Usiaku 26 tahun dan istriku 23 tahun. Ya, kami pasangan muda tapi karirku melejit karena program management Trainee.
Tampangku biasa saja tapi aku beruntung punya istri yang cantik, semok, baik dan setia. Setidaknya sampai dengan suatu hari saat aku pulang dari perjalanan dinasku selama seminggu.
Hari ini aku pulang dari tugas dinas luar kotaku, dari bandara kunaiki taksi dengan cepat karena rasa kangen pada istriku tercinta yang sudah seminggu kutinggal dinas, sampailah didepan rumah langsung aku masuk niatnya mau kasih kejutan. Tapi saat kumasuki rumah, pintu dalam keadaan terkunci, dan ada sepatu lain di depan pintu, ada apa ini? Perasaanku mendadak jadi tidak karuan. Kubuka pintu perlahan dengan duplikat, rumah tak kudapati orang diruang tamu dan ruang keluarga.
Tapi suara jelas berasal dari kamar tidurku. Ya, suara erangan istriku yang kukenal yang terakhir kudengar seminggu yang lalu sebelum berangkat.
Dengan hati tak karuan antara marah, cemburu, dan tak percaya kudekati kamar dengan pintu yang sedikit terbuka. Kuintip dari celah dan seakan nyawaku tercabut dari raga ini...
Desi istriku kini sedang bertumpu dengan lutut dan tangannya tanpa sehelai benang dan dibelakangnya ada seorang pria dengan badan atletis telanjang sedang asik memompa istriku dengan kecepatan tinggi.
Aku terpaku tak bisa bicara dan tak bisa bergerak. Sungguh tak menduga desi akan melakukan ini semua. Hancur hatiku melihat istri yang kubanggakan kini sedang menyerahkan tubuhnya pada orang lain yang tak kukenali ini di rumah kami, dan di ranjang kami pula.
Pria itu terus menghajar istriku tanpa ampun sementara istriku terguncang guncang "yeeessss,, trussss sayaaaaangg,, jangaaaan berheentttiii, kamuuuu yaaaanggg terrrrbaaaiik, Allleeeexxx kusaaaayyyaanng" rancau istriku.
Kusadari sudah 5 menit kuintip mereka dan ai alex yang baru kutahu namanya ini tak berhenti dan menurunkan ritmenya sedikitpun.
"Enaak kan sayang? Enaakan mana main sama suamimu atau sama aku ?" "Enaakaan kaammuu, lebbbiiih ssmmuaaa" " lebiihh apanya?" "Lebiiih ganntenng, lebbiih baaguuus badaaannya, lebbih besssar, panjjaaang, keerraas, daan leeebbiiih kuuuat darrrii diiia" sesak dadaku mendengar istriku memuji pria lain ini...
"Ohhhhh, trruuusss saaayyyaanng, akkkuu suuukkaa diiigeennjjoot daari bellakaaang, leeebiih beerrassa"
Memang benar kontolku hanya ukuran diameter sekitar 3cm Kurang, panjangnya juga cuma 12cm, untuk urusan durasi paling lama 10menit, dan paling tidak sanggup kalo doggy style, 10 goyangan langsung kutepar.
Kembali ke TkP, kini istriku ditarik si alex untuk berlutut sambil berciuman dengan posisi alex tetap menggenjot dari belakang. Tiba tiba istriku menggelepar hebat, si alex dengan tangan kekarnya memeluk desi agar tidak kemana mana, begitu selsai langsung dilepaskan tubuh desi pun ambruk dan kontolnya pun lepas, itu pertama aku melihat kontolnya dari tadi persetubuhan mereka, kutaksir panjangnya 20cm diameternya sekitar 5cm mungkin. Beribu makian dalam hatiku, sialan ukuran saja aku sudah kalah jauh, kilitik jam ternyata sudah 20menit, ini sudah 2 kali durasi terbaikku.
Dasar istri kurang ajar, katanya sex bukan segalanya saat dia dapati kemampuanku ternyata nyari kontol lain juga. Bangsat...
Kembali kulihat alex membalik tubuh desi dan menariknya untuk berlutut, mereka berciuman mesra dan selanjut kembali kuternganga, desi perlahan turun menjilati tubuh kekar alex dari leher sampai ke dada menjilati dan menghisap puting alex. Brengsek aku tak pernah dibegitukan, lalu kejutan selanjutnya saat ciuman ke perut six pack alex perlahan lahan turun dan langsung melahap kontol besar itu. Selama ini desi tak pernah mau saat kuminta, jorok lah apalah, tapi sekarang...??
"Kamu hebat sayang, kontol ini milik aku sekarang. Kalau masih mau main sama aku, kamu jangan ngewe cewe lain lagi"
"Lalu suamimu?"
"Udah anggap aja gak ada, toh aku kasih jatah juga gak berasa akunya, udah kamu tenang aja, kontol kamu terbaik dari sekian kontol lelaki yang pernah menikmati memekku., Lagian kontol kecil suamiku dan loyo begitu mana bisa aku puas?"
Apaaa??? Berani sekali desi ini
Tapi tunggu, sekian kontol??
Kan aku yang memerawani desi waktu masih kuliah dulu. Bangsat,, jadi selama ini dia sudah sering main dibelakang. Brengsek...
"Udah hampir satu jam belum keluar juga" sambil terus memblow job alex.
"Emang sekian kontol itu berapa banyak?"
"Ada deh"
"Kalo gak kasih tau aku gak mau lanjut"
"Iya sayang, aku kash tau, total selain kamu dan suamiku ada 6 kontol yang sudah mampir, hehehee"
"Wow, nakal kamu des, siapa aja tu?"
"Malu ah"
"Ih ayo cerita"
"Tapi sambil main " ajak desi.
Tanpa lama lagi alex menggeser dan setengah membaringkan desi dengan bertumpu pada siku, lalu memasukan kontol jumbonya.
Desi pun tak perlu ditanya lagi mendesah tak karuan akhirnya berbaring, alex yang dari tadi memompa sambil berlutut yang hanya kulihat punggung atletisnya dan wajah desi yang keenakan kini langsinh menindih dan memciumi desi sambil trus memompa memek desi, pemandangan yang menyesakan melihat kontol besar itu bisa dengan bebaa mengaduk dan masuk keluar dimemek istriku yang selalu bilang sex bukan segalanya dalam pernikahan.
Desi kembali orgasme, ketika selesai guncangan hebat desi ingin melanjutkan cerita, tapi ternyata alex KO juga kulihat dia memompa tidak karuan " sayang aku nyampe" desi menjawab "keluarin sayang" dan tumpahlah sperma alex, kulihat banyak lelehan keluar, aku yang bingung harus melbrak atau bgmna. Di satu sisi aku tak terima istriku seperti itu, disisi lain jelas kalau aku masuk hanya akan memparah kalau sampai masalah jadi besar, artinya orang akan tau desi istriku selingkuh karna keadaan dan kempuan senjataku.
Akhirnya kuputuskan untuk pergi saja dulu dan akan kutanya saat sendirian saja.
Ketika akan melangkah malah kudengar desahan desi "ahhhh, aaahh, aahhh, saaayyyyaanng,,, kammuuu mmmeemmaaannggg hebbbaat, trrruusss saaaayyyaaanng,,"
Loh bukannya alex sudah selesai? Kuintip sebentar dan kulihat alex sedang tiduran disampinh desi sambil terus menggenjot, astaga inj orang apa bukan? Udah muncrat masih keras aja dan ngegenjot.
"Truuusss saayggaanng, suuuaammmikuu haarrriii iimnijj pulllanggg, puuuaasssiiin aakkuj allleeexxkuu saayyyannng, enntooottinn aakkuuu, ennttottiin saaammpaaii suuuaammiikuu daattaaangg"
"Gak takut suamimu lihat ya sayang?" Sambil tanpa ampun memompa
"Biiaaarrr diiia liiiaaaat giiummaaannnaaa caaarrrraa muuaaasssiiinn issttrrriiinnyyyaa,kaaalllooo diiiaaa daaatttanng, lllaahggiaann jjjuugaa maaauuu aapppaa sdiiiaa?? Beerrraannnii saaammmmaa kaaammuu yaaanngg kekkkaarr daaann ggaaggah innniii jaaggggoo beerrrannnteemmm, peeelaaattihhh tinnnjjjuu laaaggiii"
Deeeggg desiii kenpaa jadi begini..
