***Masih tentang Idul Fitri, kali ini aku akan menceritakan sebuah
cerita nyata yang dialami oleh salah seorang temanku yang bernama Edo.
Tanpa mengurangi isi dan misi dari ceritanya, izinkan aku menulis dan
menceritakanya dengan bahasa serta gayaku sendiri. Tidak adan motif SARA
apalagi agama, niat kami hanya berbagi dan semoga menjadi inspirasi,
motivasi dan inovasi juragan sekalian***
Langsung aja Juragan, perkenalkan namaku Edo, umur 31 tahun, tinggi
170cm, berat 62kg, kulit putih, wajah manis dan berstatus sudah menikah,
meskipun belum mempunyai anak. Aku dan isteriku (Lingga, 27tahun)
sama-sama seorang guru PNS, bedanya dia mengajar di SD sedangkan aku
mengajar di SMA. praktis secara ekonomi kami tidak kekurangan, terlebih
isteriku adalah seorang anak tunggal yang masih mendapatkan jatah
bulanan meskipun sudah bekerja sendiri dan bersuami. Kami tinggal di
sebuah rumah yang cukup asri, penuh pepohonan besar dan berhalaman luas
karena kebetulan aku memang menyukai alam dan taman. Bahkan beberapa
kali aku sempat mengeksekusi isteriku di taman yang rapat (tidak
terlihat dari luar) itu demi mendapatkan sensasi baru.
Kembali ke cerita, sesaat menjelang Lebaran hampir semua orang selalu
memikirkan uang, uang dan uang karena memang kebutuhan bertambah serta
harga yang naik. Tak sedikit dari mereka yang mengharap dan bertumpu
pada uang THR yang biasanya dibagikan baik bagi pegawai negeri maupun
swasta. Tak terkecuali bagi Mbak Bella (32tahun) yang merupakan salah
satu tetangga terdekatku yang bersuamikan (Pak Imam, 40tahun) seorang
pegawai tetap di sebuah pabrik gula. Namun yang terjadi tidak seperti
yang dia harapkan, entah apa yang terjadi dengan pabrik gula tersebut
yang ada uang THR yang diharapkan tidak kunjung tiba meskipun sudah H-3
menjelang lebaran. Tidak sampai disitu, bahkan gaji bulan terakhir Pak
Imam juga baru dibayar separuh sehingga membuat Mbak Bella sering
uring-uringan dan beradu mulut dengan suaminya. Untuk menambah pemasukan
dimasa liburnya, akhirnya Pak Imam memilih untuk ikut-ikutan mengojek
pada pemudik yang sudah mulai rame berdatangan.
Adalah kebaikan istriku yang menjadi awal dari kisahku ini, dengan
alasan kasihan kepada anak semata wayangnya (Vina, 7tahun) maka diapun
meminta ijin untuk membelikan baju lebaran berikut dengan uang sakunya.
Bagiku itu tidak masalah, terlebih ada nasehat lama yang mengatakan jika
kita banyak berbuat baik kepada anak-anak maka kami akan cepat
diberikan momongan (anak). Atas dasar itulah tanpa sepengetahuan istriku
aku memberikan uang tambahan kepada Vina, dari awalnya 200ribu menjadi
500ribu. Sore itu aku memberikan pakaian berikut uangnya langsung kepada
Vina disaat dia melewati depan rumahku. mendapatkan baju dan uang
dariku, Vina sangat senang hingga secara spontan memelukku dengan
eratnya disertai ucapan terimakasih yang sangat tulus. Tak lupa aku
mengirimkan SMS kepada Pak Imam agar tidak salah sangka atau berfikir
aku merendahkanya.
Tepat saat menjelang magrib, HPku berbunyi tanpa henti namun tidak dapat
kuteria karena aku sedang beribadah. Setelah magrib aku baru melihat
HPku dan mendapati ada 16 panggilan tak terjawab dari Mbak Bella.
