggul menghentak hebat dan bersamaan dengan kurasakan cairan hangat membanjiri rahimku dengan derasnya.
aaaghh.. bu dewi memeknya enak bangett....disela geramannya dengan dada tersengal.
spermanya meleleh keluar dari vaginaku yang ku raih dengan kain dan kubersihkan yang masih terus menetes karena begitu banyak mang marwan menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
dikomplek perumahan baru tak jauh dari rumahku, aku tak menolak saat mang marwan menarikku ke salah satu rumah baru yang masih kosong. mang marwan membawaku kedalam kamar yang hanya ada meja dan tikar yang terhampar di lantai.
mang nanti ada orang..., ucapku.
enggak bu... yang lain lagi pada pulang kampung, cuma saya dan yayan yang lagi keluar...ujar nya.
aku hanya diam pasrah saat mang marwan memelukku karena aku pun menginginkannya, aku menyambut ciumannya, kujulurkan lidahku yang langsung dihisapnya dengan ganas. tangannya yang memelukku sambil meremas remas bokongku. nafasku tersengal dipacu oleh birahiku. mang marwan membuka sleting celananya dan menyembul kontol besarnya yang sangat kuidamkan. aku bersimpuh kugenggam dengan tanganku yang membelai nya. kujilat kepala kontolnya yang mulai merekah mengeras kumasukan ke dalam mulutku dan kuhisap hisap dengan gemasnya keluar masuk mulutku. mang marwan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung bergerak maju mundur hingga kontol besarnya begitu keras tegang dimulutku dengan urat nya yang terlihat sungguh gagah perkasa.
ah bu dewi...bisik mang marwan seraya meraih pundakku dan memelukku, ia mencium bibirku yang kembali kusambut dengan lembut. tangannya meraih gaun panjangku dan menyingsingkannya. aku pasrah saat mang marwan meraih celana dalamku dan melorotkannya, kusimpan celana dalamku disaku. kubiarkan tangan mang marwan mengusap usap bulu kemaluanku.
eeesshhh...eeemmhh...lenguhku saat kurasakan jarinya menyelinap bibir vaginaku yang sudah basah. mang marwan membimbingku agar aku berbalik membelakanginya dengan gaunku yang disisngsingkan di pinggangku aku merunduk dengan bokongku dihdapan kontol besarnya yang sudah siap.
aku berpegang tembok membungkuk saat kurasakan kepala kontolnya mulai menyeruak bibir vaginaku dari belakang dan blessss.....melesak kedalam dengan nikmatnya.
eeesshhh....maaaaang...rintih ku penuh kenikmatan aku mulai disetubuhinya. pantatku berdecak dengan pinggul mang marwan yang menggejotku. sesekali bokongku dipukulnya seperti memacu kuda sambil diremas remasnya.
aku berbaring dengan kedua kakiku direntangkan oleh mang marwan lebar lebar dan kembali menggenjot vaginaku dengan dahsyatnya.
eeemmfffhhh...lenguhku kusambut bibirnya yang melumat bibirku tangannya meremas remas kedua buah dadaku yang tertutup gaunku yang tersingkap hanya sampai perutku sehingga kedua buah dadaku masih terbungkus bra dan gaun panjangku. dengan tempat yang seadanya diperunahan yang belum jadi ini mang marwan menyetubuhiku dengan tubuhku telanjang dari perut hingga kakiku saja bagian atasku masih tertutup gaun dan kerudungku.
maaaaaang...bisikku seraya menggeliat aku tak kuasa membendung orgasmeku. mang marwan semakin mempercepat hujaman kontol besarnya di vaginaku.
ooohh...maaaang.... kontolnya enak banget... aaaaaaah koooontolll... pekikku kusebut berkali kali kata kontol bersamaan dengan orgasme ku dalam rengkuhan tubuhnya yang menindihku.
nafasku terengah dengan tubuh menggeliat menahan rasa geli oleh sodokan kontolnya yang terus keluar masuk vaginaku yang sudah basah karena cairan orgasmeku.
oooohhh...desahku berkali kali sesekali kusambut ciuman bibir mang marwan yang menatapku dengan penuh napsu melihatku menggelinjang dan menggeliat geli nikmat yang tengah kurasakan.
mang marwan mengecupku dan memintaku untuk bangun memintaku menungganginya. dengan kontol besarnya yang tegak berdiri mang marwan berbaring berganti posisi aku diatas. kusingsingkan gaun panjangku dengan setengah berdiri kuarahkan pada kepala kontol mang marwan yang siap dan saat kepala itu dimulut vaginaku aku menurunkan tubuhku, bleesssss... kontol besar nya amblas ditelan vaginaku dan aku terduduk diatas pinggulnya.
diatas tubuh mang marwan aku mulai bergoyang mengayunkan pinggulku sesekali tubuhku naik turun sesuka hatiku mereguk kenikmatan merasakan kontol besar mang marwan didalam liat vaginaku mengoyak, menyodok, memutar didalamnya membuatku semakin melayang nikmat merasakannya. tubuhku seakan menari meliuk liuk diatas pinggul mang marwan hingga aku kembali tak dapat membendung orgasme ke duaku. pinggulku bergerak semakin liat dan cepat, nafasku memburu dan .....
aaaaahh...koonntol...gede enak banget.... aaaah... maaang...kontolnya enaaaaak..., pekikku kembali menyebut kata kontol seperti biasanya disaat aku orgasme. aku terkulai diatas dada mang marwan yang memelukku mencium keningku dengan lembut. diterlentangkan aku disampingnya dan mang marwan menindih tubuhku dengan kontol besarnya kembali masuk didalam vaginaku yang kembali banjir oleh cairan orgasme vaginaku.
tak lama menindihku mang marwan memintaku untuk menungging, aku membalikkan badanku menungging dengan gaun kusingsingkan dipinggangku bokongku yang menyembul telanjang dihadapannya yang akan kembali disetubuhinya.
aaahhhh.... erangku merasa geli saat kurasakan kepala kontolnya menyentuh bibir vaginaku dan mencengkeram pantatku dengan kasar, mungkin karena bernapsu pikirku. dan blessss... kontol itu terbenam dengan kerasnya didalam vaginaku namun kurasakan sesuatu yang berbeda, kurasakan kontol ini berbeda bengkoknya kearah kanan sementara tadi saat awal disetubuhi dari belakang mang marwan bengkok ke kiri, dan kurasakan batang kontol ini panjang namun lebih kecil lingkarannya kurasana di liang vaginaku.
dengan reflek aku menoleh kebelakang saat kulihat mang marwan terjerembab terlentang kesamping dengan kontolnya yang masih tegak, jadi siapa yang sedang memegang bokongku dan menyetubuhiku, pekikku dalam hati. saat kulihat seorang lelaki seusia mang marwan sedang memegang pingggulku.
aaahhh...jerikku dengan reflek aku meronta menghindar menatap lelaki itu seraya kututup selangkanganku.