" Kalo suamimu berani ganggu, akan kuhajar dia"
Nyaliku langsung ciut juga saat dengar semuanya, aku yang tak pernah berkelahi ini dengan tubuh kurus begini bisa mampus dihajar dia, tapi itu kan istriku..??
"Paaallliinngg juugggaaa kaaallaaauuu daaattttaanngg, beeerrraannninnyyaaa nggginntiiipiinn isstttrrriiinnyyaa diienntotttinnn prrriiaa lainnn diikaammmarnnyaa daariii pinntttuuj ajjjjaaa kaayyyaaakkk penggeeecuuut"
Haaah??? Kok?? Jangan2 mereka...
Aku pun yang mendengar percakapn singkat itu langsung memutuskan pergi saja untuk menenangkan diri . Kusewa sebuah kamar hotel untuk beristirahat dari kejutan yang kualami hari ini.
Malam harinya aku pulang sekitar jam 8 malam aku sampai di rumah. Desi tampak biasa saja sambil bertanya kenapa baru sampai, aku langsung menanyakan aktivitas dia selama hari ini dan dijawab dengan datar bahwa semua biasa saja.
Aku pun langsung menariknya ke kamar, kubuka semua pakiannya dan sekujur dadanya penuh dengan cupangan.
"Apa ini?" Tanyaku
"Mas, anak kecil ya? Kok gak tau ini apa."
"Maksudmu apa desi?"
"Ya bekas cupangan lah mas Haris suamiku"
Aku yang geram hampir saja kutampar istriku ini, namun masih bisa kutahan.
"Kamu selingkuh ya? Siapa? Jawab desi. Sungguh keterlaluan kamu"
Dengan wajah polos tanpa dosa desi menjawab "mas mabok atau pikun?"
"Maksud kamu?"
"Kan mas liat sendiri tadi siang gimana kejadiannya."
Degg.... Mulutku kaku seketika, ternyata aku ketahuan saat ngintipin desi waktu dientot sama si alex. Malu sekali aku, seakan tenggelam dalam kubangan kotoran.
"Mas pikir aku gak tau?, Aku tau mas ngintip saat aku mulai dientotin dari belakang, tapi tenang saja dia gak tau kok, aku saja yang tau'
Aku terdiamm...
"Kenapa diam aja mas? Suka ya liat aku dientot pria lain? Atau takut dihajar ya? Kasihan ya aku ini, punya suami kok penakut amat, istri dientot orang di kamarnya sendiri malah dibiarin, diintipin lagi."
"Aaa... Anuuu"
"Anu apa mas? Anu kamu kalah sama dia? Malu ya? Apa takjub liat ada kontol kayak gitu?'
"DESI.... TUTUP MULUT KAMU, AKU INI SUAMI KAMU" bentakku, yang ditanggapi datar olehnya
"Suami? Pantas nyebut diri gitu mas? Istri dientot diranjangmu kok diintipin. Udah buka pakian kamu, gak asik aku telanjang sendiri kayak gini"
Aku bagai kerbau dicocok dihidung langsung melepas semuanya, desi mendorongku ke atas ranjangku.
"Kamu ngikut aku aja mas, jangan banyak ini itu'
Sambil mulai memegang kontolku dan berusaha untuk dibangkitkan.
Tak butuh lama langsung tegang apalagi teringat bagaimna desi diexe tadi siang di ranjang ini.
"Sadarkan beda apa mas?"
"Iiii yaaaa Des"
"Ya udah karna kamu juga gak berani nyetopin tadi mulai hari ini kamu jangan pernah larang aku buat ngentot dengan orang lain. Siapapun yang aku kasih memekku kamu gak boleh protes"
"Maksudmu apa des?
Sambil menaham nikmat kocokan tangan desi.
"Kamu gak nyetopin ya aku anggap kamu suka, lagian kalo kamu nyetopin emang kamu bisa kayak gitu muasin aku? Kalo bisa oke aku bakal setop"
"Aku ggaaakk kuuuatt des"
"Ya udah deal, kamu jangan gangguin lagi ya mas"
"Kamu kenapa sekarang gini, bukannya kamu bilang sex bukan segalanya dulu"
"Ya habis gimana ya mas, ternyata udah ngerasa baru aku nyadar mas. Tenang aja kok mas, kamu tetap suami aku, hatiku buat kamu"
Sambil menciumku dan blesss diduduki kontolku dan digoyang "tapi memekku bukan milik kamu sepenuhnya"
"Gak des, aku gak mau"
"Bisa main kek yang kamu liat tadi siang sayang?
"Gak bisa desi, ahhh desi memekmu longgar"
"Ya gak bisa ya nurut aja sayang, mau aku ikut cowok lain?"
"Baik des" jawabku penuh kekalahan dan kepasrahan, aku marah pada diriku sendiri
"Longgar mas?"
"Ii, iiiya"
Plaaakkk, kaget aku ditampar istriku yang sedang asik WOT
"Makanya kontol tu digedein biar kerasa, orang lain pada bilang jepitan enaklah, sempitlah, ini suami malah bilang longgar"
Langsung desi tiduran disamping aku dalam keadaan aku masin kentang.
Aku yang dalam keadaan kentang membuka pahanya ingin kumasukann kontolku, langsung ditahan.
"Jilatin dulu mas, maen nyodok aja, enak dikamu akunya kagak"
Aku ragu, karna belum pernah menjilat memeknya.
Tapi demi istriku kulakukan dengan berat
"Enak massss, assshhh, trusss masss.. gimana, ennnaak kaaann masss?? Mmeemmeek bekaaass diiennttooott oorraaangg"
Rasanya asin tak bisa kupungkiri, akhirnya kusudahi dan memposisikan diri dan bless, kugoyang sekuat tenaga, desi hanya menatap kosong seolah bertanya "kamu ngapain?". Persetan, yang penting jatah dulu. Akhirnya aku keluar dan desi bertanya "udah selesai? Ya udah sana ambilin tisu buat bersihin pejumu mas" kuambil dan kubersihkan...
Agak ragu kutanya gimana awal sama si alex, dan trtnyata dia pelatih sasana tinju ditempat yang satu gedung desi latihan yoga yang baru diikuti udah sekitar sebulan, dan baru digoda godain seharui setelah ikut yoga, tapi baru berani exe 3 hari lalu, dan parahnya 3 hari berturut itu si alex nginap dan sudah pastilah apa yang terjadi.
Desi hanya bilang salah kamu mas gak bisa muasin aku, udah gak bisa muasin suka ganjen lagi sama cewek. Memang aku sering bercanda dwngan teman2 cewe soal yang menjurus dan ditanggapinya pun mulus tapi semua sebatas iseng2, tak pernah terjadi apa2. Tapi desi sering mengira aku pernah tidur dengan mereka. Sial sekali aku, tau begitu kuentot juga mereka dari dulu...
Aku pun menanyakan perihal 6 orang yg dia sebutkan, dan jawabannya "kenapa? Kamu mau liat mereka ngentotin aku juga? Gila kamu mas. Apa kamu mau melakukan sesuatu ke mereka? Memang berani?"
"Gak, aku cuma pengen tahu, apa itu benar dan siapa mereka?"
"Yaudah, pertama si Bram senior waktu kuliah dulu, ingat kan? Aku ngelakuin sama dia waktu kamu pergi KKN 2 bulan dulu. Trus sama si Rino teman KkN ku, masih inget juga kan? Yah 2 bulan aku cinlok dan kamu tau lah mas"
"Jadi kamu udah selingkuh sejak kita pacaran?"
"Mau complain apa mau dengar lanjutan?"
"Teruskan"
"Trus ada si Bimo, suami si agnes temanku itu, tau kan? Trus ada Joni si photographer"
"Yang dulu ngambil job photo weeding kita?"
"Iya, trus ada Rio mantan pacarku waktu SMA ketemu beberapa bulan lalu yaudah kebawa suasana lah mas"
"Yang terkahir?"
"Yang terakhir yakin mau tau?"
"Siapa?"
"Ambil HP kamu mas trus ketik nomor ini"
Aku mengetik nomor yang disebutkan istriku dan yg muncul di layar hape ku membuat jantungku mau copot. Karna itu adalah mister Andrew seorang bule yang adalah Bos ku ditempat kerja.