Spontan akupun mengirimkan SMS yang apa adanya, intinya menjelaskan
hadiahku kepada Vina tulus dan ikhlas sebagai pancingan agar aku cepat
mendapatkan anak. Namun jawaban Mbak Bella sangat mengejutkan dan
membuatku berpikir lama menyiapkan kata untuk membalasnya, maklum karena
aku tidak pandai berbincang dengan wanita meskipun itu melalui SMS.
terimakasih Dik Edo! Terus buat aku mana? SMSnya Mbak Bella
mmm
kalau buat Mbak Bella itu kewajiban Pak Imam untuk menafkahi, takut jadi salah paham Mbak! Balasku tanpa niat apapun
alaaah, gak usah mikirin Mas Imam Dik
dia gak mampu memberi nafkah lahir dan batin! Balasnya
Ooo
ya udah Mbak, kalau memang Mbak Butuh besok aku kasih! Udah dulu
Mbak, mau buka puasa! Jawabku memutus SMSnya karena isteriku sudah
memanggilku dari ruang makan
Meski belum pernah selingkuh dan tidak pernah kepikiran untuk selingkuh,
namun sebagai seorang lelaki yang penuh naluri aku cukup bisa membaca
arti kata SMSnya terutama tentang nafkah batin. Beberapa saat kemudian
saat hendak melakukan tarawih tanpa sengaja aku bertemu dengan Mbak
Bella yang kebetulan sedang berbelanja di toko sebelah masjid. Wajahnya
cukup ceria dan memberikan senyuman yang penuh arti sehingga tanpa sadar
membuatku sejenak terpana akan kecantikanya. Tiga tahun bertetangga
denganya aku melihatnya biasa saja, namun malam itu dia terlihat
berbeda, lebih cantik dan menggugah kelelakian. Dengan tinggi hampir
setara denganku (170an) bodi tubuhnya terlihat sangat ramping dan seksi
terlebih saat itu dia memakai baju daster tipis yang sedikit kekecilan
sehingga bentuk pantatnya yang aduhai dan toketnya yang membulat
sempurna (35an) tampak semakin menonjol. Kulit putih mulusnya juga
tampak berseri terbias cahaya lampu toko yang terang.
jangan lupa besok pagi yah?? Katanya lirih sambil berjalan melintasi aku
GILA! masa minta THR maksa gitu??? Gumamku dalam hati sambil mengangguk
mengiyakan maksudnya sekaligus agar tidak dicurigai orang-orang. Hingga
menjelang masa sahur aku tidak bisa memejamkan mata, benakku dipenuhi
oleh senyum dan bodinya hingga membuatku mendadak penuh gairah. Efeknya,
aku langsung menghampiri Lingga yang sedang membuat lauk di ruang dapur
untuk mengajaknya bercinta. Dari belakang aku langsung memeluk tubuh
Lingga tepat di kedua toketnya, meremasnya dan memainkanya sesuka hatiku
hingga membuatnya sangat terkejut.
apaan sih Mas, nanti gosong lho
katanya coba mengelak
ayolah Mah, udah sebulan nganggur
kangen nih! Jawabku sambil terus merangsangnya
Dengan segera aku melepaskan pengait sarungku sehingga langsung melorot
dan memamerkan kontolku yang sudah teramat sangat menegang. sambil
memeluk dan terus meremas aku menggesekan kontolku di pantat Lingga
sehingga diapun terangsang dan langsung mematikan kompor serta berbalik
badan membalas cumbuanku dengan lumatan bibir. Karena sama-sama
merindukan ML dan terbatas waktu (Imsak) maka diapun segera berjongkok
di depanku dan berkaraoke ria menyanyikan lagu
ooohhh
yeessss
.oohh
nooooo layaknya film bokep barat. Sesaat kemudian
Lingga berdiri dan membelakangiku sambil menyodorkan pantatnya yang
menungging. BLESSSSSSSSS
meski awalnya cukup seret karena belum terlalu
berlendir namun berkat kekerasan kontolku yang teraat sangat maka
tusukanku berjalan sukses. Dengan semangat menggebu dan tempo yang cepat
aku memaju mundurkan kontolku mengocok memeknya.
Awh
aaahhh
aaahh
mmmm
racauan isteriku sangat kencang dan liar melebihi
sebelumnya sejalan dengan irama kocokanku yang lebih kuat dari biasanya.
Hanya dalam 15 menit akhirnya akupun berhasil menyemprotkan spermaku
kedalam memeknya. CROOOOOOOTT..
AAAAHHHH
sangat nikmat Mbak! Pekikku keceplosan
ngomong apa Pah?? Sergap isteriku menanyakan apa yang aku katakana
nikmat banget Mah! EMUAACH! Jawabku sambil menciumnya menyembunyikan panik dan gugup
#dumateng panjenengan ingkang badhe nindaaken ibadah siyam kulo aturi
enggal-enggal wungu amargi imsakipun kirang sedoso menit# dengan segera
aku mengalihkanya dengan suara spiker masjid yang artinya bagi anda
yang akan menjalankan ibadah puasa, kami sarankan agar cepat-cepat makan
sahur karena waktu imsak kurang dari sepuluh menit. Berkat itulah
Lingga tidak lagi menanyakan apa kataku dan langsung berlari menuju
kamar mandi untuk mandi junub bergantian denganku yang memilih makan
duluan. Jujur aku terheran-heran dengan apa yang kurasakan, pikiranku
dipenuhi tentang Mbak Bella begitu juga dengan mata dan hatiku, bahkan
juga ucapanku yang tanpa sadar menyebut nama Mbak. Karena kecapekan
akupun tidur pulas dan baru terbangun saat jarum jam menunjuk angka 9
pagi.