maaf bu... saya juga gak tau... tau tau yayan dorong saya....ujar mang marwan
saya udah ngintip dari tadi... gak kuat liatnya.... saya gak akan sebarin kejadian ini asal saya boleh ikut bu... ujar lelaki yang bernama yayan ini berkali kali meyakinkan aku untuk tidak menyebarkan kejadian ini dan setengah memelas mang yayan mengatakan kalau dia sudah 3 bulan ini tidak pulang kampung. dari wajahnya terlihat lebih muda dibanding mang marwan dan juga terlihat bersih dengan kulitnya yang putih.
aku hanya diam tak bergeming saat mang yayan mendekatiku sambil membujukku. kupandang mang marwan yang juga tak dapat berbuat banyak hingga aku pasrah saat tangan mang yayan menyentuh pundakku.
boleh ya bu....bisik mang yayan menatap wajahku dan melihatku tak mengelak tangannya mang yayan tak menunggu jawaban dari mulutku lagi. aku pasrah mengikutinya saat mang yayan membaringkanku di atas tikar. kontolnya yang tadi sempat masuk ke dalam vaginaku terlihat tegak berdiri dengan celana yang sudah dilepasnya. kurentangkan kedua kakiku saat mang yayan menyibak rok gaunku keatas perutku. matanya berbinar penuh napsu melihat bulu kemaluanku. berkali kali pujian keluar dari mulutnya memuji kemulusan tubuhku. tangannya menggenggam barang kontolnya dan mengarahkannya ke lubang vaginaku.
aaahhh... sudah lama saya enggak rasain ginian...ujarnya dan perlahan kurasakan batang kontolnya masuk kedalam vaginaku.
mang yayan menggenjot vaginaku sementara mang marwan disampingku dengan tangan meremas remas buah dadaku. gaun gamisku sudah tersibak hingga dadaku membuka seluruh auratku yang dinikmati mang yayan dengan mata terbelalak melihat kemulusan tubuhku yang sedang disetubuhinya.
uuuhh... enak banget wan... seksi banget ibu dewi pake kerudung.... gak nyangka...ucap mang yayan kepada mang marwan yang menyaksikan sambil mengelus kontinya yang kemudian ia menyodorkannya ke mulutku dan aku menyambut batang kontol mang marwan sehingga 2 mulut, atas bawah ini terjejal 2 kontol bersamaan.
konti mang yayan terasa lebih panjang olehku sehingga menyentuh mulut rahimku hingga terasa begitu nikmat oleh gesekan kontinya membuatku semakin melenguh nikmat sambil tetap ku hisap konti mang marwan yang memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung dengan tak sempurna. mang marwan menarik kontinya dari mulutku seraya memandan dan mendekatkan wajahnya, bibirnya mencium bibirku yang kusambut dan saling melumat sambil tangannya terus meremas-remas kedua buah dadaku.
sesaat mang marwan duduk menjauh dariku memberi seakan memberi kesempatan mang yayan untuk menyetubuhiku sendiri. hujaman mang yayan semakin cepat, tangannya meremas-remas buah dadaku. bibirnya mencium bibirku yang melumat bibirku dengan penuh napsu. aku tak kuasa menahan kenikmatan dari mang yayan, sesaat kemudian aku memekik, tubuhku mengejang nikmat, aku mencapai orgasmeku dibawah tubuh mang yayan yang terus menggenjotku.
nafasku tersengal, mang yayan memandangku dengan hujaman konti nya yang melambat keluar masuk vaginaku yang basah berlendir. dibantu mang marwan aku membalikan tubuhku untuk menungging dihadapan mang yayan yang memegang bokongku.
aaaaaaaaahhh... lenguhku yang kembali kontinya menghujam vaginaku dari belakang dan terdengar ceplok ceplok benturan bokongku dengan pinggulnya yang bergerak maju mundur sambil meremas remas bokongku. mang marwan tak tinggal diam seraya memintaku untuk menghisap kontinya lagi di mulutku. jika pinggul mang yayan mengayun ke depan menyodokkan kontinya di vaginaku, membuat tubuhku terhentak ke depan sehingga konti mang marwan terbenam ke dalam mulutku.
aaahh... enak banget...masih sempit gini... memek bu dewi..., ujar mang yayan tangannya sambil menepuk bokongku.
gak nyangka bisa ngentot cewek cantik kayak bu dewi ini..., ujarnya lagi.
apalagi bu dewi berkerudung... jadi tambah seksi dan cantik ya wan....?!. ujarnya kepada mang marwan yang memegang kepalaku, membenahi kerudungku yang kemudian ditarik tangan mang yayan kebelakang sehingga kepalaku mendongak keatas membuat konti mang marwan terlepas dari mulutku. untuk kedua kalinya aku mengejang mencapai orgasmeku dengan kepala terdongak keatas karena kerudungku di tarik mang yayan seperti sedang memacu kuda betina yang menggelepar nikmat.
aku terkulai dengan konti mang yayan yang tercabut dari vaginaku. tubuhku di terlentangkan oleh mang yayan, kedua kakiku direntangkan mengangkang dilengannya dan kontinya kembali menghujam vaginaku yang di enjot nya lagi dengan ganasnya.
ooohhh.. oooh.. lenguhku menahan rasa geli nikmat, kulihat mang marwan yang mengelus kontinya sendiri bersimpuh di sebelahku melihatku dengan tak sabar.
bu dewi... bisik mang yayan yang tiba tiba memelukku wajahnya tepat diatas wajahku memandangiku.
aaahkk... mang yayan menggeram dengan pinggul menghentak hentak menyodokkan kontinya yang menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
aaaghh.. geram mang yayan memandangku dengan puas sambil mencabut kontinya dari vaginaku yang banjir oleh spermanya dan aku tergolek lemas mengangkang saat mag marwan beringsut ke depan selangkanganku. kini gilirannya mengarahkan kontinya yang dari tadi menunggu ke vaginaku yang banjir sperma.
blessshh...konti mang marwan masuk dengan lancarnya dan menggejotku dengan penuh kenikmatan. hingga 2x lagi aku mengalami orgasme ku dengan mang marwan disaksikan mang yayan yang sudah merapikan celananya duduk merekam dengan HPnya.
mang yayan... jangan direkam... ujarku.
enggak keliatan mukanya bu...ujarnya
iya asal muka aku jangan keliatan... gak apa-apa...ujarku dan mang yayan merekam hanya sebatas dada kebawah.
ooohh.. maaang...lenguhku tak dapat lagi kumenahan orgasme ku yang ke 3 dengan mang marwan bersamaan dengan mang marwan yang menggeram.
aah.. bu dewi terima...ucapnya dan pinggulnya menghentak hentak penuh kenikmatan bersmaan dengan aku yang mengejang orgasmeku.
dengan nafas masih terengah aku duduk seraya kubersihkan vaginaku yang masih keluar sperma yang meleleh dari lubang vaginaku. entah anak siapa jika nanti aku hamil pikirku teringat suamiku aku masih beruntung memiliki suamiku.
mulus banget punya bu dewi... puji mang yayan sambil melihatku yang masih duduk mengangkang memuji vaginaku. satu tangan memegang HP merekam vaginaku dan satu tangannya lagi menjamah dan menyibak bibir vaginaku memerah basah.
jembutnya seksi banget...ucapnya membelai bulu kemaluanku yang tercukur dengan model mo-hawk berbaris rapih dari atas hingga belahan bibir vaginaku membentuk garis lurus hitam.
kurapihkan kerudungku, gaun gamisku kubersihkan dari debu dengan celana dalam yang basah tak lagi kukenakan kuselipkan ke dalam saku ku dan aku pamit.
3 bulan telah berlalu sejak aku disetubuhi mang yayan dan mang marwan di rumah baru yang masih kosong di komplek perumahan. aku tak menceritakan kejadian itu kepada suamiku. jika dia kuceritakan pasti dia akan senang hati mendengarnya dengan penuh napsu, apalagi sampai melihat istrinya sendiri disetubuhi laki-laki lain, hingga aku memutuskan tidak menceritakan peristiwa itu kepadanya, biarlah menjadi kenangan dan kenikmatan tersendiri buatku.
hingga suatu hari suamiku memintaku untuk kembali bersetubuh dengan mang marwan lagi dan dia akan merekam nya lagi dengan kamera tersembunyinya.
gimana mih ? mau kan ? tanyanya.
iya piih... ujarku.
hari yang ditentukan. dari balik jendela, kulihat mang marwan membawa beberapa kayu dan kotak peralatannya yang hanya sebagai kamuflase agat tetangga tak curiga. mang marwan memasuki halaman rumah. saat kusambut di pintu, wajahnya tersenyum melihatku di balik pintu dengan tubuhku yang telanjang bulat sambil tersenyum menghadapnya.
diutup mang pintunya... nanti keliatan orang... ujarku tersenyum senyum menyambut tangannya yang merangkulku dan bibirnya yang mengecup bibirku.
ih bu dewi nakal banget....ujar mang marwan sambil tangannya mengelus bokongku. aku menyambut bibirnya dan kulumat sesekali kujulurkan lidahku yang di hisapnya dengan gemas.
kuajak mang marwan ke kamar sambil melepas pakaiannya satu persatu hingga telanjang, kontinya sudah berdiri tegak kugenggam dan kutarik lembut keatas ranjang.
emmhh...kecup mang marwan dibibirku sambil memandang.
kangan ya sayang...? ucapnya.
iya mang... kangen... jawabku membiarkan tangannya menjelajahi tubuh telanjangku.
kangen apanya sih...? goda mang marwan membelai rambutku.
kangen kontol... bisikku nakal seraya ku benamkau wajahku di dadanya.
buat bu dewi sayang.... nih...ucapnya seraya membimbing tanganku memegang kontinya.
sesaat sunyi, yang ada deru nafas penuh napsu aku dan mang marwan yang bergumuk saling mencumbu ganas. kontinya sudah begitu keras.
mang... masukin...pintaku aku terlentang dengan ku rentangkan kakiku.
apanya sayang...?. pancing mang marwan menggodaku
masukin kontolnya... mang... pengen dientot... ucapku dengan vulgar membuat mang marwan semakin bernapsu mendengar kata-kataku sehingga dengan ganas nya mang marwan menyetubuhiku.
3x atau 4x entah sudah berapa kali orgasmeku dengan berbagai posisi aku disetubuhinya dan aku mereguk kenikmatan darinya. hingga kulihat mang marwan menatapku dengan pinggul bergoyang cepat.
bu dewi.. sayang... saya mau keluar... bisiknya.
iya mang keluarin di dalem...ucapku menyemangatinya.
iya bu dewi...
keluarin di dalem mang... aku hamil juga gak apa apa... ucapku
oooh... saya hamilin bu dewi ya...
iya maang... hamilin aku....
uuughh... saya hamilin bu dewi... pekiknya dan pinggulnya menghentak hebat.
namun tiba-tiba
gubrak... terdengar keras dari lemari dengan pintunya yang terbuka kulihat suamiku keluar dari persembunyiannya sambil memgang kontinya memandang aku dan mang marwan yang sedang orgasme.
mang marwan hanya terperangah terhenyak dengan konti yang dicabutnya dan menghindar kesamping saat suamiku merangsak maju ke arahku dan mengarahkan kontinya ke vaginaku yang banjir sperma mang marwan.terpana melihat suamiku yang menyetubuhiku dihadapannya dengan tiba-tiba.
aaagghh... geram suamiku tak lama ia menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
hanya suara nafas terengah, sunyi. mang marwan hanya terduduk terdiam memandangku dan memandang suamiku.
ah maaf....ucap suamiku.
saya yang minta maaf pak...ujar mang marwan dengan suara pelan.
gak apa-apa....mang...ujar suamiku.
gak kuat sayang... waktu kamu bilang hamilin tadi...ujar suamiku kepadaku rupanya itu yang membuatnya keluar dari persembunyiannya merekam dan mengintip persetubuhan ini.
aku beranjak ke kamar mandi dengan tubuh telanjangku yang tak ku tutupi. kubasuh tubuhku dan kubersihkan diriku setlah mereguk kenikmatan berkali kali dengan mang marwan.
aku kembali ke kamar saat kulihat mang marwan dan suamiku diranjang sudah terlibat percakapan ringan dengan suasana yang lebih akrab.
saya sudah mengerti bu dewi...ujar mang marwan saat aku duduk di tengan-tengan antara dia suamiku dengan tubuh masih telanjang. tangannya membelai pahaku.
jadi bu dewi gak usah kangen lagi...ucap mang marwan seraya tertawa kecil.
iiih papah... bukan aku loh yang minta... kan papah yang nyuruh aku godain mang marwan...protesku.
iya...sayang ujar suamiku.
iya bu dewi... enggak gitu kok...ujar mang marwan seraya merangkul dan memeluk tubuh telanjangku dihadapan suamiku.
aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku sesekali bercengkerama atau tertawa bertiga bersenda gurau.
istri pake kerudung mang...tanya suamiku kepada mang marwan yang seang menghisap puting susuku.
pake pak... jawab mang marwan, tangannya membelai bulu vaginaku yang hanya berbentuk garis hitam dari atas kebawah belahan vaginaku.
cakep... dipotong gini... bikin napsuin...ujar mang marwan.
iya nodel mo-hawk... istri suruh potong gitu mang... ujar suamiku dan kami tertawa bersama.
beberapa saat kemudian saat kurasakan konti mang marwan sudah begitu keras sejak tadi ditanganku dan suamiku sedang keluar kamar. mang marwan mengecupku.
lagi yuk bu dewi...ucapnya membimbingku ke tengah ranjang dan aku digumulinya, disetubuhinya lagi.
oooh... kontol... pekikku saat mang marwan mulai menyarangkan kontinya kedalam vaginaku bersamaan dengan suamiku yang kembali ke kamar dan melihatku sedang disetubuhi mangmarwan.