"Udah paham kenapa sering dapat dinas luar?"
Pandanganku gelap, aku berbaring dan tak sadarkan diri lagi....
Aku terbangun pagi hari ini, kulihat istrikui sedang berdandan di depan meja rias, "selamat pagi mas, udah bagun mas? Pules amat tidurnya, mas
Kecapean ya?" Aku diam saja sambil menatap geram. Mengingat semua kejadian kemarin.
Desi bangun dan menujuku menari tanganku dan mencium tanganku "yaa udah aku berangkatt dulu mas, makannya udah aku siapin ya sayyang"
"Mau ke mana kamu?"
"Lho mas lupa?? Ke bandara jemput Ibu sama Bapak kan mas. Udah lupa ya kan mau tinggal bareng kita seminggu ini"
Aku lupa kalo ibu mertua dan suami barunya mau nengok sekalian tinggal bareng kita seminggu ke depan.
"Ya udah aku siap dulu"
"Ga usah mas, mas istirahat saja, ini kan hari libur juga kashan mas butuh istirahat juga kan" sambil memeluk dan mengecup pipiku.
Lalu desi pun pergi keluar kamar, tapi pas sampai pintu kamar dia berbalik "semalam mas mimpi apa? Sampai ngigo gitu "loggar" begitu mas ngigonya"
Aku terbengong..
"Ya udah mas aku jalan dulu"
Desi pun lenyap ditelan taksi dan menghilang dan baru kusadar, aku kok berpakian ya, buukannya semalam abbis ngentotin desi dia cerita smua dan aki tidur tanpa pakian ya? Apa semua mimpi? Tapi masa mimpi?
Ya setidaknya sama alex bukan mimpi, pasti...
Hampir dua jam kularut dalam kebingungan ini, akhirnya mereka pun tiba, kusabut mereka dengan ramah.
Singkatnya kami hidup bersama selama 4 hari, dan kurasakan tidak ada yang aneh. Desi sangat mmesra kepadaku seperti sebelum sebelumnya, hanya belum kugenjot lagi saja,. Karna ada bapak ibu yang biasanya begadang sama desi dan akunya tepar dluan karna keleahan.
Bos dikantor juga tetap seperti biasanya, kaku orangnya.
Aku mulai brtanya tanya.
Sampai dengan hari kelima bapak bilangf kalau harus pulang duluan karna ada urusan di kampung, aku pun mengantarkannya ke bandara, dan kembali ke kantor. Dan hari ini aku dapat lemburan padat, kuinfokan kepada desi tentunya kalau aku sepertnya selesai sekitar tengah malam biar jangan menungguku, dan di iyakan, kupikir masa iya dia percya, mana ada kerja sampai tengah malam, tapi ya sudahlah. Akhirnya aku selesai jam 9 malam dan pulang, aku tau ini sudah malam jadi aku masuk dengan keheningan aga tidak mengganggu karna kulihat lampu sudah dimatikan yang artinya sudah ada tidur.
Sampai di kamar kudapati desi sudah terlelap, selimutnya agak berantakn dipakainya, aku berniat membetulkan tapi melihat desi, udah hampir semiinggu gak dapat jatah, seminggu ini pula aku memendam penasaran perselingkkuhanya, kuitarik perlahan selimuty dan kulihat tubuh indah desi ketika kusingkap lingerie nya, trrryata seperti biasa tidk ada dalaman, tapi kuperhatikan kembali, jedaaaarrrt
Ada leehhan cairan putih, aku pu ta pasti itu adalah sperma. Kini langsung aku paham dia betulan selingkuh, dan itu bukan mimpi semata.
Ku putuskan mengabil air minum ke dapur sebentar sebelemun meminta penjaasan. Saat lewat kamar ibu kudengan suara yyang familliar. Suara yang seminggu lalu kudengar dari desi saat aku pulang dinas luar.
Kubiarkan saja toh it bapak sama ibu.
Eh, bukannya bapak tadi pagi aku anttarin ke bandara?
Kuambil buka perlahan dan kuintipin dari pintu. Ternyata benar si ibu yng masih cntik dan aduhay sedang tiduran menyamping kearahku dan sedang dientotin dibelakangnya oleh pria yang tertutupi oleh ibu. Hanya tangan kirinya yang dijadikan bantal olleh ibu sedang yang kanan Sibuk meremas payudara ibu.
Waduh bapak gak jadi pulang kali tdi ya?
Kuintipin zajja sejenak, penasaran soalnya. Wajah ibu penuh kenikmatan
"Terrruusss, ennnnaakkk, gillllaaa, akuuui gaaaakkk Kuuuaatt," mata putih ibu membalik dan Berrguncang hebat tubuhnya tanda orgasme.
Setelah mereda lanjut digoyng lgi, "aaaahhhh, aaahhh, hebbbbaatt, kaammuu heebbbaaattt, kooontttoolll muuu ennnaaaakkk, beedddaaa deeewnnnghgaaaan suuuaaammiii dannn mannntaaan suuuuaaamiiikuuu"
Lho, ini siapa yg dibelakang ibu? Astaga ibu sedang selingkuh kuputuskan akhiri saja, "ennnnaaakkk, deeeesssiiii bbeerrruuunnntyuuunngg baannggeettt" kok desi?
Kuintip kembali mereka sudah berganti posisi misionaris, dan kaget bukan main ternyata yang sedang genjotin ibu adalah si alex kampret.
"Kkkuuuaatt kaaammuu, haabbiiiisss nggeentootinn dessiii masssiihh kuuaatt ngeentootiin akkuuu"
"Ini yang namanya laki"
"Enaakkan akkkuu aaapp dessiiii?"
"Sama enaknya"
Kulihat denga ganas alex terus memompa ibu
"Ceeeppppaaatt saayaaanngg, beennttaaarre laaagggii haarrrisss pulllaanngg"
Aku sudah disin brengsek, ibu anak sama saja, sama binalnya.
"Akkuu nyaaampee"
"Aku juga"
Keduanya menegang bersama.
Setelah agak reda "kenapa didalam aku masih bisa hamil lho"
"Ya kan ada suaminya"
"Orang kampung pada tau suamiku impoten karna kecelakan beberapa buln lalu"
Ya mmg bapak pernh kecelakaan tapi aku tdak tau soal impotennya.
"Minum pil darura saja, minta ke desi atau beli aja diapotik"
Alex mncium bibir ibu "ibu anak dapay semua, biat adil, hahahaha"
Bangsat, alex selesai berpakian aku pergi ke dpur kulihat alex menuju kamarku. Kuintip ibu sepertinya sudah pulas keleahan.
Tapi alex tak kunjung keluar. Ragu ak mendekati kmar kalau2 di keluar, sampai dipintuu kulihat alex sedang berdiri disampig desi sambbil sibuk dioral desi 'bersihiin sayang, yang bersih ya"
"Gimna iibu?"
"Udah tidur"
Sambil terus desi menservis kontol besr itu.
"Udah, nantti mlah aku pengen lagi"
Alex pun pulang, beberapa menit baru aku masuk kamar, desi dudu seperti menungguku, "puas mas intipin ibu sama. Aku?"
Waduh lagii???
"Aku pura2 tidur aja tadi mas, mau liatt mas mau ngapain kalo liay istrinya habis dipake orang, ttapi ya udah. Padahal tadi aku mau ngentot allex lgi biar kamu bisa liat lagi, tapi dia mau pulang"
Aku mematug saja menerima penghinan ini, "udah mas tdur, bsok aku ceritain semuanya sama kamu"
Desi pun tertidur, sementra aku lagi2 dipecundngi oleh alex dan istriku sendiri.
Aku hanya bisa membayanngkan seperti apa cerita istrtiku besok..
POV Desi
DITINGGAL KKN, MEMEKKU DIEMBAT SENIOR
Aku berpacaran dengan Haris selama sekitar 6 bulan sebelum kurelakan mahkotaku padanya, kami berpacaran tapi beda kampus. Hubungan kami pun baik baik saja tanpa adanya unsur orang ketiga, kami dicomblangin oleh temanku namanya Agnes yang kebetulan punya teman satu kampus dengan Haris.
Kami menjalin hubungan saat aku SMA kelas 3 dan haris mahsiswa semester 5.
Waktu yang singkat untuk melepaskan mahkotaku pada seorang pria.
Selama ini aku memang berpacaran juga,
Tapi semua itu hanya sebatas wajar, jalan jalan, chat sama telponan, tidak ada yabg istimewa, aku hanya berpacaran dengan 2x saja, yang terakhir inilah yang sempat mengecup bibirku tapi hanya sekali saja karna dia akan pindah sekolah ikut orang tuanya bertugas di kota lain.
Yah setelah itu agnes yang punya pacar di mana lah yang mengatur bagaimana sampai akhirnya kukenalan dengan Haris, aku yang saat itu sedang galau ditinggal mantan langsung menerima Haris.
Singkatnya, Haris ini cenderung agresif
Dari dia aku belajar ciuman, dialah pria pertama yang memeluk tubuhku dengan nafsu, dia yang pertama membawaku ke kamar untuk berduaan, dia yang pertama meremas payudara ku, menghisapnya, mencupanginya, menelanjangiku, dan meniduriku saat memasuki awal semester baru di tahun ketiga. Aku sangat menyayangi Haris, dia pun berjanji akan bertanggung jawab dan akan menikahi setelah lulus kuliah, tapi kubilang tunggu aku selesai kuliah juga.
Aku pun lulus SMA dan melanjutkan kuliah di kampus yang berbeda dengan Haris. Inilah awal dari serangkaian penghiatan cinta dan tubuhku kepada haris.
Memasuki awal baru aku yang diterima dikampus baru menjalani orientasi mahasiswa yang isinya sudah pada tahu semua, tapi tidak ada penganiayaan fusik dari senior kepada junior.
Selama masa orientasi ini, ada satu orang senior yang menaruh hati padaku, bahkan sampai menyatakan cintanya, namun aku menolak secara halus dan mengatakan aku sudah punya pacar. Aku yang saat itu masih lugu hanya berpikiran apa ada cowok yang mau kalau ceweknya udah gak perawan, karena itu aku sangat takut ditinggal Haris yang sudah menikmati tubuhku.
Ya, namanya Bram. Orangnya ganteng, putih tinggi, baik, dan dari keluarga berada.
Bram tidak pernah menurunkan niatnya untuk mendapatkanku setelah tahu bahwa aku sudah punya pacar.
Entah sudah berapa kali aku menolaknya.
Setiap hari aku diantar jemput oleh Haris untuk kuliah, selama itu pula aku sering dibawa Haris ke rumahnya untuk melepaskan birahi kami.
Singkat cerita akhir semester ganjil akan tiba dan Haris akan mengikuti KKN diawal semster 8. Ya haris memang terlambt untuk itu, teman2nya yang lain sudah ikut saat semester peralihan 6 ke 7, ada yg semester 7, tapi haris baru ikut saat semester 8.
Bukan karna pemalas, tapi haris sangat banyak aktivitas selain kuliah, salah satunya, relasinya juga banyak karena banyak aktivitas tersebut, mulai dari rekan2 aktivis, para tetua di beberapa daerah, bahkan para preman2 di kota ini hampir semua dia kenal.
Pernah kami dipalakin saat mojok di taman kota oleh bebrapa pemuda sekitar, haris yang bertubuh jauh dari kata kekar ini tidak melakukan perlawan, tapi dengan tenang menangani mereka, setelah mereka pergi Haris mengangkat telpon dan menelpon seseorang. Aku mngajak pergi, tapi haris tidak mau, setengah jam kemudian, pemuda2 tadi datang kembali dengan wajah hancur2an dan bersimbah darah, baju mereka sudah sobek2.
Mereka datang dan meminta maaf sambil mengembalikan uang Haris.
Nampak dibelakang mereka ada beberapa Preman senior dengan tampilan sangar dan berbadan besar, "lu kalo ada yang gangguin lagi di daerah sini bilang aja Ris, gua mampusin mereka nanti"
"Udah lah bang, kan mereka juga gak tau kan bang, gak usah sampai bonyok gini juga, hehehe"
Malam itu aku tau bahwa Haris memang bukan tipe orang yang bisa berkelahi, tapi sekali dia teriak teman2nya maka yang buat masalah bakalan tobat 7 turunan.
Kembali ke kisah perselingkuhanku.
Haris akhirnya pergi Kkn. Bram yang mengetahui itu langsung bertindak cepat, 3 hari pertama bram selalu menawarkan fasilitas antar jemput, aku selalu menolaknya hingga seminggu aku akhirnya luluh juga, hari pertama antar jemput seperti biasa, tapi karena banyaknya cie cie besoknya aku tidak mau lagi.
Baru selang 2 hari kemudian bram menawarkan untuk mengantarkan pulang, dengan halus kutolak tapi dengan terus memaksa aku pun menerima. Inilah kesalahanku yang menjadi awal.
Dalam perjalanan gerimis mulai turun, akhirnya hujan membhasi kota ini, karna kebetulan posisi kami dekat dengan kost Bram, akhirnya dibelokanlah motornya ke arah kost untuk berteduh.
Langit sangat gelap disertai petir dan angin kencang.
Sampai di kost, bram memberiku handuk dan memberiku baju kaosnya keringnya dari lemari serta celana pendeknya. Aku yang bingung langsung pangling, aku bakal pake pakeannya Bram? Haris aja tidak pernah.
"Biar gak masuk angin, pakian kamu nanti dikeringin dulu pakai mesin cuci"
Aku ngikut saja, pakianku yang basah dikeringkan dan digantung, sementara aku memakain baju dan celana milik Bram sambil menunggu hujan reda dan pakianku kering. Sementara dalamanku?
Tentu aku hanya membungkus di tas kresek alias saat ini aku tanpa dalaman.
Aku merasa risih karna ini pengalaman baru buatku berduaan dengan cowok selain Haris tanpa dalaman dan sekaligus merasa nakal.
Kami berbincang seadanya di kasur Bram yang hanya diletakan diatas lantai.
Entah karena suasana atau apa, tiba tiba bram merangkulku, ketika aku menoleh kearahnya langsung bibitnya mendarat dibibirku, aku kaget dan hendak menarik diri namu tangannya yang satu langsung menahan belakang kepalaku dan yang satunya mempererat rangkulannya, aku yg kalah tenaga akhirnya pasrah saja. Kubiarkan bram sepuasnya menghisap bibirku, dan lidahnya menari-nari dalam mulutku.
Bram menarikku hingga berbaring, aku yang masih shock dengan ini semua hanya mengikuti apa yang bram lakukan. Langsung aku ditindih dan kembali dicium habis2an bibirku.
Bram melepaskan ciumannya sambil tetap menindihku "aku sayang sama kamu des, aku ingin memilikimu"
"Bram aku sudah punya pacar"
"Putuskan saja, aku lebih baik dari dia. Dia selalu bergaul dengan berandalan kan? Aku sudah menyelidiki nya"
"Tapi itu hanya temannya, dia tidak melakukan yang aneh2'
Bram kembali melumatku, aku perlahan mulai terbawa, drtd aku mencoba bertahan akhirnya jebol juga.
Kubalas ciumannya, lidahku juga kucoba masukan ke mulutnya, semua yang kupelajari dari haris kukeluarkan untuk mngimbangi Bram.
Mendapat respon yang baik Bram langsung meremas payudara ku. Dia mencoba membuka pakiankua
"Bram, stop. Aku gak mau. Ini terlalu jauh"
"Aku akan tanggung jawab sayang"
"Tapi....."
"Tapi apa des?"
" Kamu serius mau menerima aku?" Saat itu hatiku mulai mendua dari Haris
"Ya kenapa tidak, aku sangat sayang sama kamu des"
"Tapi aku sudah tidak perawan, pacarku sudah mengambilnya"
"Aku cinta kamu bukan perawan kamu"
Langsung kambali melumatku, "emangnya kamu pikir pacarmu disana bakal diam aja? Dia jangan2 sekarang lagi asik2an juga sama teman kkn nya atau ya gadis desa di sana, secara dua bulan lho gak ada gandengan"
Seketika pikiranku terbuka, aku selama ini tidak pernah kepikiran ke sana ya. Hatiku panas mendengar dan membahangkannya, bram melolosi baju dan celanaku yang memang sudah tidak ada dalaman lagi. Bram kemudian membuka semua pakaiannya. Baru kali ini aku berbugil ria bersama pria lain selain haris. Dan kontol bram memang trtlihat lebih besar dan panjang dari Haris, diposisikan dirinya diatasku, dan kurasakan ujung kontolnya di memkku
"Bram,.."