Saat bangun aku melihat isteriku sudah tidak ada di sisihku,
meninggalkan secarik kertas yang isinya dia pergi ke sekolah untuk
mengurusi pengumpulan dan pembagian zakat serta dilanjutkan pergi untuk
membeli jajanan dan kue untuk lebaran. Kulihat HPku ternyata ada 38
panggilan tak terjawab dari Mbak Bella serta 10 SMS yang isinya sama
yakni mana THR-ku? Buruan Dik keburu toko-tokonya tutup! Jujur aku
tidak menyukai aksi ceplas-ceplosnya yang terkesan maksa, namun anehnya
kontolku mendadak menegang begitu membaca SMSnya karena otakku langsung
tertuju pada bentuk tubuhnya. Agar tidak semakin mengganggu dengan
telpon dan SMSnya yang maksa maka akupun segera mandi dan berniat
kerumahnya.
Dengan hanya berpakaian seadanya yakni celana pendek kolor dan kaos
tipis akupun pergi kerumahnya melalui pintu samping. Diluar dugaan
ternyata dia memang sudah menungguku dan langsung menyambutku dengan
senyuman serta tawa kecilnya yang centil. Dag
dig
duugg
layaknya ABG
yang akan menyatakan cintanya, jantungku berdegub tak karuan begitu juga
dengan kaki dan tanganku yang sedikit gemetar serta terasa dingin di
depanya.
wah
sudah siap rupanya? Sapanya sambil menarik tanganku menuju sofa
siap gimana Mbak? Tanyaku bingung
udah jangan gugup begitu, tunggu sebentar ya? Katanya sambil berlari kecil masuk kamar
Jujur aku bingung dengan tingkah dan sikapnya, namun aku memilih diam
dan fokus menahan diri agar pikiran mesumku tentang dirinya tidak
mengambil alih imanku serta membangunkan imronku karena kebetulan aku
tidak berCD. Namun semakin aku berusaha menahan dan menepikan otak
mesumku yang terjadi justru sebaliknya yakni kontolku menegang hebat
hingga membuat celana kolorku tampak penuh di bagian depan.
sori Dik
lama menunggu yah? Katanya membangunkan lamunanku
di tutup aja yah? Tambahnya hendak menutup pintu samping
jangan di tutup Mbak, nanti malah menimbulkan fitnah! Jawabku spontan
mmmm
iya juga sih, terserah kamu ajalah! Jawabnya
Dalam keadaan bingung akan sikapnya itu, tanpa aku duga dia langsung
nyelonong duduk dipangkuanku sehingga membuat kontolku menempel di
pangkal pahanya terlebih Mbak Bella sudah berganti dengan sebuah baju
tidur yang mirip lingerie dengan renda memenuhi tepian serta kain yang
sangat tipis dan halus hingga mataku bisa melihat toketnya yang tak
berBH serta bulu jembutnya yang menghitam di selangkanganya. Ternyata
Bella salah mengartikan SMS: alaaah, gak usah mikirin Mas Imam Dik
dia
gak mampu memberi nafkah lahir dan batin! Ooo
ya udah Mbak, kalau
memang Mbak Butuh besok aku kasih! Dia berfikir aku akan memberikan
nafkah lahir (THR) sekaligus batin (SEX) kepadanya.
