darahku berdesir habat, birahiku tersulut begitu cepat. kurasakan tangannya meremas-remas dadaku. aku terpejam membiarkan semua ini ia lakukan padaku. akal sehatku seakan hilang membiarkan tubuku dijamah iwan, seakan aku melupakan jati diriku bahwa aku adalah wanita yang sudah bersuami.
kurasakan sesuatu yang mengeras di selangkangan iwan saat tanganku menjamahnya. seakan memberontak ingin keluar dari balik celana iwan. kuelus kuremas yang membuat iwan semakin liar terhadapku. entah berapa lama bibirku dipagutnya, aku tak kuasa menahan gejolak birahiku.
tanpa kusadari kedua buah dadaku sudah menyembul keluar dielus dan diremas tangannya. kerudungku terkoyak dari kepalaku yang tak lagi menutup dan membungkus rambutku yang terurai. ah iwan kamu begitu liar, tapi aku menyukai keliarannya yang belum pernah kurasakan, apalagi dari suamiku yang selalu memperlakukan aku dengan lembut.
aku hanya mendesah saat bibirnya yang kini beralih mencium dan melumat kedua buah dadaku yang diremas dan dimainkan tangannya. kubusungkan dadaku kubiarkan ia menikmati bagian tubuhku ini. lenguhanku semakin keras saat bibirnya melumat dengan gemasnya kedua putingku bergantian, membuat kenikmatan yang kurasakan semakin membuat memekku yang sudah basah berdenyut kuat.
ku pegang dan kuusap kepalanya dengan penuh gairah dihadapan dadaku sambil tak puasnya melumat dan menghisap putingku begitu liar, aku mendesah melenguh sejadi-jadinya. ooh iwan... bisikku kutatap wajahnya yang penuh gairah, kusambut kembali bibirnya saling melumat sesaat dan saling memandang dan aku pasrah saat gaun panjang ku di angkatnya disibak keatas.
iwan mendapati celana dalamku yang sudah basah, aku pasrah membiarkan ia melakukan lebih jauh terhadapku, seakan aku lupa pada suamiku, seakan aku lupa pada statusku bahwa aku adalah wanita yang sudah bersuami.
dengan sigap iwan melucuti celana dalamku, celana dalam ku terlepas dari kedua kakiku. memperlihatkan bulu-bulu jembutku yang tipis menghias pangkal selangkanganku. jari iwan membelai dan menyapu dengan penuh birahi.
iwan merunduk dan merentangkan kedua pahaku, hingga aku menggelepar penuh nikmat saat mulut iwan seakan berciuman dengan memekku. aahh iwan, kamu benar-benar liar, tapi aku menyukai keliaran mu. aku terpejam-pejam nikmat menggelepar merasakan kehangatan lidah iwan menggelitip setiap sudut memekku.
aku tak kuasa menahan kenikmatan ini, aku menggelepar sejadi-jadinya, semakin lama tak dapat lagi kubendung kenikmatan ini. oh iwan, pekikku. namun dengan tiba-tiba iwan melepaspan lumatan bibirnya, iwan menghentikan ciuman bibirnya pada memekku. iwansss... pekikku namun iwan malah beranjak seraya melepas celananya dan menyembullah kontolnya yang tegang panjang dan besar dihadapanku.
"aah iwan...", protesku namun seakan terhenti seraya aku beranjak dan kuraih kontolnya, kuciumi dengan gemas, kuhisap dengan ganas. iwan memegang kerudung yang membungkus kepalaku dan menggerakan kepalaku maju mundur. sehingga kontolnya benar-benar bergerak keluar masuk mulutku dengan semakin cepat.
sesaat iwan menghentikan gerakan kepalaku dengan kontol yang menjulur keluar dari mulutku. kemudian ia menjatuhkan tubuhnya duduk dengan kontolnya yang mengacung.
tak ada lagi rasa canggung dan malu, aku tak lagi ingat suamiku bahkan aku tak lagi merasa harus menjaga kehormatanku. rasa haus untuk mereguk kenikmatan surgawi yang tak pernah kurasakan begitu liar dari suamiku yang kudapatkan dari iwan teman dimasa SD ku.
kerudung dikepalaku dan gaun gamis yg selalu menutup auratku tak mampu membendung dan menahan birahiku. kusingsingkan gaun gamisku dimana tak lagi melekat celana dalamku. kedua kakiku mengangkangi kontol iwan yang tegak berdiri, kuraih dan kuarahkan pada mulut memekku.
sambil tetap duduk tenang iwan memandangku mengelus kepalaku yang masih berkerudung dan membelai kedua buah dadaku yang menyembul telanjang dihadapannya. iwan mengangguk padaku saat aku mulai menurunkan tubuhku dan... aaah sungguh luar biasa, saat kurasakan inci demi inci kontol iwan semakin melesak masuk kedalam memekku.
"aaaahh... iwaaann..", desahku dengan seluruh kontolnya yang sudah terbenam di dalam lubang memekku. aku terduduk diatas pangkuannya saat kusambut bibirnya dan saling berpagutan.
aku tak dapat menahan pinggulku untuk tetap diam, dengan kontolnya yang terbenam di dalam memekku. pinggulku mulai menggeliat bergoyang. dengan penuh pengertian iwan melepas pagutan bibirnya membiarkan aku untuk bergerak bebas.
tubuhku sudah berayun naik turun dengan rasa dahsyat penuh kenikmatan yang kurasakan setiap hujaman kontol iwan memasuki memekku. kedua buah dadaku ikut berayun sesekali diremas dan dilumatnya dengan gemas. tubuhku semakin cepat memompa, naik turun sesekali pinggulku maju mundur hingga tak lagi dapat ku bendung saat rasa nikmat semakin memuncak.
"aaah.. kontoool... aaah kontoool...". ujarku disela pekikanku. aku mencapai puncak kenikmatan.
iwan memeluk tubuhku, dengan tetap kontolnya masih tertancap didalam memekku.
"enak wi..?". iwan mengelus kepalaku. memandang wajahku, tangannnya merapikan kerudungku agar tidak menutup wajahku.
"enak banget wan..", ujarku sambil kuatur nafasku yg masih tersengal. iwan merebahkan tubuhku di sofa.
disingkapnya gaun gamisku dengan kedua kakiku yang mengangkang lebar. mataku tak lepas dari kontolnya yang besar dan panjang dihadapan memekku. saat iwan membimbingnya kearah lubang memekku dan bless... memekku kembali dihujam kontolnya. hujaman demi hujaman membuat aku melenguh nikmat menahan rasa geli yang begitu nikmat kurasakan dan yg belum pernah kurasakan dari kontol suamiku sendiri.
kontol iwan memang lebih besar dari kontol suamiku, itu yang membuatku merasakan kenikmatan yang tiada tara.
"aaah kontol gede terasa banget...", aku meringis nikmat. kedua kakiku semakin lebar mengangkang.
hujaman demi hujaman membuat aku tak dapat lagi menahan orgasme ke-2 ku. aku menggelepar, aku menggeliat, "kontool.. koontoll...", disela gelinjangku aku mencapai kenikmatan seraya mulutku menyebut dan barkata kotor.
iwan membimbingku untuk membelakanginya, dengan gaunku yg disingkapnya keatas hingga terlihat pantatku dan aku merunduk berpegang sofa. iwan membimbing kontolnya kembali menghujam memekku. ceplak.. ceplok... benturan pantatku dengan pinggangnya terdengar bagai irama persetubuhanku dengan iwan.
sesaat iwan mencabut kontolnya, seraya membimbingku menghadapnya. iwan mencium bibirku tangannya meremas kedua buah dadaku dan kemudian merebahkan tubuhku kembali terlentang. blesss... kontol besar itu kembali menyeruak lubang memeku yang kini sudah benar-benar menerima kontol yang lebih besar dari kontol suamiku ini.
hujaman pinggulnya semakin cepat dan kasar. aku melenguh aku menggelepar begitu merasa geli nikmat dinding-dinding memekku bergesekan dengan kontolnya.
"wi... didalam apa diluar..?". dengan yang nafasnya semakin cepat.
"didalam aja iwan... ayo iwan keluarin di dalam memek aku...". aku menyemangatinya.
"wiiii... keluar..". pekik iwan, tubuhnya mengehentak hebar, kurasakan semburan hangat menyirami rahimku.
iwan terduduk di sisiku. kuraih kontolnya yang masih berdenyut. basah penuh dengan cairan spermanya. ku jilat dan kuhisap dengan lembut.
"aaah.. wiii... enak banget...", puji iwan hingga ia melihat kontolnya sudah bersih kujilati.
sementara kurasakan cairan sperma iwan sudah mulai meleleh keluar dari lubang memekku. iwan memandang tersenyum melihat memekku bergulir cairan spermanya yang kental.
"kalo hamil nanti gimana wi...?". sambil tangannya membelai bulu jembutku.
"ya gak-apa-apa, kan ada suami ku.., lagian aku udah minum pil KB kok...".
"kalo suami kamu tau gimana ?". sambil iwan mencium pipiku.
"ya eggak lah...". ujarku membalas ciumannya.
"makasih ya wi, udah boleh menikmati tubuh kamu..". ujar iwan seraya memelukku. kusambut lumatan bibirnya kunikmati sentuhan lidahnya yang lembut di mulutku.
aku beranjak ke kamar kecil untuk membersihkan dan merapikan diri dan saat didepan kamar kecil kudapati hamzah dibalik tembak wastafel memandangku dengan penuh napsu.
"hamzah...", pekikku tertahan yang berarti sejak tadi ia menyaksikan persetubuhanku dengan iwan. aku tak hanya pasrah saat tangannya mendekapku dan menciumiku dengan penuh napsu. kusambut bibirnya yang melumat bibirku. aku hanya pasrah sejak tadi ia pasti menyaksikan semuanya.
-------------------------------------------- UPDATE LANJUTAN
aku beranjak ke kamar kecil untuk membersihkan dan merapikan diri dan saat didepan kamar kecil kudapati hamzah dibalik tembok wastafel memandangku dengan penuh napsu.
"hamzah...", pekikku tertahan yang berarti sejak tadi ia menyaksikan persetubuhanku dengan iwan. aku tak hanya pasrah saat tangannya mendekapku dan menciumiku dengan penuh napsu. kusambut bibirnya yang melumat bibirku. aku hanya pasrah sejak tadi ia pasti menyaksikan semuanya.
"eeemmhhff...". lenguhku dengan bibirku dilumatnya aku mencoba melepaskan diri.
"hamzaaah...", sergahku dengan nafas terengah tiba-tiba iwan disampingku.
"zah...gue ada kamar diatas... nginep disini kalo mau pake...", ujar iwan seraya memberikan kunci kamarnya ke tangan hamzah dan aku hanya menurut pasrah saat hamzah menggelandangku ke kamar hotel yang disewa iwan.
"emmhh... hamzaaah..". lenguhku lagi hamzah memelukku dan menciumku dikamar hotel dengan ganasnya.
"maaf wi... gue udah napsu banget... sejak kelas 2, gue udah napsu banget wi...". ucap hamzah.
"gak nyangka... sekarang bisa baru bisa...". ucapnnya lagi. aku tau dari dulu hamzah memang salah satu cowok yang naksir kepadaku, suka memeperhatikan dan perhatian kepadaku.
aku hanya pasrah saat ia memelukku erat dan menciumiku lagi. aku meyambut lumatan bibirnya, tangannya dengan liat menjamahi dan meremas bokongku dengan liarnya. gaun gamisku semakin terangkat keatas oleh tangannya.
"eemmhhh..", lenguhku saat kurasakan tangannya menjamah vaginaku yang tak terbungkus celana dalamku yang belum kupakai sejak usah bersetubuh dengan iwan. masih ada sisa sperma iwan yang meleleh keluar dari vaginaku.
"hamzaah...", bisiiku sambil menggigit bibirku menatapnya yang memandangku.
"kamu cantik banget wi...", bisiknya dan mengecup bibirku dengan mesra. aku terpejam menikmatinya, kurasakan jari tangannya menyelinap menusuk lubang vaginaku. kuraba selangkangannya yang kudapati kontinya yang sudah mengeras terjebak didalam celananya. kuremas dengan lembut. saat bibirku dilepasnya aku bersimpuh seraya tanganku membuka ikat pinggangnya dan melelas kancing celananya, kubuka dan jatuh luruh di lantai dan kuraih celana dalamnya yang kuplorotkan hingga kontinya menyembul tegak berdiri dihadapan wajahku.
kepala kontinya lebih besar dari iwan. seperti jamur yang merekah indah. kubelai dalam genggaman tanganku dan kucium, kujilat, kuhisap dengan nikmatnya. hamzah memegang kepalaku yang bergerak maju mundur dan masih terbungkus kerudung. tak semua batang kontinya dapat masuk kedalam mulutku namun membuat hamzah mendesah kenikmatan oleh isapanku. kontinya sudah begitu keras saat hamzah meraih pundakku dan membimbingku ke ranjang.
kurebahkan tubuhku dan hamzah mengecup bibirku. gaun gamisku disigkapnya keatas dadaku, beha-ku tak lagi membungkus kedua buah dadaku yang diremas dan dilumatnya dengan ganas.
"wii.. aku masukin ya...", bisiknya dan aku hanya mengangguk pasrah berharap kenikmatan.
kedua kakiku mengangkang lebar saat kurasakan kepala kontinya yang seperti jamur mulai mendesak bibir vaginaku, menggesek itilku dan berhenti tepat dimulut lubang vaginaku.
"oooooooooohhh....", lenguhku saat kurasakan kontinya mulai menyeruak dan masuk ke vaginaku. dan aku mulai disetubuhinya dengan nikmatnya. kenikmatan yang menjalar keseluruh tubuhku, kenikmatan dari konti besar yang tak dapat kurasakan dari suamiku yang ukurannya lebih kecil. apalgi sudah 3 minggu ini aku belum disentuh suamiku yang masih di luar kota. hingga aku tak kuasa menahan orgasmeku saat hamzah melumat bibirku aku memekik hebat dan sesaat tubuhku mengejang-ejang dengan penuh kenikmatan.
"enak wi...?!", bisik hamzah usah aku orgasme. nafasku masih tersengal saat hamzah membimbingku untuk membalikan tubuhku dan memintaku untuk menungging. aku menahan tubuhku dikasur, dan hamzah kembali memasukan kontinya dari belakangku. dan aku dienjotnya lagi.
"uuusshhh...", lenguhku dengan mata terpejam saat aku membuka mataku kudapati konti didepan wajahku, yang ternyata konti iwan yang tanpa sepengetahuanku masuk kekamarnya.
"isep wi...", pinta iwan dan aku menghisapnya. mulutku terjejal konti bersamaan dengan vaginaku yang juga terjejal konti.
aku masih menungging saat hamzah mencabut kontinya dan bertukar posisi dengan iwan yang menghujamkan kontinya di vaginaku dan hamzah yang memintaku untuk menghisap kontinya di mulutku. tak lama iwan mencabut kontinya dari vaginaku dan hamzah yang duduk dibibir ranjang membimbingku agar aku memasukan kontinya ke vaginaku dan duduk dipangkuannya. blesss... kuturunkan tubuhku hingga konti hamzah melesak terbenam didalam vaginaku dan tubuhku mulai bergerak naik turun dipangkuannya.
"ganti sini wi...", pinta iwan yang duduk dibibir ranjang disebelah hamzah.
aku melepas konti hamzah yang membimbingku berpindah keatas pangkuan iwan yang mengarahkan kontinya divaginaku. blesss.. aku terduduk dipangkuan iwan dengan kontinya yang terbenam di vaginaku.
aku benar-benar digilir bergantian oleh mereka dengan berbagai macam gaya aku disetubuhinya. sudah 3 kali aku mengalami orgasme oleh mereka.hingga saat hamzah menggilirku dengan tubuhku yang terlentang dibawah tubuhnya.
"wiii...terima ya..", bisi hamzah mencium pipiku yang sesaat kemudian ia mengejang hebat menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
"uughh...", geram hamzah hingga tetes terakhir spermanya menyemnbur ia mencabut kontinya dari vaginaku yang dibanjiri cairan putih yang meleleh keluar dari vaginaku.
belum sempat kakiku turun terlentang, iwan mengambil alih posisi hamzah yang langsung memasukan kontinya kevaginaku yang masih hangat oleh sperma hamzah yang kembali terdorong masuk kedalam. iwan meneytubuhiku dengan gemas hingga akhirnya tak kuasa menahan orgasmenya.
"wiii.. keluar wi...." ujar iwan.
"aku juga waaan...", pekiku dan tubuhku dan tubuhnya mengejang bersamaan.
nafas ku terengah, terbaring diantara iwan dan hanzah. gaun gamisku sudah tak berbentuk, kerudungku hampir lepas dari kepalaku. saat nafasku tenang, aku beranjak kulepas seluruh pakaianku dengan tubuh telanjang bulat aku melangkah ke kamar mandi. kubersihkan tubuhku terutama vaginaku yang penuh dengan sperma mereka berdua.
aku melangkah keluar dari kamar mandi tanpa menutup tubuhku yang telanjang dihadapan iwan dan hamzah yang terkagum memuji keindahan tubuhku. mereka mendekat dengan tangan menjamah, mengelus menjelajahi seluruh tubuhku. disaat iwan meremas-remas buah dadaku dan hamzah mengelus bulu kemaluanku terdengar HP ku berbunyi.
"halo... ya pah..", jawabku terdengar suara suamiku disana.
"sudah pah... sebentar lagi pulang kok...", ucapku sambil kumehanan desahan nikmat saat iwan meremas remas buah dadaku dan hamzah menusukan jarinya ke vaginaku.
"oke pah daaah...". ujarkum menyudahi seraya aku memprotes pada iwan dan hamzah yang hanya tertawa.
"aah iwan... jangan dipoto...", ujarku sambil kututup wajahku.
"enggak keliatan kok wajahnya wi...", kata iwan
"enggak ah... takut keliatan...", ujarku lagi
"ya sudah pake topeng ini aja...", hamzah menyodorkan topeng setengah wajah penari betawi yang terbuat dari kertas. aku memakainya diwajahku dan kubiarkan iwan dan hamzah mengambil poto aku sedang telanjang bulat.
"udah ah...poto-potonya...aku mau pulang udah sore...", ujarku seraya kuraih beha ku dan kupakai.
"ya udah kamu pake aja satu2 nanti kita potoin terus... kan masih pake topeng..". ujar iwan.
satu persatu kupaian behaku, celana dalamku, gaun gamisku dan kerudungku hingga lengkap bersamaan dengan mereka yang masih mengambil potoku.
--------------------------------------------
aku merapikan gaunku, kukancing bajuku kembali, kupakai celana dalamku dan terakhir kurapikan kerudungku. dan aku kembali ke pada suamiku dirumah.
0 komentar:
Posting Komentar