"Tenang aja sayang, aku akan memuaskanmu"
"Bukan itu, kamu gak pakai kondom?"
"Emang kenapa sayang"
"Aku sama Haris selalu pakai kondom soalnya, kecuali waktu aku diperawanin, aku gak mau kenapa2"
Bram kembali mencumbuku, dari bibir ke leher, dan payudara ku dihisap sekuatnya.
Aku hanya bisa meleguh keras ditengah hujan angin ini. Ciumannya naik kembali sampai bibir kami bertemu dan kontolnya bertemu memekku lagi, sambil berciuman digesek2 memekku dengan ujung kontolnya yang tanpa kondom itu, lama kelamaan gesekannya sedikit ditekan, sungguh nikmat rasanya sampai akhirnya blesssshhh, bram berhasil melakukn penetrasi
"Aaaahhhhhhhhhhh" aku melguh oanjang dengan mata terbelalk dan mulut menganga menerima hujaman barusan, bram tersenyum penuh kemenangan.
Sekitar 20detik didiamkan bram mulai memompa perlahan
"Kamu hanya ngentot dengan pacarmu saja kan des?"
Aku hanya mengangguk dengan expresi yang kuyakin membuat bram akan sangat terangsang.
"Lho, ini kamu lagi aku entotin, brarti aku pacar kamu" aku yang bingung hanya mngangguk, otakku kesulitan memproses tanya jwab ini dan kenikmatan ini secara bersamaan. Sambil tersenyum bahgia, entah bahagia karna menganggap jadi pacarku atau karena bisa ngentotin aku.
"Ahhh des, aahh, memekmu enak banget"
"Ahhh, aaaahh, aaahh, braaammm, braaammm"
Disodok terus memekku, aku yang merasakan semua ini tanpa bisa dikendalikan lagi ikut mnggoyangkan pinggangku ke atas setiap kali dia menyodok ke memekku. Pengalaman ini tidak pernah kurasakan dengan Haris.
Entaj karna kontol bram lebih ukurannya atau cara dia menyetubuhiku ini, haris selalu pemanasan dengan terburu buru dan durasinya pun sangat sangag cepat.
Sekitar 15 menit sudah, liang memekku bertemu penghuni baru yang lebih baik. Aku merasa seperti tulang punggunggu tertarik untuk lepas pandanganku memburam dan kurasakan sepertj ingin kencing
"Braaam,, aahhhh, aaahh, stoooopp braaamm, cukkkuuuup, akkkuuu, akuuu"
Seperti merasa puas melihatku tersiksa bram malah lebih cepat dan kasar menghujamku.
Ceplak ceplak ceplak, bunyi kulit kami beradu, dan seeerrre aku mengeluarkan cairan dan seluruh tubuhku mengejang. Itulah pertama kaliny aku meraskan orgasme. Didiamkan sebentar, setelah kesadaranku pulih bram berlutut sambil kembali memompa memekku, "dia gak bisa kan buat kamu keluar seperti aku, Ahhhh, akkuu lebbihh baaiik darrii diia di atas ranjang kan?"
Aku yang sudah hilang akal menjawab dengan jujur "iya braaamm, kaammmuu terrbaaiikk,"
"Giimmaannaa konntoollnyya?"
"Paayyaahh,. Kammuuu terrbaaiikk, ahhhh aahhhh terruusss saaayyyaanngg"
"Mauu gaakk akuu ennttoottiiin truss bessoookk beessookk?"
"Ahhh aahhh iyyyaa saayyyaannngg, maauuu. Aahhh ennaaakk baanggeett saayyaannng"
"Enaaakkk kaaann kaaallloo gaakkk paakkkkee kkoonddom ginnni kaann dess? Lebiihh keraassaa"
Seketika aku teringat bahwa saat ini aku sedang disetubuhi tanpa pengaman.
Tapi kenikmatan ini mengalahkan semuanya, aku biarkan saja dia menikmati tubuhku karna aku juga menikmatinya.
Aku kembali mengalami orgasme, saat orgasmeku reda kami beciuman kembali dan kami dikejutkan oleh Hp ku yg ada disampingku, kulihat haris menelpon. Kuminta bram untum berhenti dulu karna aku tidak pernah mengabaikan telpon atau pesan dari haris. Singkatnya telpin diangkat nanya ini itu, bram yang entah bosan atau cemburu kembali memompa dengan kekuatan penuh, tubuhku terguncang naik turun ditengah perbincanganku dengan haris
"Maaaassss"
"Des, kamu kenapa?"
"Ahhhhhh,ahhhhh, ahhhhh" langsung kujauhkan Hp dari mulutku
"Des, sayang?"
Bram langsung merampas hp dari tanganku, akh kalut kukira dia bakal bilang ke haris kalo dia lagi menyetubuhi aku, pacarnya yang dia sayangi, ternyata dia matikan telpin dan HP nya sekaligus.
"Jangan ganggu Desi lagi asik sama pacar barunya"
Langsung hp di buang agak jauh dari kakiku diatas kasur.
Kembali Bram menyetubuhiku sambil berciuman, bibirku sampai berasa bengkak akibat terlalh dihisap.
Kurasakan akan orgasme ketiga, bram juga mulai memompa fak beraturan, aku tau benar kalau dia akan segera keluar, dan kembali orgasme menghampiriku, aku menegang, "braaammmm, aakkkkuh keelllluuaaarrr, aaakkuu nyaaammpeee, oohhhhh, kkkaaammmuuu luuuaaarrr biiaaasssaa, ahhhhh, akkku suukkkaa konnntooolllmuu" kata kata itu keluar begitu saja. Aku lemas kurasakan ngilu karna bram terus memompa tanpa memberi istrirahat padaku seperti sebelumnya. Dan "ahhhhh desssss, aakkkuu kellluuuaaarrr, kaammmu ennnaaakkk banggeettt tubbbuuhmmuuu,"
Aku yang mendapat pujian seperti itu menatapnya yang sedang dalam posiss seperti orang push up diatasku memeluk pinggangnya dan juga membelai wajah tampannya, wajah pria yang mengenalkanku pada kenikmatan ini.
Dan croottt crooooottr croooot croooot crroooot, lima semburan kurasakan hangat dalam memekku,
Mati aku!!!! Aku teringat kembali kalau tanpa kondom. Bodohnya aku yang kembali lupa karna saking menikmatinya.
Haris tak pernah melakukan ini, bahkan dengan kondom pun tetap saja dicabut baru keluar, tapi bram ini langsung kuberikan hal seperti ini.
Kami kembali bercumbu dengan ganas, meski hatiku panik.
Setelah itu dicabut kontolnya, kontol yang baru saja memberiku sekian pengalaman baru itu.
Disodorkan ke mulutku, aku paham dia minta dioral, aku selama ini selalu menolak permintaan haris kini malah disodorkan kontol pria lain, kontol yang baru mengaduk aduk memekku.
Aku menggeleng, "belum pernah" bagai mendapat hadiah utama, bram menarik kepalaku sedikit memaksa, aku yang kebingungan pun terpaksa membuka mulut dan memasukan kontol itu, rasa asin kurasakan, bram memompa mulutku lagi, "hisapp sayyyang, ayoo dess, hissap samppe habiss, bersihin sayang. Bershin semuanya, hisaap kontol pria lain ini sayang, kontol pria lain yang baru saja memuaskanmu, yang tidak bisa diberi pacarmu yang lemah itu" aku merinding mendengar kata2 itu sekaligus terangsang berat. Kuhisap seperti sedang menghisap lolipop, haris menarik keluar dan memintakh menjilati pelernya dari bawah sampai ke ujung kontolnya, ketika sampai diujung langsung dimasukan dan kuhisap maju mundur seperti instruksinya.
Setelah bersih, aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sambil kupikirkan aoa yang baru saja kulakukan, bagaimana kalau haris tau, kalau aku hamil, apa bram memang serius, dll.
Aku kembali bram sedang berbaring sambil memegang dua benda ditangan kiri dan kanannya "ayo sini cepet sayang"
Aku paham betul yang ditangan kanannya itu adalah kondom yang masih dalam kemasan, yang artinya aku bakal diajak ke ronde 2, tapi yang ditangan kanannya seperti botol yang isi cairan gel bening.
Aku yang belum paham apa itu kembali ke bram, langsung kudipeluk
"kamu sayang aku gak?"
"Eh, mkasudnya apa bram?"
"Kan kamu udah jadi milik aku, aku pengen mendapatkanmu seutuhnya'
"Lho, kan kamu udah dapatin aku tadi bram"
"Belum semuanya"
Kembali aku dirangsang habis habisan olehnya, aku nikmati kali ini tanpa kutahan, penisnya kembali mengaduk aduk liang kenikmatan ini,
"Ahhhhh, aahhhh, braaammm kaammmuuu kuuaaattt banggeettt, tertuuuassss saayyyyaannnggg, ahhhh akkkkuuuu millllikkkmmuuj braaaammm"
"Kalo kamu milikku sepenuhnya, buktikan desi ku sayang"
"Oohhbb yeaaaaassss, mmmaauuuu buuukktttiiii apppa saaayyyyaannnggg, aahhhhh, akkkkuu nyammmppee brrraammmm, ooooohhhhh'''
Orgasme kembali datang, bram mencabut kontol hebatnya dan mulai memasangkan kondom, aku bingung berpikir kenapa gak dari tadi pakainya. Bram berlutut didepan memekku kembali, diambilnya bantal dan menyanggah pantatku agar terangkat, aku yang masi lemas membiarkan bram, didekatkan kontolnya sambil memang botol yang tadi
"Des, aku mau kamu sepenuhnya"
"Iya sayang, kamj sudah mendapatkan aku sepenuhnya"
"Belum sayang"
"Mksud kamu?"
"Aku sudah menikmati memek dan mulutmu yang belum pernah kamu kash ke dia kan?"
"Iya bram, aku udah kash mulutku ke kamu, kamu yang pertama"
"Aku pengen yang ini"
Sambil jarinya mengelus lubang pantatku.
Aku kaget, artinya aku bakan dianal sama bram.
"Tadi bilang mau kash sepenuhnya kan?"
'tapi bramm, itu kann"
"Tenang, sakitnya awal aja kok"
Setelah tawar menawar akhirnya kubiarkan dia memerawani liang terakhirku. Botol yang dipegang yang ternyata pelumas mulai diratakan dilubang pantatku, kini kontolnya sudah didepan lubangku, kamj bertatapan, aku dengan tatapan ragu, cemas, sementara bram dengan tatapan puas,
"Liat aku des, liat wajah pria yang akan memerawani pantatmu ini"
Didorong perlahan, mulailah proses memerawani ini, perih mulai menjalar, perlahan kepalanya sudah masuk
"Sakit bram, udahhh, stooopp, janggn diterusin" sambil mncoba menahan tubuhnya.
Setelah kepalanya msuk, langsung disentak dengan kuat dan bleshhhh masuklah seluruh kontolnya. Aku pun menjerit keras, tak kupedulikan karena hujan deras masih berlangsung.
Airmataku pun keluar, aku menangis menahan perih, lalu mulailah dipompa kontolnya, awalnya sakit sekali tapi seiring berjalan waktu malah perasaan sakit itu hilang, dan kiti berasa nikmat,
"Gimanaa saayyyanngg? Massihh sakkit?"
"Ahh, ahh,"
Sambil menggeleng. Aku terus disetubuhi sampai akhirnya bram orgasme dalam pantatku dengan tetap memakai kondom.
Sejak saat itu aku resmi menjalin hubungan dengan bram dibelakang haris.
Bram sring menanyakan kapan memutuskan haris, kuselalu mnjawab tunggu dia selesai kkn baru aku akan ngomong.
Dari bramlah aku belajar seks, banyak hal yang kupraktekan, haris memang yang memerawani memekku, menelanjangi aku dsb, dia yang membawa aku mengenal dunai seks bebas, tapi bram yang mebawa aku untuk mengenal lebih jauh.
Selama haris di kkn banyak hal yang aku dan bram lakukan di bulan pertama, setiap hari kami selalu bercinta,
Banyak hal yang dapatkan
Bram menumpahkan sperma di tubuhku, diwajahku, menelannya, menjilati lubang pantatnya bram. Banyak posisi yang kulelajari daringa, selamaini aku hanya disetubuhi dalam keadaan misionaris, kini aku sudah tau banyak hal, aku serasa menjadi binal.
Aku juga merasakan DP oleh bram dan dildo karet yang enth dia dapat dari mana.
Intinya banyak hal yg kupelajari selama sebulan. Bram juga sering melepaskan sperma di dalam memekku, dia sering menyiapkn pil darurat.
Sampai akhirnya kusadar bahwa aku belum datang bulan, pikiranku yang selama ini hanya bagaimana memuaskan hasrat sex membuatku lupa akan satu ini.
Akhirnya kubeli alat tes dan benar, aku hamil, dan ini sudah menjelang kepulangan haris, awalnya kuingin memutuskan dengan alasan yang akan dibuat buat, kalau keadaannya seperti ini, tentu semua orang akan tau bahwa aku wanita nakal yang dihamili orang saat pacarnya pergi. Tapi bodo amatlah, intinya kan bram mau bertanggung jawab, kuberitahukan ke bram, responnya kaget dan menanyakan apa aku rutin minum obat dll.
Kami pusing memikirkan itu, besoknya bram mulai menjauh dariku, 3 hari aku didiamkan, kuputuskan ke kost nya dia, saat sampai kudengar suara wanita mendesah, kubuka pelan ternyata mereka lupa menguncinya, dan kudapati hal yang tak kusangka, bram sedang mendogy seorang perempuan yang kutau senior satu tingkat diatasku namanya Lia.
Dia mencoba melepaskan diri untuk menutupi tubuhnya, tapi bram dengan sigap memeluknya dan menggepurnya habis habisan
"Sayaaannnggg, uddaaahhh, maaallluuuu, seetttooooppp, ahhhbhhh, sayhhhaaaanngg, aahhhhh, aahhhhhh"
" Tutup pintunya desi"
Seperti orang bodoh aku menutup pintu dan mematung melihat calon bapak dari bayiku sedang menikmati wanita lain di depan mataku.
Lia terlihat begitu menikmati setiap hujamannya, aku seperti melihat diriku sendiri saat menghadapi kebuasaan bram.
Memang bram selalu kasar tanpa ampun saat menggempur memekku, tapi kini yang sedang digempur adalah Lia.
"Bramm, akuu keluarrrr, udahh gakkkuuaatt"
Lia langsung menggelepar diranjang,
Bram langsg membalikan tubuh lia,
"Udah braamm, ammpuuunn, akkuu gaakkk kuuatt lagiii, udaahh sejjjamm innii, memekku udah lecet. Please bram"
"Aku belum keluar"
Bram kembali menggempur lia. Kalo diperhatikan memang lia jauh lebih cantik dariku, ukuran bdn ju lebih seksi lia, apalagi payudara nya membuat semua lelaki menoleh.
"Aku keluar lia sayang"
Bram menumpahkan spermanya di memek lia.
Aku langsung pergi dan memutuskan tidak mau berhubungan dengan bram lagi.
Kehamilanku kuceritakan pada agnes, dan akhirnya kami gugurkan.
Tiba hari kepulangan haris, kusambut dia dengan tanpa dosa, kuputuskan untuk menutup rapat. Intinya haris mau nikah denganku.
Kami menjalani hari hari seperti biasa kembali, kami kembali bercinta, tapi aku merasa kurang, ya bram telah mmbuatku menjadi haus. Tapi aku sebisa mungkin menutupinya.
Pernah sekali ketika haris menjemputku, bram seolah mnyindir sambil sedikit teriak "kkn lagi dong"
Haris bertanya apa mksudnya kepadaku dan kukatakan bahwa selama Kkn itu bram mencoba mendekatiku, tapi haris sepenunya percaya padaku, dan tidak mempersoalkannya, syukurlah.
Bram pernah bertanya ke mana bayi yang pernah kukatakan, kubilang aku hanya berbohong untuk meilhat reaksinya saja. Bram pun tidak ambil pusing juga. Sementara si Lia yg kutau sudah hamil tapi bram menolak bertanggungjawab karna lia juga punya pacar, jadi bram beralasan itu anak pacarnya. Baru kutau trnyata bram memang suka menggoda dan meniduri pacar orang, jadi kalo hamil gampang buat ditinggali.