aku
aku ikhlas memberikan uang ini Mbak! Kataku gugup sambil menyodorkan amplop uang
sssssstttt
aku juga ikhlas Dik, katanya pengen anak?? Ayo kita buat sekarang! Katanya enteng
aku
aku takut
aku gak mau Mbak
kataku gugup
udahlah jangan munafik, nih kontolmu gak bisa berbohong! Jawabnya sambil menggenggam kontolku yang mengacung dibawah pahanya
ssssssttt
jangan takut, semua aman kok! Mas Imam ngojek dan Vina antar
zakat ke sekolah
Lingga juga di sekolah kan?? Katanya tegas
Kreeeeeeeeeekkkkkkk
dengan sekuat tenaga dia menarik paksa kaosku hingga
membuatnya koyak dan memamerkan bulu dadaku yang tebal hingga
menyambung ke jembut. Entah apa yang ada di pikiranya aku tidak tahu
karena saat itu aku sendiri tidak tahu jalan pikiranku antara bernafsu
melihat aksinya serta takut ketahuan, yang jelas aku menjadi pasrah
dengan kemauanya. Tanpa basa-basi Mbak Bella menciumi leherku dengan
buasnya sambil meraba-raba bulu dadaku naik turun hingga ke perut serta
menerobos kolorku untuk mengelus jembut dan kontolku. hanya dalam
hitungan detik aku bereaksi membalas ciumanya dengan remasan di kedua
toketnya sambil mengelus putingnya yang nyembul di balik bajunya.
Aaaaaaaaaaaahhhh
pengalaman pertama akan terasa istimewa dan terkenang
selamanya setidaknya itu benar kurasakan. Jantungku berdebar hebat,
begitu pula laju darahku yang seakan-akan mengalir deras membuat nafsuku
semakin mengganas.
Tanpa sadar akupun bersikap aktif mengibangi keagresifan dan keliaranya
dalam bercinta. Dengan tarikan kuat aku membalas merobek bajunya tepat
dibagian toketnya dan menyambutnya dengan jilatan dan hisapan kuat
bahkan juga gigitan hingga membuatnya menggelinjang hebat. Aaaaaaahhhh
desahnya begitu basah membisik telinga membangunkan bulu kudukku. Tanpa
menghiraukan pintu samping yang masih menganga aku langsung menggendong
Bella menuju ke ruang tamu dengan harapan bisa mengawasi keadaan luar
sehingga akan lebih aman.
kamu hebat
aku yakin kamu sehat dan Lingga-lah yang mandul! Bisiknya
Tanpa menghiraukanya aku langsung menudukanya ke sofa dan menjongkokan
diri di depan pahanya yang membuka lebar memamerkan jembutnya yang
semrawut tidak beraturan menutupi memeknya. Meski jembutnya tebal dan
panjang, namun dibalik itu semua tersimpan sebuah keindahan yang
menjanjikan kenikmatan yakni memek merekah merah yang terlihat begitu
legit. Sluuuuuurrrrpppp
dengan tanpa sungkan akupun mencicipi memeknya
dengan hisapan dan juga jilatan lidah. Emuah
emuah
begitu juga ciumanku
yang mendarat bertubi di kedua pangkal pahanya bergantian kiri dan
kanan tanpa jijik. Dari bentuknya yang sempit aku menebak bahwa memeknya
sudah lama tidak terpakai atau mungkin kontol Pak Imam yang kecil atau
bisa juga dia memang pandai merawat memek.
auwwhhh
mmmm
nakal juga kamu, bisa bikin aku sampai begini! Katanya mendesis
ayooo buruan, aku juga pengen ngenyot burungmu! Tambahnya
mmm
.mmmm
iya bentar Mbak, tanggung nih! Jawabku sambil menusukan jari tengah ke memeknya
Mendapat kocokan dan jilatan yang bersamaan membuat Mbak Bella
menggeliat seperti cacing kepanasan. Kedua tanganya meremas toketnya
sendiri sementara tubuhnya meliuk kesana kemari sambil merapatkan kedua
kakinya menjepit kepalaku. Namun aku tidak peduli, justru gerakanya yang
terkesan menahan geli membuatku semakin bersemangat merangsangnya. Aku
menambahkan satu jari telunjuk menemani jari tengahku mengocok memeknya
sambil tetap kujilati, sementara tangan kiriku mengelus lubang anusnya
yang sudah dipenuhi oleh luberan lendir memeknya. Cret
creeeetttt
beberapa saat kemudian Mbak Bella mengerang hebat, tubuhnya mengejang
diikuti oleh gerakan tanganya yang menjambak rambutku untuk menahan
gerakan lidahku. Aaaaahhhh
lendir orgasme pertamanya tumpah ke sebagian
bibirku dengan aroma khas sejuta kenikmatan.
ayo
gentian Mbak! Kataku sambil berdiri
aaaaaaaaaahhhh
bentar yah
aku
akuuu
katanya terengah
Tak sabar menunggunya akupun menyuapi mulutnya dengan kontolku,
HLEEEEEEEBBBB
aaahhhh separuh kontolku masuk sempurna kedalam mulutnya
dan langsung aku gerakan maju mundur teratur sambil memilin putingnya.