POV mang marwan
aku memang beruntung, pikirku setelah beberapa kali aku zinahi mamah muda ini kini dengan restu suaminya aku bisa leluasa menzinahinya lagi. mamah muda usianya 26 tahun berkerudung, cantik, tubuhnya yang mulus dan satu lagi mekinya yang masih sempit nikmat sekali. kurangkul tubuh telanjangnya saat suaminya keluar kamar.
lagi yuk.. bu dewi...? bisikku seraya kubelai rambutnya yang tak lagi terbungkus kerudung. ku cium pipinya dan ku lumat bibirnya yang menyambutnya dengan penuh birahi. ku rebahkan dan kugumuli dengan penuh napsu sambil tanganku meremas-remas kedua buah dadanya.
eeesshh....maaang... cepet masukin...bisiknya disela desahnya saat kepala kontiku hanya ku gesekkan pada belahan bibir vaginanya. aku hanya tersenyum sambil terus kugesekan, kupandangi vaginanya yang mulus terlihat indah, menggembung kemerahan tidak seperti milik istriku pikirku.
maaang...ayo masukin....disela desahannya ibu dewi memandangku.
apanya bu dewi..? godaku.
kontolnya masukin maaang... bisiknya dengan nada seksi dan nakal.
aaaahhhh... desahnya saat kepala kontolku ku tekan dan blesss... perlahan menyeruak masuk dengan penuh kenikmatan dan mulai ku gerakan pinggulku maju mundur diiringi desahan dan lenguhan suara bu dewi yang terdengar sungguh seksi.
waaah... nambah nih...?! ucap pak agung saat masuk kekamar melihat aku sedang menyetubuhi istrinya dengan suaranya bergetar mendekat duduk dibibir ranjang menyaksikan istrinya ku setubuhi.
eeeshh.. papah... desah bu dewi memanggil suaminya sambil tubuhnya yang terlentang menghentak hentak oleh pinggangku.
enak sayang...?, pak agung memegang tangan istrinya.
enak paah... enak banget... kontolnya mang marwan...ucap bu dewi dengan wajah cantiknya penuh birahi.
liat paaah... aku dientot mang marwan...ucap bu dewi membuatku terhenyak dan meletupkan birahiku terdengar sungguh seksi ditelingaku.
papah suka kan...? liat aku dientot cowo lain... ucap bu dewi lagi membuatku semakin bersemangat. kulihat pak agung yang mengocok kontolnya sendiri menatap istrinya yang terengah penuh kenikmatan ku setubuhi.
liat memek aku di entot kontol mang marwan paah...lanjut ucapan bu dewi kulihat membuat pak agung semakin bernapsu mengocok kontolnya sendiri.
pak agung mendekatiku mamandangi vagina istrinya yang kuhujam kontolku.
gantian pak...ucapku seraya kucabut kontolku dan memberi kesempatan kepadanya yang sesaat memandangku dan mengambil alih posisiku. kontolnya yang kecil mulai menghujam hujam vagina istrinya dengan penuh semangat.
gantian lagi pak... ujarku menghentikannya.
saya minjem bu dewi, pak.... ujarku seraya di depan matanya ku hujamkan lagi kontolku dan kembali bu dewi menggelinjang dan menggeliat nikmat disaksikan suaminya sendiri.
uuh... memek bu dewi, istri bapak enak banget pak...ucapku kepada pak agung yang justru membuatnya semakin terbakar birahinya.
gantian mang...pinta pak agung seraya mengambil alih posisiku dan menyetubuhi istrinya dengan penuh napsu. sementara aku bergeser sambil kusodorkan kontolku ke wajah bu dewi yang menyambut dengan mulutnya yang menganga dan menghisapnya dengan penuh gairah.
liat pak agung... istri bapak seksi banget... ujarku.
ooooohhh... geram pak agung sambil menggeram orgasme.
aku ambil alih tubuh telanjang bu dewi dari suaminya yang terkulai usai menyemprotkan spermanya di vagina istrinya yang langsung kuhujamkan dalam dalam dengan nikmatnya. pak agung hanya bisa menyaksikan istrinya ku setubuhi dihadapannya.
aaaahh.. maaang...kontolnya enak banget..., ucap bu dewi setiap kali kubuat ia orgasme dengan berbagai macam posisi. sambil memandang suaminya yang tak berdaya menyaksikan istrinya kusetubuhi.
pak agung...panggilku kuminta untuk mendekat.
liat pak... saya hamilin istri bapak...ucapku dan
crooot... kutanamkan kontolku dalam dalam menghujam hujam dengan sperma menyembur liar vagina bu dewi. kucabut kontolku yang basah dah kusodorkan kepada bu dewi untuk menghisap dan membersihkan sisa sisa sperma ku dihadapan pak agung, suaminya.
menjelang sore tak terdengar suara pak agung dan bu dewi di kamarnya membuatku penasaran perlahan kubuka pintu kamarnya dan kudapati tubuh telanjang pak agung dan bu dewi yang terlentang masih terlelap. kupandangi tubuh bu dewi yang sungguh terlihat seksi, dengan kedua buah dadanya dan bulu kemaluannya yang hitam membentuk garis terlihat indah dengan pahanya yang putih mulus sungguh menggairahkanku. ku sentuh kakinya membangunkannya melihat kearahku dan menurut saat kuajak keluar kamar dengan tubuh masih telanjang dalam rangkulan tanganku sambil mengelelus bongkahan bokongnya yang seksi. di sofa ruang tengah ku peluk tubuhnya diatas pangkuanku dengan bibirnya yang menyambut bibirku yang melumat nikmat. sekali lagi aku ingin menyetubuhinya menghujam vaginanya pikirku sambil ku celupkan 2 jariku membuatnya melenguh.
emmhh... mang... bisiknya dengan kedua kakinya yang di bukanya mengangkang lebar membiarkan jariku keluar masuk dilubang vaginanya yang mulai basah satu tanganku lagi meremas-remas buah dadanya yang masih kenyal dan lembut.
enak bu dewi...? bisiikku
he ehmmh... jawabnya dengan mata terpejam pejam.
pengen pake kontol gak ? bisiikku lagi.
he eh... jawabnya lagi menatapku dengan penuh harap. kuminta ia untuk menyebutkannya dengan nakal.
kontol...ucapnya dan menyambut kecupanku.
bilang lagi bu dewi...ujarku.
pengen kontol... mang...ucapnya dengan terlihat jalang. terbayang setiap hari ia menyenakan kerudung terlihat seksi saat menyebut kannya.
pengen apa bu ?, pancingku lagi.
pengen dientot kontol mang... ucapnya kembali ku kecup bibirnya dan kuminta untuk melorotkan celanaku dan kontiku sudah mengacung dihadapan wajahnya. kuminta ia untuk menghisapnya.
ku belai rambutnya memegang kepalanya yang bergerak naik turun dengan mulut dipenuhi batang kontiku, aku memandang istri pak agung ini sungguh cantik sekali dengan penuh napsu yang akan ku setubuhi lagi.
aku duduk di sofa saat ku minta untuk bangun dan ku bimbing mengangkangiku. tangan lentiknya meraih kepala kontiku yang diarahkannya ke lubang vaginanya yang sudah basa.
oooohh... lenguhnya dengan tubuh merosot duduk diatas pangkuanku dengan kontiku yang terbenam didalam vaginanya yang hangat yang menjepit dengan nikmatnya.
enak bu dewi..., bisikku sambil kupeluk tubuhnya dipangkuanku
he eh... mang.. enak banget... disela lenguhannya dan pinggulnya mulai mengayun maju mundur, terkadang tubuhnya naik turun sesuka hatinya mereguk kenikmatan birahinya.
berbagai posisi ku setubuhi mulai dari WOT sampai menungging hingga membuatnya berkali-kali orgasme.
uuughh... geramku sudah saatnya aku menyemburkan sperma ku di dalam rahimnya pikirku. kududukan tubuh telanjangnya di sofa dengan kedua kaki menjulur ke lantai mengangkang lebar dan kuhujam hujamkan kontiku dengan cepat.
uuughh... enak bu dewi.... ? bisiku memandang wajah cantiknya yang sayup menggeliat penuh kenikmatan. kupegang pinggulnya sambil ku hentak hentakan pinggulku menghujam dengan deras dan cepat kontiku di vagina cantiknya dengan bulu jembutnya yang tercukur rapi membentuk garis tegak lurus dan bibir nya yang kemerahan. kontiku sudah berlumur lendirnya yang putih terus keluar masuk menyodok-nyodok hingga akhirnya aku tak dapat menahan orgasme ku.
crooothh... croothh.. berkali kali sperma ku menyembur didalam.
uuuhh... habis sudah spermaku, jika sampai hamil aku tak peduli toh sudah diijinkan suaminya. ku cium bibirnya sebelum kucabut kontiku bersamaan dengan spermaku yang meleleh membanjiri lubangnya.
kubersihkan kontiku dan kurapihkan celanaku sebelum aku keluar meninggalkan bu dewi yang masih tergeletak lemas dengan vagina yang basah oleh spermaku yang meleleh dari vaginanya dan aku pamit keluar rumah menjelang sore.
sudah 4 bulan berlalu setelah terakhir aku disetubuhi mang marwan, aku merasa kangen, kangen dengan kenikmatannya walau suamiku selalu memenuhi hasrat biologisku namun kurasakan berbeda dengan mang marwan, mungkin karena konti mang marwan lebih besar dan panjang dibanding milik suamiku memberikan kenikmatan yang lebih saat aku disetubuhinya, teringat juga dengan mang yayan saat mereka menyetubuhiku bergantian, namun aku merasa kurang suka dengan mang yayan.
siang itu, kusingsingkan gaun gamis panjangku kuraba vaginaku yang basah karena tanpa celana dalam meleleh hingga pahaku. diruang tamu dan dengan dildo ditanganku duduk mengangkang ku gesekkan kepala dildo itu diantara bibir vaginaku. teringat saat-saaat konti mang marwan yang besar menggesek diantara bibir vaginaku dan kepala kontinya melesak memasuki lubang vaginaku, sambil ku tekan kepala dildoku di lubang vaginaku.
aaah... masukin maang... bisikku sambil kutekan lebih dalam dildo itu ke vaginaku terbanyang mang marwan yang mulai menyetubuhiku.
mang.. marwaan... kontolnya enak banget... bisikku dengan dildo kuhujam hujamkan sendiri mengaduk lubang vaginaku. semakin cepat dan semakin nikmat yang kurasakan walau tak senikmat kontol asli mang marwan.
kontoool... pekikku sambil aku menggejang mencapai orgasmeku.
kuulang hingga 3x aku mengalami orgasme ku dengan dildo ku sambil membayangkan konti mang marwan menghujam vaginaku. aku terkulai lemas di kursi ruang tamu dengan gaun gamis yang kubiarkan tersingkap dengan vaginaku yang basah oleh cairan kenikmatanku sendiri. hingga entah berapa lama aku tertidur di situ. saat aku tersadar suara ketukan pintu yang berkali-kali.
yaaa... ujarku seraya ku rapihkan gaunku dengan rasa was-was apakah tamu itu melihat lewat jendela ?, pikirku. jika melihat dari jendela pasti ia melihat aku yang tertidur dengan gamis ku yang tersingkap tadi.
sore bu... maaf ini pesanan ibu tadi...ujar seorang yang berseragam minimarket dihadapan pintu.
oh ya... mas....rivan.. ujarku pada rivan yang sudah terbiasa mengirim pesananku, seraya ku sambut bungkusan yang ia sodorkan, aku memandangi wajahnya dan menyuruhnya masuk dan aku membawa bungkusan itu kedalam seraya mengira apa dia melihat aku tertidur dari jendela tadi ? pikirku lagi seraya aku kedalam untuk mengambil dompetku dengan rasa gundah penuh tanda tanya.
jika ia mengintip kedalam melihat posisi tidur ku dengan gamis tersingkap tanpa celana dalam yang membungkus selangkanganku ia pasti melihat aku selangkangan ku dengan jelas.
dari kamar dengan membawa beberapa lembar uang aku kembali ke ruang tamu.
mas rivan ini... ucapku namun membuatku terhenyak sambil menyodorkan uang dan aku terpaku melihat rivan.
oooh... ya bu..., ucap rivan dengan gugup dengan tangan yang menggenggam dildo miliku yang tadi kupakai dan meletakkannya kembali di kursi tamu.
ma.. maaf bu... ta tadi saya dudukin... ucap rivan berdiri merunduk. sambil meletakkan dildo itu kembali di kursi dan aku hanya terdiam dengan merasa malu dan entah apa yang harus kulakukan.
maaf bu dewi... sa saya... eee.. anggap saja saya gak liat itu... ucapnya menyadarkan keterkejutanku sambil ia mengambil uang dari tanganku. ingin rasanya menutup wajahku yang mungkin memerah dihadapannya.
ini kembaliannya bu... ujarnya menyodorkan ke tanganku saat mataku melihat ke arah tonjolan kemaluannya yang terlihat menggelembung.
ta... tadi kamu juga liat dari jendela ya... ? ucapku perlahan.
ma.. maaf bu gak sengaja... tadi saya ketuk pintu lama... jawab rivan memandangku dengan mata tajam membuat mataku tertunduk dan melihat kearah selangkangannya yang menonjol semakin terlihat sesuatu mengeras disitu.
kembaliannnya buat kamu aja.. ucapku dengan pandangan mata menatap matanya seraya aku mendekat.
asal kamu jangan bilang siapa-siapa... ucapku sambil kupegang tangannya dan rivan memandangku dan tak menghindari tubuhku yang semakin berdiri merapat dengan tubuhnya. wajahku sudah begitu dekat dengan wajahnya dan menunggu apakah ia akan menghindar yang berarti menolak atau akan melakukan sesuatu.
sesaat mataku dan matanya saling memandang dan membuatku gembira saat rivan mendekatkan wajahnya dan aku menyambut ciuman bibirnya.
emmhh... sambil kupejamkan mataku, yang berarti terjadi sesuai keinginanku asalkan ia mau menyimpan rahasia ini. tangannya sudah memeluk tubuhku dengan bibirnya yang melumat bibir dan lidahku dengan penuh napsu.
emmhh... rivan... kamu jaga rahasia ya... bisiiku.
iya bu dewi... jawabnya dan kembali melumat bibirku tangannya meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang kontinya yang sudah mengeras di dalam celananya yang menggembung. rivan memandangku saat aku bersimpuh dan membuka sleting celananya.
aaah... gede banget... bisikku saat kontinya menjulur keluar dari celah sletingnya dengan kepala konti yang seperti jamur seperti milik mang yayan namun memiliki leher yang besar seperti mang marwan. tangan rivan memgang kepalaku yang terbungkus kerudung dan menariknya agar aku menghisapnya dan aku mengerti seraya ku hisap dan kujilati dengan penuh napsu konti besar dan panjangnya.
aah... bu dewiiii... enak banget... ucapnya membiarkan aku terus menghisapi kontinya dengan kepalaku yang bergerak maju mundur semakin cepat.
kontinya sudah begitu keras saat ku keluarkan dari mulutku seraya kusingsingkan gaun gamisku.
kamu tadi liat dari jendela keliatan apa ?, bisiiku.
keliatan bu dewi... gak pake celana tadi saya liat... ucapnya memandangiku yang menyingsingkan gamisku yang kemudian kuangkat dan kuperlihatkan selangkanganku yang memang tak terbungkus celana dalam.
emmh... jembut aku keliatan ya tadi... ucapku seraya kuperlihatkan bulu kemaluanku.
iya bu dewi... rapih banget jembutnya... ucapnya seraya bersimpunh dihadapanku yang berdiri. tangannya membelai bulu kemaluanku.
emmhh... rivan.. lenguhku saat tangannya membelai bibir vaginaku jari tengahnya menyelihap kelubang vaginaku.
kamu gak pengen masukin punya kamu ?, ucapku dengan birahiku yang sudah diubun-ubun.
mau bu... biar bu dewi gak usah pake dildo... candanya.
aaah... kamu...nih jadi malu ketahuan sama kamu.... seraya kusingkirkan vas bunga dari meja tamuku dan aku duduk dibibir meja dengan kaki mengangkang menjulur ke lantai.
masukin rivan... pintaku lagi dan rivan melepas ikat pinggangnya dan melorotkan celananya ke lutut. dengan kontinya yang berdiri begitu keras rivan bersimpuh dihadapanku dengan konti diarahkannya ke vaginaku yang sudah basah.
eemhh... rivaaan... lenguhku saat kurasakan kepala konti nya menggesek belahan vaginaku dan berhenti tepat di mulut lubang vaginaku saat kurasakan perlahan kepala konti itu mendesak masuk dan semakin dalam hingga perlahan semakin terbenam dan menghilang di dalam lubang vaginaku.
oooohhssss.. rivaan... lenguhku dab blesssshhh... kurasakan kenikmatan saat seluruh konti panjangnya terbenam seluruhnya ke dalam vaginaku. tubuhku melengkung nikmat terasa lebih nikmat dibanding dengan dildo yang baru saja kunikmati. lebih hangat dan hidup dldalam vaginaku.
kusingsingkan gaun gamisku hingga kedua buah dada telanjangku terpampampang di hadapannya agar tangannya bebas menjamah dan meremas kedua buah dadaku dan aku mereguk kenikmatan birahi bersamanya. kedua tangan rivan yang memegang pinggangku sesekali meremas buah dadaku, dengan pinggangnya bergerak maju mundur menyetubuhiku memberikan rasa nikmat yang kurasakan dengan kepala kontinya yang besar mengaduk aduk lubang vaginaku.
oosshhh... aaahh.. ooohh.. lenguh ku berkali kali. sesekali rivan melumat bibirku.
uuuh... bu dewiii.. cantik banget... dari dulu kalo ibu lagi belanja saya udah napsu banget sama ibu dewi... ujar rivan memangku dengan penuh napsu, pinggulnya tak henti maju mundur.
saya tau... kamu suka liatin saya kalo lagi belanja van... ujarku.
teruss vaan... lenguhku yang beberapa saat kemudian aku tak kuasa membendung orgasme ku, aku mengejang, tubuhku menggeliat nikmat.
udah keluar bu dewi...? bisik rivan mengecup pipiku
udah van... ujarku sambil terengah. rivan memintaku untuk menungging, membimbing tubuhku bersandar di bangku membelakanginya dengan bokongku menyembul dihadapannya.kurasakan tangannya mengelus, meremas dan memukul kecil bokongku plak...plak... plak... dan sesaat kemudian kurasakan kontinya mulai mencari jalan dibibir vaginaku.
bleessshh... aaahhh.. lenguhku saat kontinya terbenam dari belakang.
beberapa saat rivan menyetubuhiku dengan posisi menungging membuat birahiku kembali terbakar.
vaan... aku mau diatas... pintaku dan dengan penuh pengertian rivan mencabut kontinya dan duduk di kursi menyambut tubuhku. kedua kakiku mengangkang diatas kontinya yang tak lama terbenam didalam vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya. rivan memeluk tubuhku dan aku mulai menggoyangkan pinggulku sehingga kontinya mengaduk dengan nikmatnya didalam vaginaku.
dengan posisi aku diatas pangkuan rivan membuat aku tak bertahan lama dengan rasa nikmat yang sangat kurasakan konti rivan terbenam begitu dalam dan mengaduk nikmat didalamnya hingga aku tak mampu menahan orgasme kedua ku. tubuhku mengejang nikmat seraya kucium dan kulumat bibir rivan.
rivan memelukku hingga orgasmeku selesai. dan dengan lembut rivan mendudukanku di kursi, kedua kakiku yang mengangkang di tahannya dikedua lengannga dan kontinya kembali menghujam vaginaku yang basah.
rivaaan... lenguhku terengah nikmat.
enak bu dewi...? ucap rivan semakin cepat mengoyangkan pinggulnya.
gak nyangka saya bisa ngentotin bu dewi...uuuhgg... ujarnya lagi dengan penuh birahi.
uughh.. saya suka memek bu dewi... uuh.. aaah... bu dewiiii.. tiba tiba rivan memekik tertahan dan kulihat pinggulnya mengejang hebat. aku hanya menggelinjang membiarkan ia menumpahkan seluruh spermanya didalam vaginaku.
rivaan... kamu keluarin didalem... ucapku saat rivan mencabut kontinya dan melelehlah spermanya dari lubang vaginaku.
aah... maaf bu dewi... gak kuat nahannya tadi.
usai membersihkan dan merapikan diri rivan pamit kepadaku.
jangan bilang siapa-siapa ya van... ucapku untuk merahasiakan kejadian ini.
iya bu dewi... ujar rivan tersenyum dan menyambut kecupan bibirku.dan berlalu pergi. emhh... aku menghela nafas, aku sudah disetubuhi orang lain lagi selain suamiku dan tanpa sepengetahuan suamiku. entahlah tapi aku menikmatinya sejak suamiku sendiri menyuruhku untuk bersetubuh dengan laki-laki lain.
aku duduk dengan rasa masih terkesima dengan kedatangannya sambil kujawab mang marwan yang menanyanyakan kabarku.
kusuguhkan air minum di meja tamu, saat mang marwan menyentuh tanganku.
bu dewi gak kangen ?.... ujar mang marwan menatapku. dan aku hanya tersipu dengan rasa jengah dengan adanya mang yayan yang sejak tadi menatapku dengan penuh birahi.
saya cuma mampir... besok ada project agak jauh dari sini... ujar mang marwan. kubiarkan tanganku yang di genggam dan dielusnya. berarti akan lama lagi mang marwan bertemu lagi, pikirku.
mang marwan duduk bergeser merapat lebih dekat membuat ku berdebar bergairah. kusambut bibirnya yang mengecup bibirku. kulihat mang yayan tak mau ketinggalan berpindah diduduk di sebelahku juga. tangannya menjamah dadaku.
gak apa-apa kan bu dewi..?, ujar mang yayan. aku berganti menyambut kecupan mang yayan. dadaku berdegup kencang teringat saat aku di gilir mereka dulu di komplek perumahan itu.
tiba-tiba HP mang marwan berbunyi dan aku kembali menyambut kecupan bibir mang yayan yang merangkulku. ku dengar mang marwan yang berbicara dengan istrinya sambil melihat kearahku dalam rangkulan mang yayan.
usai menelpon, mang marwan hanya melihat ku yang sedang dicumbu mang yayan, tangannya menyibak gaun gamisku dan mendapati selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam. mang yayan terhenyak gembira, tangannya mengelus bulu kemaluanku yang tercukur rapih.
ah... mang... jangan di poto... ucapku melihat mang marwan mengarahkan HPnya kepadaku.
mukanya gak keliatan kok bu dewi... ujar mang marwan.
dibuka yan... ujar mang marwan kepada mang yayan dan tangannya menyibak gaun gamisku lebih lebar. kurentangkan kedua kakiku dan mang yayan berpose di depan selangkanganku.
mang marwan memperlihatkan HP nya kepadaku, meyakinkan aku, wajahku tak terlihat di poto tadi.
bu dewi... ujar mang yayan di sebelahku berdiri sudah menyodorkan kontinya dihadapan wajahku.
tolong bu dewi... ujar mang yayan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung dan mengarahkannya kehadapan kontinya. aku membuka mulutku dan kuhisap konti mang yayan dimulutku.
eeemmhh... emmhh.. lenguhku sambil kepalaku maju mundur dan kulihat mang marwan melihatku sambil merekam.
eemm... maang marwan... protesku seraya kututup wajahku.
gak apa-apa bu dewi saya simpan buat sendiri...ujar mang marwan semetara mang yayan sudah kembali menjejalkan kontinya di mulutku dan aku hanya pasrah membiarkan mang marwan merekamku yang menghisap konti mang yayan.
udah mang... jangan direkam... pintaku dan mang marwan mematikan HPnya.
emmhh... lenguhku kedua tanganku menggenggam kontol mang yayan dan mang marwan yang bergantian ku hisap dimulutku. kontol-kontol mereka yang besar dan panjang memberikan sensasi nikmat yang luar biasa hingga membuatku basah terbayang saat di masukan ke vaginaku.
emmhh... aku tersenyum melihat kearah mang marwan yang mengelus kerudungku. ku kecup kepala konti mang marwan dan ku ucapkan dengan penuh perasaan.
kontol...ucapku sambil aku tersenyum senyum membuat mang marwan dan mang yayan terbakar birahinya.
mang marwan menariku berdiri dan memelukku sementara dibelakangku kurasakan mang yayan yang menyingsingkan gamisku keatas, meremas dan memukul bokongku dan menyelipkan kontinya di belahan bokongku.
sementara aku menyambut lumatan bibr mang marwan kurasakan konti mang yayan mennerobos vaginaku dari belakang.
eemmhh... lenguhku dengan mulut saling melumat dengan mang marwan dan aku di enjot mang yayan dari belakang.
uuuhh... bu dewii... memeknya enak banget... ujar mang yayan dan tubuhku terhentak hentak dalam pekukan mang marwan yang tak lama mang marwan memintaku untuk menghisap kontinya lagi. dari depan dan belakang tubuhku terjejal 2 konti atas bawah yang saling bergerak maju mundur dengan posisi tubuhku yang menungging berpegang meja tamu.
mang di kasur aja... pintaku saat mang marwan akan menggilirku.
tanpa melepas kerudung dan gamis yang kusingsingkan keatas, aku terlentang di atas kasur menyambut mang marwan yang menindingku dan memasukan kontinya ke vaginaku.
ooohh... lenguhku merasakan kenikmatan kontol besar mengaduk aduk didalam vaginaku.
terus mang.... pintaku saat mang marwan melepas kontinya dan memberikan kesempatan kepada mang yayan untuk menggenjotku. kusambut tubuh mang yayan yang menindihku dengan konti yang terhujam di vaginaku. hujaman-demi hujaman konti mang yayan membuatku semakin binal.
ooh.. kontool.. kontol... ucapku berulang ulang dan aku tak dapat menahan orgasme ku. tubuhku mengejang hebat dalam gumulan tubuh mang yayan yang menyetubuhiku.
mang yayan melepaskan tubuhku memberi kesempatan kepada mang marwan yang membimbingku untuk menungging. gaun gamisku disingkapnya keatas, tangan mang marwan meremas bokongku sebelum menghujamkan kontinya ke vaginaku.
ooohhh... lenguhku dan mang marwan mulai menggenjotku dari belakang.
emmhh... lenguhku berkali kali, sementara mang yayan sesekali melumat bibirku dengan gemas, berkali kali mang yayan memuji kecantikanku dan kemulusan tubuhku sambil tangannya meremas-remas buah dadaku yang menggantung terguncang-guncang.
eeehh... maaang... eluhku dengan tubuh terdorong kedepan, mang marwan mencabut kontinya dan memintaku untuk bangun sementara ia duduk dibibir ranjang. kulepas gaun gamisku agar lebih bebas dan leluasa hanya kerudung yang tersisa membungkus kepalaku.
sini bu dewi... pinta mang marwan agar aku duduk dipangkuannya seraya aku mengangkangkang kakiku dan mendekatkan bibir vaginaku ke kepala konti mang marwan sebelum aku duduk dipangkuannya.
blessshhhh... oooaaahhh... lenguhku terbenamlah konti mang marwan yang memelukku dari belakang memangkuku. ku goyangkan pinggulku sehingga terasa kenikmatan konti mang marwan mengaduk aduk dilubang vaginaku.
mang marwan dan aku terbaring saling bertumpukan sehingga aku terlentang diatas tubuhnya saat mang yayan mulai menerkamku, sesaat bibirnya mengecup.
eeehhh... oooh... mang yayaaan ?, sergahku namun aku tak berdaya saat mang yayan mencoba memasukan kontinya ke lubang vaginaku yang masih terjejal oleh konti mang marwan.
jangan maaang... gak muaat... ucapku.
tenang bu dewi.... muat kok....paksa mang yayan.
aaaaahh... mang yayaaan.. eessshh... rintihku perlahan kontinya menyeruak masuk ke vaginaku yang kini terjejal 2 konti mereka yang besar dan panjang ini.
pelan-pelan mang... disela lenguhan ku mang yayan yang mulai menggenjotnya. 2 kontol bersamaan saling menyodok nyodok di vaginaku bersamaan.
uuuggh... waaaan... rasanya kayak perawan... ucap mang yayan sambil menggeram menghujam-hujamkan kontinya, sementara aku semakin menggelinjang terengah-engah dengan tubuh menggeliat menahan rasa geli begitu nikmat terjepit diantara tubuh perkasa mereka berdua.
uuuggh... enak bu dewi...? geram mang yayan sambil tangannya meremas buah dadaku.
sungguh dahsyat sekali kenikmatan ini, dengan 2 kontol yang besar dan panjang terjejal bersamaan hingga aku tak kuasa membendung orgasme ku. aku menggelepar sejadi jadinya, tubuhku mengejang hebat mencapai puncak kenikmatan ini dan aku terkulai pasrah dengan tubu telanjang ku yang masih terjepit diantara tubuh kekar mereka.
minjem wan... ucap mang yayan seraya meraih tubuhku dari mang marwan dan menelentangkanku.
uuugghh... gak nahan euuuy... udah pengen crot didalem... ucap mang yayan sambil mengangkangkan kedua kakiku, pinggulnya menggenjot semakin cepat.
ooh... bu dewii.... geram mang yayan memelukku erat dan seketika tubuhnya menghentak hebat. kurasakan semburan spermanya yang deras di dalam vaginaku, membanjiri rahimku.
uuughh... nikmat eeuuyy... ucap mang yayan seraya mencabut kontinya dari vaginaku yang dipenuhi spermanya yang langsung kembali disumbat oleh konti mang marwan.
ooohh... aku hanya bisa melenguh menyambut tubuh mang marwan.
tak lama mang marwan menggeram dan menyemburkan spermanya di dalam vaginaku dan membanjiri rahimku juga.
dengan tubuhku yang masih telanjang aku masih terlentang tak berdaya saat mang marwan dan mang yayan pamit meninggalkan aku.
mang yayan meremas buah dadaku dan mengecup bibirku saat pamit kepadaku.
menjelang sore aku bangun dan membersihkan diri.
POV mang yayan
sambil ku kocok kontiku sendiri aku menyaksikan marwan mengenjot ibu dewi yang melenguh terengah-engah penuh kenikmatan, wajahnya yang cantik sayup terpejam-pejam, kulit nya putih bersih, dengan tubuh yang lansgsing sungguh menggairahkanku. sungguh perempuan yang cantik dan berkelas menurutku, dan aku merasa beruntung melalui marwan bisa menikmati tubuhnya yang aduhai. apalagi aku seorang duda yang jarang mendapatkan kenikmatan ini, setiap aku membutuhkan aku melampiaskannya dengan manual.sehingga dapat menikmati ibu dewi ini sungguh birahiku benar-benar terbakar untuk kulampiaskan semua. sejak pertama kali saat aku dan marwan menggilirnya di komplek perumahan itu aku sudah ingin melakukannya lagi, namun baru kali ini ada kesempatan saat marwan mengajakku.
aku tak mau hanya menyaksikan, aku menghapiri bu dewi yang sedang menungging dengan tubuhnya yang menghentak-hentak oleh pinggul marwan. tanganku meraba teteknya yang menggantung kuremas-remas. sungguh cantik ibu dewi ini... pikirku, seandainya ia istriku aku akan menyetubuhinya berkali-kali setiap hari.
kubelai kepalanya yang masih terbungkus kerudung. kuangkat dagunya dan kucium bibirnya yang menyambut kecupanku. sungguh nikmat bibirnya kulumat sesaat.
bu dewi... cantik banget... bisiiku. enak banget punya istri cantik kayak bu dewi... bisiku lagi kemudian ku kecup pipinya.
eesshhh... maaang... lenguh bu dewi matanya sayup melihat kearahku dan aku kembali mencium pipinya kemudian ku kecup bibirnya yang disambutnya dengan lembut. kulumat bibirnya bahkan lidahnya yang menjulur kuhisap nikmat sekali.
marwan masih belum memberiku kesempatan, ia malah berganti posisi memangku bu dewi. dengan kedua kakinya yang mengangkang membelakangi marwan aku dapat melihat dengan jelas memek bu dewi yang terjejal kontol marwan. ku raba bulu jembutnya yang tercukur rapi, terlihat itil bu dewi yang menonjol kemerahan. tubuh mulusnya sudah terlihat jelas telanjang hanya kerudung yang masih membungkus di kepalanya. kedua buah dadanya yang terguncang-guncang sesekali kuremas bergantian dengan tangan marwan.
aku sudah tak sabar menunggu, saat marwan merebahkan diri sehingga bu dewi terlentang diatas tubuh marwan, aku melihat kesempatan ku, kuarahkan kontolku pada lubang memek bu dewi yang masih terjejal kontol marwan membuat ibu dewi tersentak melihatku berusahan memasukan kontolku. walau bu dewi memprotesku, aku memaksanya, aku ingin mengulangnya seperti waktu di perumahan itu. dan blessshh... kontolku sudah terbenam di memek bu dewi yang sekarang terjejal 2 kontol. dan rasanya sungguh nikmat sekali terasa sempit sperti masih perawan dan aku menikmatinya.
uugh... bu dewi... nikmat sekali memek mu... gumamku.
minjem wan... ujarku kuminta tubuh ibu dewi dari marwan, aku ingin menumpahkan birahiku. kurentangkan kedua kakinya dan kuhujamkan kontolku dan menggenjotnya. kupandangi wajah cantiknya, sesekali kulumat bibirnya.
uuh... bu dewi... aku menggeram dan kutumpahkan spermaku di dalam memeknya. aku tak peduli jika bu dewi sampai hamil olehku, biarlah aku kalo sampai aku harus bertanggung jawab aku akan menjadikannya istri jika suaminya tak mau menerima kehamilannya. ya aku ingin menghamili bu dewi. aku menggeram menumpahkan seluruh rasaku kepada ibu dewi. ke peluk tubuh mulusnya.
crooothhh... crooothh... croooth... ah nikmat sekali, berkali kali spermaku menyembur didalam memeknya.
aku tak ingin segera mencabutnya, sesaat kubiarkan hingga kedutan kontolku berhenti menyemburkan spermaku. semoga hamil, pikirku saat kucabut dari memeknya yang banjir oleh spermaku dan marwan langsung mengambil alih dengan langsung mentodokkan kontolnya ke memek bu dewi.
spermaku belum keluar dari memeknya, marwan sudah menggenjot dengan ganasnya. ku pegang tangan bu dewi yang memgangku dengan erat, melenguh merintih sejadinya dengan kenikmatan yang diberikan marwan. dan tak lama marwan menghentakkan pinggulnya sambil menggeram dan menyemburkan spermanya di dalam memek bu dewi.
kupandangi tubuh mulus bu dewi yang terkulai lemas, bulu jembutnya yang menghias indah menghitam. ku kecup bibirnya sebelum aku berlalu pergi meninggalkannya.
0 komentar:
Posting Komentar