Benar benar brengsek Bram itu, tapi tidak merubah fakta bahwa dia sangat jago diranjang.
Itulah awal kisah aku menghianati haris.
POV Desy
Menuju KKN
Setelah semua yang terjadi, aku sering ketakutan, kalau haris tau semua kelakuanku, perselingkuhan dan abosri.
Tapi teman baikku agnes selalu menenagkanku.
Aku menjalani hubungan dengan haris sebaik mungkin agar dia tidak curiga. Kulayani semua kemauannya, tetmasuk sex, kecuali oral dan anal. Aku selalu menolak dengan alasan jorok dsb. Hal ini karena setiap kali dimintai haris pikiranku langsung memikirkan bram, aku tak mau melayani haris sambil memikirkan bram. Haris paham akan penolakanku. Untuk durasi tidak ada yang berubah kecuali gaya sex. Yah haris mulai menerapkan bebrapa gaya baru yg baru kita lakukan bersama, meskipun gaya gaya itu sudah kucoba dengan bram. Aku selalu meyakinkan haris bahwa aku menganggap sex bukanlah segalanya karna aku mencintainya. Dan begitulah kehidupan sex kami seterusnya.
Dan bram? Di kampus kami seperti orang asing, risih sebenarnya bertemu orang yang pernah menikmati tububku. Tapi bertingkah seperti tidak mengenalku, aku mencoba masa bodo saja.
Selama satu semester kujalani dan akhirnya selesai juga. Sampai aku memasuki semester 3, dan haris memasuki semester 9. Di semester ini dia berusaha agar dapat menyelesaikan kuliah di semester ini. Aku selalu mendukung dan membantu apa pun yg kubisa sampai akhirnya selesai perjuangannya, penghujung semester haris sudah bersiap untuk wisudah.
Di kampusku juga akan dilaksanakan wisuda yang waktunya lebih dahulu 2 minggu dari kampusnya haris dan 1 minggu dari sekarang. Dan Bram adalah salah satunya.
Pagi ini saat dikelas, hp ku bergetar ada pesan masuk dari nomor yang tidak tersimpan, "des, aku mau ketemu. Ada yang perlu aku bicarakan. Sekalian minta maaf" . Ya, itu bram, aku msh sedikit mengingat ekor nomornya.
Akhirnya dia memintaku untuk bertemu di kostnya sepulang kuliah. Aku yang awalnya menolak tapi dengan segala alasannya akhirnya aku luluh juga, toh dia mau meminya maaf, mungkin menyesal.
Selesau kuliah yang jadwalnya pendek hari ini aku langsung menginfokan ke haris tidak usah mejemput dan langsung ke kos bram. Tiba di sana jam 2 siang, rasa canggung diantara kita pun menjalar.
Bram membuatkanku minuman dingin, kuteguk karna cuaca ini. Dan segala ungkapan penyesalan dan permintaan maaf pun keluar, krna dia akan pindah keluar kota setelah wisudah, jadi dia merasa perlu meminta maaf. Aku pun zudah memaafkannya juga. Semua kebencian yang pernah ada sudah kubuang, tidak ada dendam lagi. Semua kesalahan sudah kututup rapat.
Kutatap wajahnya yg penuh penyesalan, wajah pria yang pernah kuberikan tubuhku ini, tanpa sadar kami sudah mendekat, dan bram berkata,
"Kamu ingat kamar ini des?"
"Bram, udahlah. Semua sudah lewat"
"Iya, aku tau cuman mengenang saja"
Tiba tiba bram menarikku dan menciumku, aku kaget dan mencoba melepaskan diri.
"Anggaplah ini perpisahan ya des"
Aku terus memberontak, sampai akhirnya bram membantingku ditempat tidur. Aku ditindih dan dilumat kembali, payudaraku diremas habis2an. Diperlakukan bgtu lambat laun aku pun terbawa, akhirnya kubiarkan dia melakukan semaunya, aku juga mulai membalas ciumannya.
Kami berdua sudah sama2 bugil, dirangsang tubuhku habis2an, ciuman dileher, puting, perut, dan memekku, akhirnya membangkitkan gairahku untuk kulampiaskan
"Braaaammmm, aahhhh, suuddaaahhh, akkuuu gaaakk maauuu"
Bram menindihku, memposisikan kontolnya, aku masih mencoba kembali meraih kesadaran
"Braam, sudahh, ingat, aku tak mau ini terjadi lagi"
Bram bangkit berlutut dicelah pahaku sambil kontolnya didiamkan dibibir memekku sambil menatapku.
Aku betul2 mendua, antara kenikmatan dan bersalah.
Nafsu pun mengalahkanku, dengan kedua kakiku, kulingkarkan di pinggangnya dan menarik kearahku. Bram tersenyum kemenangan. Perlahan kontolnya masuk dan memenuhi lianh memekku. Dan selanjtnya kami pun bercinta dengan liarnya. Aku melayanainya sampai sore sekitar setengah 6 aku dikurung disetubuhi layaknya kekasihnya.
3 ronde kami jalani, 2 kali dia menumpahkan dalam memekku, dan sekali dalam mulutku.
Sebelum pulang, kami berciuman mesra dan bram bilang suatu hari nanti dia akan kembali untuk meniduriku diranjang ku dan suamiku kelak. Merindinh aku mendengarnya.
Hari wisudah pun tiba, tidak kupedulikan. Hari wisudah haris pun tiba, dirayakan sedwrhana. Haris mencoba melamar kerja sana sini dan belum keterima.
Sampai penghujung semster haris mendpat pekerjaan sebagai karyawan diperusahaan asing dengan Program MT yang harus terikat kontrak 2 tahun terlebih dahulu. Tak ada maslah berarti semua dijalani dgn baik. 2 tahun haris di tempatkan diluar pulau, kami menjalani LDR. Kesempatan ini banyak yg mendekatiku, tapi aku tolak. Kujaga hatiku untuk haris, apalagi setelah selesai MT dan aku lulus kami berencana lgshg menikah, aku masih ketakukan akan keadaanku pasti sangat ingin mengamankan diri dengan pernikahan dgn org yg kucinta. Selama ini kutahan hasrat sexualku yg sudah berkembang oleh ulah si bram...
1,5 tahun kami jalani, kami mngobati rindu dengan tanpa putus komunikasi, haris mendapat info bahwa ketika selesai akan ditempatkan kembali di kota asal. Aku yg mendengar itu sangat senang sekali, karna akan mempermudah rencana kami berdua.
Kini aku akan memasuki semster 7. Libur semester 6 diadakan KKN bagi yang ingin mengejar studynya, aku pun mngikutiny agar semeter 7 nanti aku bisa fokus menyelesaikan sisa mata kuliah dan TA.
Kami yang sudah mendaftar pun dibagi per kelompok membuat segala rutinitas sebeleum turun ke desa desa yang mana akan kami tempati selama 2 bulan.
Dikelompokku ada 10 orang, trrdiri dari 5 pria dan 5 wanita termasuk aku.
Kami ditempatkan di sebuah rumah milik desa yang dibangun untuk digunakan bidan desa yang berkunjung 1 kali sebulan. Tapi tidak terpakai karna bidan desa selalu pulang dan tidak menginap.
Ada 2 kamar sehingga dibagi untuk pria dan wanita. Meskipun 2 org pria tidur di ruang depan karna lebih nyaman daripada sesak sesakan zementara kami wanita asik asik saja.
Dikamar kamj ada aku, rini, susan, ratna dan widya sementara di sebelah ada renold, ary, rino, arya, dan dedo.
Diantar para pria ada satu yg naksir kepadakj dan diutarakan trang terangan 1 mnggu setelah kami trun lapangan.
Aku berusaha menolak, tapi setiap hari selalu bersama membuat tak bisa menghindari. Trnyata memang benar kkn itu busa jadi tempat cari selingan.
Kulihat keempat pria dan keempat wanita makin hari makin lengkat dgn berpazangan dan yang kutau mereka semua sudah punya pacad masing2, sementara aku dan rino masih kujaga jarak. setelah 2 minggu bertahan di sini, terjadilah malam yang membuatku terjerumus kembali.
malam itu sekitar pukul 2 pagi aku terbangun dan merasa haus. Kulihat susan dan ratna tak ada, di ruanh depan biasa dipakai untuk tidur dedo dan arya tapi keduanya juga tak ada. Sementara yg kutau rrnold, arya dan rino hari ini nhinap di rumah warga karna ada yg mau kerjakan dan ditawarkan nginap.
aku yg kebelet minum langsung menuju dapur tapi malah saat melewati kamar pria kudengar rancauan wanita "ahhh, ahhh, achhh, enghgg, yeeeahhh, aahhh" kudekati pintu dan kulihat susan sedang didogy sama si dedo, aku langsung menuju dapur dan minum, didapur kudengar diluar pun suara yg sama, rancauan dan desahan kucari celah untu mengintip dan kutemukan arya sedang duduk dan ratna sedang dipangkunya sambil menggoyang pinggulnya dengan liar dengan payudara yg sudah diluar sedang dihisap arya.
aku langsung balik ke kamar dan berusaha untuk tidur.
gairahku bergetar, sialan mana haris jauh lagi...
gimana ini,, apa harus dngan rino? Tidak, tidak, aku sudah tidak mau melakukan hal seperti itu lagi...
POV Haris
*Masa sekarang
Tiiing,
Bunyi pesan masuk di HP Desi, saat sedang bercerita masa lalunya kepadaku. Jika saja tidak ada Ibu dan aku bukan orang yang dapat kendalikan emosi mungkin sudah kutonjok mulut istriku yg kurang ajar ini, bisa bisanya dia pernah duhamili laki laki lain, dan menyembunyikan semuanya, membohongiku bukan sesuatu yang bisa langsung kumaafkan semudah itu.
Setelah membaca langsung desi bangun dan menuju kamar mandi
"Nanti kulanjutin lagi, kamu gak ngantor?"
"aku ijin aja, aku harus dengar semuanya hari ini" dengan nada meradang
"ya udah plg kantor aku selesaikan" dengan santainya
"aku maunya selesaikan" bentakku
"iya kan pulang kantornya hari ini juga kan mas?, udah sana ngantor sana"
akhirnya aku putuskan untuk ke kantor saja daripada jadi pertengkaran lanjutan. Hati suami mana yang tidak hancur mengetahui fakta seperti ini coba, tapi aku masih bisa kendalikan diri.
sambil menunggu desi d kamar mandi, iseng kubuka HP nya, aku penasaran siapa td yang mengirim pesan. tapi malah HP nya sudah pake sandi jadi tak bisa kubuka, ada yang tidak beres.
setelah itu desi keluar dan aku mandi kemudian berangkat ke kantor tanpa sepatah katapun dariku.
di kantor pikiranku tidak tenang. bagaimana tidak istriku selama ini membohongiku, marah kecewa dan nanggung semua jadi satu.
Di kantor saat mulai kerja aku sangat tidak konsen, terngiang ngiang cerita desi, n sambungannya yang masih belum kuketahui.
kumaki dalam hati semua perbuatannya, sekingkuh dan aborsi.
aku harus menyeselaikan ini, tidak bisa kutunda sampai sore nanti.
ketika aku hendak ijin ke ruangan bis, ternyata beliau belum datang, padahal sudah setengah jam lewat dari jam masuk.
kutanyakan ke kepala HRD ternyata bos memang tak masuk, maka kuijin di kepala HRD dengan alasan ngarang dan diijinkan pulang, kutelpon si desi untuk memberitahu bahwa aku menuju rumah tapi tak diangkat, kucoba berulang ulang tapu sama juga,
ada di mana istriku?
*Pov Desi
Setelah Mas Haris Pergi, aku segera mandi dan bersiap untuk pergi setelah mendapat pesan tadi.
Aku lega sudah menceritakan sisi sebenarnya diriku, aku sudah menjadi kecanduan sex dengan orang lain, kenikmatan dan kepuasan yang kudapatkan dari mereka tidak pernah ada daru suamiku.
Aku pun sudah tidak terlalu memusingkan lagi dengan keadaan rumah tangga ini akan jadi apa. Yang kupikirkan hanyalah kesenanganku semata, mungkin inilah yang dirasakan semua wanita yang berselingkuh.
Setelah selsai aku pamit ke ibu kalo ada urusan sebentar, ketika akan jalan si alex menelponku, yah aku tau ujung ujungnya ke mana, selama menjalin dengan alex kami hanya melakukannya just for fun, tujuab kami hanya sex semata. Yah bisa dibilang partner sex ku lah.
Akhirnya aku mampir dulu ke tempat tinggalnya dia, setelah sebelumnya kuinfokan agak telat kepada oranf yang janjian denganku.
Sampai di tempat alex, tanpa basa basi lagi, aku langsung dibawa ke atas ranjangnya, kami bercumbu hebat, kurang dari 30 detik aku sudah ditelanjangi alex, kuminta padanya agar jangan lama2 karna ada urusan.
Seperti biasa kebuasannya selalu berhasil membuatku menggelinjang seperti orang kesetanan.
Aku digerayangi habis habisan.
Dikeluarkan kontol besarnya, tanpa basa basi langsung kusedot sekuatnya, erangan alex seperti penyemangatku, aku semakin liar memanjakan kontolnya, sampe alex mendoringku terlentang dan blesssss
Langsung dipompa tanpa ampun,
"Ahhhhh, ahhhhh, ahhhh, teruuuuuus sayyyaaanng, aahhhh, aaaaahhh"
"Enaakkkk dessss, ouhhhhh, kaamuu tingggaal saaammaaku saajjaa, biaar kuuentott tiiaap harri"
"Ahhhh, gakkkk perrlluu saatyyang,, tiingggalkk biiilllaangg, kkaaappann aajjjaaa akkku siiiaaapp laaayyyanni koonntttolll besssarrmu"
15 menit posisi aku dibawah, akhirnya aku nyampe juga, sementara alex?
Ya masih menghajar tanpa ampun, inilah yang membuatku tergila gila akan permainannya. Sambil mencium bibirku, kontolnya tak berhenti menyodok memekku.
15 menit kemudian, kami berdua sama sama akan mencapai puncak, aku menegang lebih dulu, setelah mereda alex mencabut kontolnya dan menyemburkan spermanya di perutku.
Setelah berberes ria, aku melanjutkan ke lokasi yang dijanjikan. Aku sampai di salah satu hotel bintang 4, langsung kumenuju salah satu kamar dilantai paling atas, bagian pojok.
Kuketuk pintu, terdengar ada yang datang ke arah pintu, mungkin masih mngintip lewat peeping hole pada pintu sebelum dibukakan, hanya mengeluarkan kepalanya dan disambut olehnya
"Oh hello there you are, honey"
"Im late, my bad"
"No problem, come in babby"
Setelah masuk ternyata alasan dia hanya mengeluarkan kepala karna sedang telanjang. Kulihat kontol besarnya menggantung, ya belum terangsang tapi sudah cukup besar.
Langsung kami berciuman mesra sambil berjalan menuju tempat tidur hotel mewah ini, aku dibaringkan dan dia berkata dengan penuh nafsu kepadaku
"Miss my cock? My big fat cock"
"Yes, of course. Give it to me"
" You have to suck it first"
"My pleasure"
Langsung kusedot kontol besar pria ini, kukeluarkan semua kemampuanku,
"Oh yeah babby, keep suck it, you are good"
Aku tanpa ampun terus mengisapnya
"Yeah good, lets fuck again babby, i want your pussy"
Aku langsung bangun dan membuka semua pakaianku, kemudian menaikin perutnya yang sudah mengambil posisi berbaring,
"Yes babby, you like to do it? You love to fucke like a bitch?"
"Yes, fuck me like a bitch like last time we did it"
"Okkay babby lets do it, put my cock in your pussy now"
Bless kontol besarnya pun masuk dengan mantap, kontol terbesar yang pernah aku nikmati dalam hidupku, jauh dari suamiku, dan lebih besar dari semua pria2 itu, saat dientotinya aku merasa smua pria yg pernah tidur denganku tidak ada apa2nya...
Aku mulai menggoyang dgn liarnya,
"Ahhh yeahh babby, keep move your body"
"Ahhhh ahhh ahhhh yeahhh babby, i love it, your cock is great"
"You love to do it, then do it baby"
"Ahhhhh, aaaahhh yeeeeeessss ohhhhh, i love it, i love to fuck my husband's boss"
0 komentar:
Posting Komentar