Terus dan terus, aku mengocok mulutnya semakin dalam, semakin cepat dan
semakin kuat hingga membuatnya melotot mencari nafas. Sesekali aku iseng
memencet hidungnya agar tarikan nafasnya melalui mulut dari sela-sela
kontolku. aaaaaaaaaahhhh
suara kecipak basah terdengar begitu jelas dari
dalam mulutnya karena ludahnya mulai kental seperti lendir sehingga
membuat kontolku semakin nyaman bergerak di dalam mulutnya menusuk
tenggorokanya.
huuukkkkk
uhuk
uhuukkk
mmmm udah
udaaahhh
ampuun
aku tidak bisa
bernafas! Katanya sambil menggeleng dan meludahkan liurnya yang kental
BLEEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSS
tanpa memberinya waktu beristirahat aku
langsung membenamkan kontolku kedalam memeknya yang menganga akibat
kedua pahanya yang kubuka. PLAK
PLAAAKKK
lendir memek dan lendir
liurnya yang menempel di kontolku memperudah tusukan dan kocokan
kontolku pada memeknya sehingga bisa langsung aku genjot sesuka hatiku.
Terus
terus dan terus, tanpa ampun aku menghujam memeknya dengan kuat
dan cepat. PLAKKKK
PLAAAAAAAAKKKK
buih busa putih langsung menempel di
tepian memeknya melukis betapa cepat kocokanku di memeknya.
auwhh
mmm
gila
enak bangeeettt! Racaunya
mmm
ayo
ayoooo
ayoooo
buktikan kamu bisa membuahi aku! Racaunya
ayo
titipkan anakmu di janinku! Katanya memberikan semangat
Mbak Bella sangat pandai memberi semangat kepadaku, naluri bawah sadarku
yang merasa sehat dan membuktikan diri bisa membuat anak menjadikan
tenagaku yang terkuras menjadi kembali penuh, bahkan terasa semakin
besar. Hingga hampir setengah jam aku memompa memek Mbak Bella dengan
berbagai posisi sesuai keinginan hati. AAAAAAAAAAAAAAAAGGGHHHH
desah
Mbak Bella semakin keras memenuhi ruang tamu. Sesaat aksiku sempat
terganggu oleh kehadiran pegawai pengontrol meter listrik, beruntung
kaca rumahnya cukup gelap sehingga aku tetap bisa mengocok memeknya
meski dengan irama pelan sambil menahan rasa takut ketahuan.
Di penghujung aksi Mbak Bella memilih WOT (women on the top) dan
menggoyang kontolku dengan memutar pantatnya layaknya Inul Daratista
yang sedang show goyang ngebor. Terus
terus dan terus, kocokanya Mbak
Bella semakin cepat dan juga kuat hingga membuatku merem melek menahan
nikmat. Beberapa menit kemudian akhirnya pertahananku jebol juga, dengan
gaya cepat dan sesekali berhenti (patah-patah) Mbak Bella memaksa
kontolku menyemburkan sperma kental kedalam memeknya.
CROOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTT
AAAAAAAAAAAAGHHHHHHHHHHHH
aku mengejang hebat
menahan sejuta nikmat yang menyengat, mataku memejam dan mulutku
menggumam, begitu juga dengan kaki dan tanganku yang terasa kesemutan
dan kram.
aku puas banget Dik
aku sayang kamu! katanya sambil menjatuhkan badan
aku juga sayang kamu Mbak, emuaaaaaaaaacch! Jawabku sambil mencium keningnya
Sejak saat itu aku resmi berselingkuh dengan Mbak Bella hingga kini dan
di karuniai seorang anak lelaki yang secara fisik sangat menyerupai aku.
Beruntung Lingga tidak mencurigai aku dan tetap bersikap seperti
sebelumnya. Tiga bulan yang lalu Mbak Bella resmi menyandang status
janda sehingga membuat hubunganku semakin mesra dan dekat. Semua semakin
menjadi saat aku dan Lingga mengambil anak lelakinya Bella (anak
biologisku) sebagai anak asuh, serta merta membuat Lingga dan Bella
menjadi sangat dekat layaknya kakak beradik. Efeknya aku hidup layaknya
seorang raja yang mempunyai seorang permaisuri dan selir, ngentot
bergilir sesuka hati. MOHON DOA RESTU JURAGAN SEKALIAN, agar niatku
menikahi Bella di izinkan oleh Lingga
bagiku tak mengapa jika isteri
mudaku usianya lebih tua dari isteri tuaku!
Selasa, 11 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar